Skip to main content

Sehari Ditemani 8 Wanita - Amazing Race HMIF ITB 2014




Sehari Ditemani 8 Wanita

Sabtu, 25 Januari 2014. Pagi itu seperti biasa saya pergi ke kampus. Namun, ada sedikit perbedaan hari itu dan hari-hari sebelumnya karena pada hari itu saya beruntung ditemani oleh 8 orang wanita.

Sabtu, 25 Januari 2014 merupakan tanggal yang ditetapkan oleh Panitia Amazing Race HMIF ITB 2014 sebagai tanggal pelaksanaan tersebut. Kegiatan yang dimulai dengan persiapan panitia pukul 07.00 dan start peserta pada pukul 09.00 merupakan salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan dan bermanfaat, terlebih bagi saya sendiri.

Anggota Kelompok 8
Sebagai salah satu anggota biasa HMIF, tentu saya ingin turut serta dalam kegiatan tersebut. Namun, bukan sebagai peserta melainkan sebagai panitia. Alhamdulillah, saya berkesempatan menjadi pendamping kelompok 8 yang mana lagi-lagi saya beruntung karena semua anggota kelompok 8 merupakan wanita.

Alhasil, saya menjadi orang yang paling ganteng di kelompok tersebut. Hehe.
Amazing Race HMIF ITB 2014 dimulai dengan pencarian PK (Pendamping Kelompok) oleh anggota kelompok. Mereka tidak mengetahui siapa PK yang akan menemani dan mereka temani seharian. Hanya ada clue tempat yang implisit dan kaos PK yang sudah ditetapkan berwarna hitam.

Saya yang mendapatkan clue tempat intelegensi buatan intelegensi bautan intelegensi buatan menungu di selasar gedung Comlabs. Lucunya, kelompok 8 ini malah mencari ke Lab Gaib yang ad adi Labtek V. Kalau dipikir-pikir sih memang condong ke arah sana karena Lab Gaib memang ditujukan untuk fokus pada beberapa hal diantaranya intelegensi buatan. Sekitaran dua puluh menit dari pukul 09.00, tibalah kelompok yang akan menjadi teman bermain saya pada hari tersebut. Dengan mengucapkan secret phase yang telah diberikan yakni takdir telah mempertemukan kita di sini, genggamlah tanganku… dengan itu saya resmi menjadi pendamping kalompok 8.

Petualangan kami mulai.
Petualangan dimulai


The Most Wanted Person
Tantangan pertama yang harus kami lalui adalah mencari ketua panitia di suatu tempat dengan clue si daging memelas berjalan yang mana merupakan terjemahan paksa dan kasar dari cihampelas walk (ciwalk). Berbekal sedikit isyarat di sana-sini, untuk beberapa saat kelompok 8 kebingungan menuju tempat mana karena ketika salah, maka ada beberapa hal yang mesti ditanggung yakni biaya angkot dan capek berjalan :p

Pertama kali sampai di Ciwalk


Bertemu lagi setelah gagal menemukan the most wanted person
Setibanya di Ciwalk, kami langsung menuju panitia yang sudah stand by dan bergegas mencari Menori (nama ketua panitia). Tidak butuh waktu yang sebentar untuk menemukannya. Lantai dasar, lantai tengah, dan lantai atas pun kami jelajahi tapi tak membuahkan hasil. Kelihaian Menori dalam bersembunyi membuat kami menjadi kelompok terakhir yang keluar dari pos tersebut. Menyedihkan.


Tersangka

Maaf, aku enggak bisa masuk!
Pos selanjutnya yang menjadi tempat kami bermain merupakan Taman Jomblo yang baru saja diresmikan oleh Wali Kota Bandung Bapak Ridwal Kamil. Tidak perlu waktu lama untuk sampai di sana bila berjalan dari Ciwalk, terlebih ada jembatan layang Pasupati yang menjadi pelindung kami dari terik matahari.

Salah satu quote yang agaknya membuat sebal para jomblo terlontar dari salah satu rekan saya.
/* Ketika hendak masuk ke area taman jomblo */
“Fik, aku enggka bisa masuk nih?”
“Lho, kenapa?”
“Aku kan udah enggak jomblo.”
Bener banget bro, dia udah enggak jomblo karena emang udah menikah tahun kemarin. Senangnya. Haha.
Nah, di sana, kami disuguhi permainan yang cukup bisa membuat tertawa dan memeras otak yakni cerdas cermat yang mana pertanyaan didapatkan dari nomor yang tertera dari bola yang harus kami tiup keluar dari sewadah tepung. Alhasil wajah kami tak semenawan sebelum datang ke Taman Jomblo.
Single Fighter--awalnya
Photo by Felicia Christie
Buuuh
Photo by Felicia Christie

Wajah kami berlepotan dengan tepung yang berhamburan di udara. Namun, justru itulah yang membuat kami saling tertawa dan mendekatkan kami.
Ada pula yang masih memakai wajah innocent Photo by Felicia Christie
Duduk sendiri di Taman Jomblo
Photo by Felicia Christie


Menuju Jendela Dunia
Permainan pada siklik kedua merupakan permainan yang membutuhkan kecekatan dan ketelitian. Kali ini, peserta diberikan puluhan pertanyaan dan harus dapat menjawab dua puluhan pertanyaan dalam waktu yang terbatas. Kebayang kam serunya jala-jalan di toko yang katanya jendela dunia dengan membawa secarik kertas berisi pertanyaan yang harus terjawab sebelum deadline?

Pasti Wortel
Permaian ketiga ini seharusnya sangat cocok untuk kelompok saya yang beranggotakan wanita. Setelah gagal di permainan kedua, kami melanjutkan permainan di tempat ketiga yakni di Pasar Cihargeulis. Di tempat yang tidak terlampau jauh dari kampus—hanya dengan  sekali naik angkot sudah sampai, itu kami mendapatkan tantangan untuk menebak sebuah benda dengan dirabakan maupun disentuhkan pada anggota badan tertentu. Ada yang mendapatkan bagian disentuhkan pada punggah tangan, pipi, dahi, maupun hidung.
Pasukan Anti Huru Hara

Tentu, pada permainan ini peserta diharuskan untuk tidak melihat dan matanya ditutup untuk sementara.
Permainan dimulai dengan pemilihan anggota tubuh yang akan dijadikan modal untuk menebak benda yang di maksud. Lantas, mata ditutup dan permainan dimulai.
Benda pertama mulai disentuhkan pada anggota tubuh rekan-rekan saya.
Tiba-tiba Afik berteriak,” Ini wortel,ini wortel, baunya kayak wortel”
Nampaknya teriakan Afik menyugesti kawan-kawan yang lain hingga pada akhirnya jawaban yang muncul adalah wortel. Padahal nyatanya, barang yang dimaksud adalah jengkol. Entah darimana bau wortel tersebut. J)

Yang katanya wortel
Gagal menebak benda pertama, benda kedua dapat ditebak dengan mudah karena memang sangat khas yakni brokoli. Kami pun sukses mendapatkan amplop harta karun melalui pos ke tiga.

Mas Boleh Pinjam Celananya?
Keberhasilan pada pos ketiga membuat semangat kawan-kawan saya makin membara. Hari makin sore dan masih tersisa beberapa pos lagi. Akhinya, kami sampai di pos keempat yakni Gor Saparua. Ada dua pos yang menanti kami di sana yakni Pos Tebak Lagu dan Pos Celana.
Sebagai pendamping kelompok yang baik, tentu saya menjalankan tugas saya dengan maksimal yakni membiarkan rekan-rekan saya berlari mengelilingi trek lari lantas memandangi mereka sembari menikmati jajanan di sekitar trek lari tersebut, hehehe.
“Selamat datang di Pos Tebak lagu, silahkan perkenalkan diri kalian”, ucap Yoga dengan nada khasnya yang medok(mungkin). Di pos ini kami harus menebak judul lagu dari lirik yang dibacakan, bukan dinyanyikan. Lagu penolong kami adalah “Saat Terakhir” dari ST 12.
Setelah lolos dari Pos Tebak Lagu tanpa berkeringat, kami melanjutkan ke Pos Celana. Tantangan pada pos ini sederhana yakni menemukan celana yang telah disembunyikan oleh panitia. Awalnya saya tak tau di mana letaknya, tpai setelah chit-chat dengan panitia, akhirnya saya bisa sedikit tertawa melihat delapan wanita berlarian ke sana-ke mari mencari celana.
Akhirnya, karena tidak tega saya ungkaplah semuanya. Walaupun tidak eksplisit melainkan dengan mengingatkan mereka pada quote yang saya berikan pada mereka tadi pagi. “Semut di seberang pulau nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak”
Ketika yang lain sibuk mencari celana
Photo by William S

Akhirnya, ada juga rekan yang mencari di bangunan pengintai dekat kami bersantai. Dan…celana ketemu. Kami menang? Wah, belum bung. Tantangan masih berlanjut. Kami harus memasangkan celana pada salah satu rekan tanpa menggunakan tangan. Ya pas bagian ini saya enggak ikutan sih karena saya cowok sendirian. Agak sungkan. Takut ada yang marah.

Merangkai Kata
Hingga pos kelima, kami telah berhasil menang pada tiga pos. Pada pos kelima, kami harus berhasil dengan cepat karena waktu makin sore dan sang mentari kian merendah. Pada sore itu kami ditantang untuk merangkai kalimat dengan memotong koran yang sudah di sediakan.
Afik memikirkan strategi untuk merangkai kata dnegan cepat

Alhasil, rekan-rekan saya berlari ke sana-ke mari sambil berteriak layaknya wanita. Saya pun duduk santai menikmati apa yang bisa saya lihat dan mendokumentasikannya. :D

Terpukau melihat strategi Afik
Terima Kasih
Semua pos permainan terlah kami lalui. Akhirnya kami kembali ke tempat awal kami memulai semua permainan ini yakni Selasar Labtek V atau yang lebih sering disebut dingdong. Di sana, panitia menjelaskan bahwa masih ada satu tantangan opsional yakni harta karun yang bisa ditemukan dengan merujuk pada clue amplop yang didapatkan ketika memenangkan tiap pos.
Kami pun mencari. Lama. Lama. Dan Lama. Beberapa gedung kami telusuri, tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya kami melihat kelompok lain membawa kotak sebesar kardus air mineral. Kami pun terdiam sebentar dan duduk di lantai sambil memandangi kotak yang tidak bisa kami dapatkan.
Mungkin, pada kesempatan kemarin kami tidak bisa memenangkan harta karun yang berisikan cemilan yang akhirnya juga di makan sama-sama. Namun, ada hal lain yang lebih berharga dari semua itu yakni kebersamaan yang terjalin diantara kami semua. Dari yang awalnya tak kenal menjadi kenal. Dari yang awalnya canggung menjadi terbiasa. Dari yang awalnya hanya sebatas memandang saja, kini sudah mampu melontar kata.
Kelompok 8

Terima kasih untuk rekan-rekan kelompok 8 (anggotanya ada 8 dan semuanya wanita) untuk waktunya. Tentunya, terima kasih juga untuk panitia yang sudah memberikan sarana bagi kami untuk bersenang-senang.

Salam BangSatya,
Buruk.Baik.Menginspirasi.

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsatya.c

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan