Selamat pagi,
Berjumpa lagi di bangsatya.com, bukan blog orang bangsat J). Jadi begini, saya
mau sedikit berbagi pandangan tentang masa lalu. Maklum, biasanya kamis pagi seperti
ini ada tutorial Fisika Dasar, tapi karena belum ada modul makanya tutorial
ditiadakan, yes, haha. Sebelum melangkah lebih jauh, sebelum kamu tau
lebih jauh tentangku, tentang pandanganku, dan apapun yang akan saya tuliskan
setelah ini aku ingin mengatakan bahwa tulisan ini adalah tulisan yang
bergarga. Ya, cukup berharga, karena sata meluangkan waktu menulis postingan
ini, untuk kamu, ya untuk kamu (baca: kamu, dia dan mereka J) padahal sebenarnya
saya masih harus belajar untuk UTS Kalkulus besok. Fix.
Kamu sudah hidup berapa lama? Sudah berapa liter oksigen
yang kamu hidup? Sudah berapa ribu orang kamu temui? Sudah berapa orang yang
kamu buat tersenyum? Sudah berapa orang yang
telah kami sakiti? Saya yakin 100%, tanpa limit, tapi mutlak bahwa
jawaban setiap orang pasti berbeda. Mungkin akan ada menjawab sudah hidup 17
tahun, tapi detiknya kan beda. Mungkin akan ada yang menjawab sudah menemui
1000 orang, tapi komposisinya berbeda. Tahukah kamu inti pertanyaan saya
tersebut? Ya, masa lalu. Silahkan lihat pada setiap pertanyaan yang saya
lontarkan, ada satu kata yang ingin saya tekankan, sudah tau? Sudah? Yakin?
Iya, sudah. Benar sekali bung, kata itu adalah kata sudah. Kata ini identik dengan sesuatu yang lampau, sesuatu yang
telah berlalu atau seharusnya telah berlalu. Nah, karena sesuatu atau masa itu
telah berlalu makanya secara keseluruhan masa itu disebut masa lalu.
Masa lalu saya jelas berbeda dengan masa lalu kamu, masa
lalu dia jelas berbeda dengan masa lalu mereka. Intinya enggak ada yang sama
deh. Entah itu masa lalu yang buruk ataupun baik, semua pasti punya cerita
masing-masing yang bagi saya semuanya menarik untuk di dengar, dpelajari, dan
diambil hikmahnya. Ada orang yang dahulunya bajingan, bangsat, playboy, dll
tapi kini sudah lebih mendingan. Ada yang dulunya jadi orang baik-baik, tapi
sekarang malah pingin mencoba pengalaman baru dengan menjadi orang bangsat,
haha, life is choice haha.
Bagi saya pribadi, masa lalu bagai sebuah peti harta karun
tempat kita menyimpan segala kekayaan yang telah kita dapatkan selama berlayar.
Entah itu dengan cara mencuri, membajak, membunuh, ataupun bekerja, peti itu
menampung semuanya. Anehnya, peti itu tak pernah terisi penuh, makin di isi
makin besar volumenya, makin di isi makin ingin dia untuk di isi, makin di isi
makin ingin kita mengisi, ya masa lalu. Barang tentu tak semua orang saya beri
kesempatan untuk mengintip apalagi melihat keseluruhan masa lalu yang saya
miliki. Hanya orang-orang tertentu saja, itupun tidak semua masa lalu saya
karena masa lalu saya adalah milik sana dan milik orang-orang yang ada di saat
itu, hanya itu. Saya yakin, bila kalian tau semua masa lalu saya maka perlakuan
kalian akan berubah. Mungkin ada yang memuja-muja, mungkin juga ada yang bakal
menghina-hina. Mungkin ada yang pingin nonjok saya sampe babak belur, mungkin
juga ada yang malah memberi ucapan terima kasih. Macam-macam, semua bergantung
pada momen apa kalian ada di sana. Masa lalu…
Saya bukanlah orang yang sangat suka menceritakan masa lalu
pada semua orang, hanya segelintir orang yang berkesempatan mendapatkan tiket
emas itu. Inilah masa lalu saya dan kamu
hanya mengetahui apa yang saya beritahukan padamu, jangan pernah mencoba
mencari tahu apa yang tidak saya beritahukan terlebih bila memang kamu tidak
memiliki kemantapan hati.
Mungkin banyak orang yang berbeda pandangan dari saya,
silahkan saja, itu adalah hak mereka untuk memandang sesuatu secara berbeda.
Namun, saya yakin pasti mereka juga menganggap bahwa masa lalu adalah sebuah
taman bacaan atau tempat belajar. Saya yakin masa lalu tidak ada yang sia-sia. Hanya
masalah waktu hingga saya mengetahui maksud dibalik peristiwa tersebut. Oleh
karena itu masa lalu bisa menjadi guru yang memberi nasihat dan ajaran, bisa menjadi
cermin tempat kita memandang diri sendiri, menjadi telaga kebahagiaan untuk
mengenang masa kejayaan, menjadi neraka pembakar semangat dengan mengenang
masa-masa terhinakan.
Masa lalu, saya punya banyak masa lalu dengan berbagai
orang, tipe orang. Ada yang baiknya banget, baik aja, cukup baik, agak baik,
kurang baik, sangat tidak baik, maupun bajingan. Saya bersyukur memiliki masa
lalu seperti ini sehingga saya tau mana yang baik dan pas untuk saya. Saya
bersyukur memiliki masa lalu yang tak kebanyakan
orang miliki, tak kebanyakan orang sangka ketika melihat sosok seperti saya.
Saya bersyukur banyak orang yang mau memenuhi peti karta karun saya sebagai
masa lalu walaupun banyak dari mereka yang tetap menjadi masa kini saya dan
bakal menjadi masa depan saya. Saya bersyukur pernah merasakan positif dan
negatif. Saya bersyukur memiliki masa lalu yang memberikan kesempatan saya
untuk praktek lapangan di berbagai posisi.
Paragraf ini adalah akhir tulisan ini, entah kamu bisa menangkap
maksud tulisan ini atau tidak. Entah apakah saya telah membagikan tulisan ini
sesuai EYD atau tidak, entah apakah saya telah meracuni otak kamu atau belum,
entah apakah saya telah mendobrak pintu pikiran kamu hingga menjadi lebih
terbuka, entahlah, tapi saya ingin berpesan, Hiduplah sehidup-hidupnya, pilihlah sesuatu yang kamu kehendaki tanpa
keraguan, lakukanlah sesuatu tanpa rasa takut, lakukan apapun yang memang ingin
kamu lakukan, tapi tetaplah ingat dan pegang bahwa di setiap pilihan dan
tindakan ada konsekuensi yang harus kami hadapi.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu