Skip to main content

Aku, Dia, dan Beberapa Digit Angka


…..
And I don’t wanna fall to pieces
I just want to sit and stare at you
…..
Sepenggal  lirik lagu dari Avril itulah yang menemaniku menulis kali ini. Dihiasi dengan suara rintik hujan beserta sepoi angin yang kian menggila sejak beberapa hari lalu. Menerbangkan dedaunan, menumbangkan pepohonan, dan mungkin ia kan berubah menjadi badai yang mampu menumbangkan hati yang telah berakar pada hati orang lain, mungkin.

Lalu lalang kendaraan semakin ramai saja di depan rumahku. Suara bising mesin-mesin dari besi yang kian hari makin usah itu semakin menjadi saja. Maklum, rumahku berada di samping jalan raya, banyak truk pasir yang melewati jalan ini sehingga banyak lubang-lubang di jalan walaupun tak beberapa lama sudah diperbaiki. Mungkin seperti itulah gambaran hati manusia, ia kan dengan mudahnya berlubang bila terlalu sering tersakiti entah berapa lama dari terakhir kali ia mendapatkan ucapan maaf.

Hari ini adalah hari dimana Indeks Prestasi (IP) ku diumumkan. Sebuah buah dari perjuangan selama satu semester kemarin. Awalnya aku terkaget melihat salah satu nilaiku yang tak sama dengan pengumuman yang diberikan oleh dosen di kelasku. Usut punya usut, ternyata memang ada kesalahan daalm input nilai sehingga nilaiku turun. Hal serupa tak hanya terjadi kepadaku melainkan pada beberapa orang di kelasku, agak lga rasanya ketika ada teman yang menemani walaupun dalam situasi yang tak mengenakkan tersebut. Kembali lagi ke IP yang baru saja diumumkan, ternyata apa yang kudapat tak seperti apa yang kumpikan, jauh. Seperti biasa, aku mentargetkan kesempurnaan dalam hal ini, tapi yang ku dapat jauh di bawah itu. Namun, sepertinya apa yang ku dapat sebanding dengan apa yang ku kerjakan selama enam bulan belakangan. Kalau ada yang tanya apakah saya kecewa dengan hasil ini tentu saya kecewa, tapi saya juga bersyukur karena apa yang saya dapatkan ini pastilah memang buah dari apa yang telah saya tanam sebelumnya, bukankah setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang dikerjakan? 

Kegagalan di semester satu ini memang menjadi penghancur salah satu impianku ketika kuliah, IPK 4. Ya, tak tanggung-tanggun memang, Indeks Prestasi Komulatif yang ku targetkan 4, tapi dengan pil pahit yang harus ku santap ini mimpi tersebut telah berubah menjadi sebuah rongsokan yang mungkin masih bisa di daur ulang dengan nilai yang tak lagi sama. Kini mimpi itu berubah menjadi IP 4 setiap semester, ya , sebuah mimpi, tak ada salahnya kan menggantungkan mimpi setinggi langit? Aku sadar apa yang salah dariku selama ini, manajemen waktu. Selama enam bulan ke belakang aku kurang bisa menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik dan inilah hasilnya.
Berbicara tentang kegagalan, ada banyak sekali kegagalan yang terjadi, setidaknya enam bulan belakangan. Entah itu sebagai seorang ketua angkatan, seorang anak, seorang pacar, seorang pebisnis, seorang penulis, seorang tukang ketik, seorang teman, seorang sahabat atau apapun itu. Kegagalan-kegagalan yang mungkin masih bisa ku ingat antara lain:
1.       Gagal mendapatkan nilai akhir A untuk mata kuliah kalkulus
2.       Gagal mendapatkan nilai akhir A untuk mata kuliah fisika dasar
3.       Gagal mendapatkan nilai akhir A untuk mata kuliah kimia dasar
4.       Gagal mendapatkan nilai akhir A untuk mata kuliah PTI A
5.       Gagal mendapatkan nilai akhir A untuk mata kuliah KPIP
6.       Gagal mendapatkan nilai akhir A untuk mata kuliah PTA
7.       Gagal mendapatkan IP 4 di semester 1
8.       Baru bisa mengenal sekitar 200 anak dari 402 anak STEI 2012
9.       Belum sepenuhnya bisa mengayomi anak-anak STEI 2012
10.   Belum bisa menghadiahkan yang terbaik bagi kedua orang tua ku melalui IP 4
11.   Gagal memberikan definisi yang tepat mengenai apa itu menjalin sebuah hubungan apa itu pacaran kepada orang yang benar-benar berarti di luar konteks keluargaku
12.   Gagal menjalani setiap detik hidup dengan penuh makna, terlalu banyak detik yang terbuang sia-sia
13.   Gagal memaksa diri sendiri untuk berjuang hingga batas puncak
14.   Gagal menjadi penulis buku best seller pada buku pertama
15.   Gagal mengingat semua pencapaian dalam kurun waktu enam bulan terakhir
16.   Gagal mengingat semua kegagalan dalam kurun waktu enam bulan terakhir

Ternyata memang banyak sekali kegagalan yang ku dapatkan selama ini hanya saja aku baru menyadari seberapa banyak mereka ketika aku menuliskannya satu-satu mengingat-ingat kisahnya dan mencoba mengambil pejalaran darinya.  Kegagalan tetaplah kegagalan, yang lalu tak akan bisa diubah. Sang Maha Pembolak Balik Isi Hati memberiku masa kini untukku mempersiapkan masa depan dan memenuhi apa yang belum kupenuhi  di masa lalu.

Ku ulurkan tanganku untuk kau, ku sediakan pundakku untuk kau rangkul, ku sediakan kepalaku untuk kau injak, semua ku lakukan agar engkau dapat meraih cita-citamu.

Pada poin ke-11 aku menyebutkan tentang kegagalan dalam memberikan definisi, ya sesuatu yang sangat fundamental, tapi terlupakan. Aku gagal memberikan definisi yang benar tentang apa itu menjalin hubungan, apa itu pacaran hingga akhirnya tak ada lagi tangan yang menggandeng tangan ini. Hanya tertinggal ruang kosong di sudut-sudut hati yang biasanya dipenuhi oleh tawa, tangis, canda, dan manja darinya. Dia, seorang gadis sederhana yang mungkin memang bukanlah gadis tercantik se-se-kolahnya, se-kabupatennya, se-provinsinya, se-FMIPA, se-ITB, ataupun se-Indonesia, tapi dia gadis yang bisa memberikan ketenangan dalam kebimbangan maupun kebingungan walaupun hanya beberapa detik, menit, ataupun jam ketika bersamanya. Dia lah seorang gadis yang aku yakin takkan pernah menusukku dari belakang, mencurangiku, ataupun mempermainkanku. Dia lah seorang gadis yang benar-benar membuatku kehilangan ketika berpisah dan membuatku merindu ketika tak bertemu. Bagaikan bulan purnama dan samudra yang takkan pernah bersentuhan seberapapun tingginya pasang kala itu. Mungkin itulah gambaran aku dan dia kini, dipisahkan ratusan kilometer, puluhan sungai, ribuan rumah,  dan berbagai hal yang tak ku ketahui.  Entah apa yang dia lakukan sekarang entah apa yang dia pikirkan sekarang, hanya melalui setiap tulsiannya aku bisa menerka-nerka apa yang sedang ia pikirkan, apa yang sedang ia lakukan, dan bagaimana perasaannya. Mungkin juga salahku yang kurang bisa merangkai kata yang indah, merajutnya menjadi sebuah puisi atau lagu yang indah untuk mengungkapkan betapa aku merindunya, menyukainya, maupun menyayanginya. Mungkin karena kekakuanku dia sering merasa sendiri, aku yang mungkin sering terhanyut dalam duniaku sendiri, dunia yang ada dalam pikiranku saja dan tak ada orang yang bisa masuk ke dalamnya.  Sebuah kegagalan yang harus kuperbaiki di masa yang akan datang, sebuah kegagalan yang menjadi motivasiku menggapai impian lainku semasa kuliah ini. Inilah sedikit tentang kegagalan yang kudapat selama beberapa waktu terakhir.

Sang Pencipta selalu adil bukan? Ya, DIA memberikan berbagai pencapaian selama enam bukan terakhir yang mungkin adalah ganti, penyenang, atau pelipur lara dari kegagalan yang aku terima. Pencapaian-pencapaian yang masih bisa kuingat antara lain:
1.       Menjadi ketua angkatan STEI 2012
2.       Memiliki bisnis sendiri dengan keuntungan yang patut disyukuri
3.       Menyelesaikan naskah buku ke-3 yang rencananya bakal diterbitkan bulan Februari 2013 oleh salah satu penerbit ternama di Indonesia
4.       Mendapatkan proyek pembuatan website salah satu perusahaan milik rekan
5.       Mengambil keputusan untuk mencoba hidup mandiri
6.       Menemukan passion yang selama ini masih belum jelas
7.       Lebih bisa berbicara di depan umum terutama ketika sosialisasi tentang ITB di SMA 1 Lumajang
8.       Mampu menyebutkan 7 dari berbagai pencapaian selama enam bulan terakhir.

Lumayan banyak  pencapaian yang diberikan Sang Pencipta yang dapat ku ingat. Semoga setelah selesai membaca tulisan ini kamu bisa meraih apa yang memang benar-benar ingin kamu capai dengan usaha dan meminimalisir kegagalan yang mungkin dapat terjadi.
Salam
BangSatya

Comments

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

6 Tips Aman Berbelanja Online di Luar Negeri

Di era globalisasi dan teknologi seperti sekarang, berbelanja bukanlah sesuatu yang susah betapa tidak, hanya perlu meluangkan waktu beberapa saat saja di rumah, barang yang kita inginkan pun bisa kita dapatkan dengan cepat. Kali ini saya akan berbagi tips aman berbelanja online di luar negeri. Alat pembayaran Umumnya, ada dua alat pembayaran yang diterima oleh seller yakni paypal dan kartu kredit. Sebagian dari kita tentu agak kesusahan bila harus membayar dengan kartu kredit karena tidak semua orang berkesempatan memiliki kartu tersebut terlebih ada umur minimal untuk memilikinya. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan dua cara yakni membeli virtual credit card atau menggunakan paypal. Virtual credit card memungkinkan rekan-rekan untuk memiliki kartu virtual dengan saldo yang rekan-rekan butuhkan, biasanya sih cocok untuk yang sekali transaksi. Sedangkan, paypal pun memberikan kemudahan karena banyak jasa penjualan balance atau saldo paypal sehingga rekan-

Mengenal Bener dan Pener

Pendahuluan Beberapa waktu yang lalu ramai jadi perbincangan tentang pernyataan agama yang tidak mewajibkan warung-warung untuk tutup ketika bulan Ramadhan. Banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Namun lagi-lagi, pernyataan apapun bisa diinterpretasikan berbeda dengan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Screenshot Twit Mencoba Berpikir Namun kawan, apakah yang disampaikan oleh Pak Lukman tersebut salah? Saya pribadi menilai bahwa yang disampaikan oleh beliau tidak salah sama sekali. Pun, sebelum ini, sebelum pernyataan tersebut keluar kita santai-santai saja ketika ada warung buka ketika bulan Ramadhan, dengan catatan. Dengan catatan di sini berarti sang pengelola warung mengerti antara bener dan pener seperti yang dimengerti oleh orang jawa. Bener lan Pener Orang Jawa memahami bukan hanya tentang bener melainkan juga pener. Bener dapat diartikan betul, tidak salah sedangkan pener dapat diartikan sesuai atau tepat. Bila digambarkan dalam skema pe