Skip to main content

Menulis, Kenapa Tidak?



Hutang oh hutang, berat rasanya bila masih memiliki hutang. Tulisan ini saya persembahkan untuk kawan-kawan yang telah saya janjikan tips menulis buku sebagai pembayaran atas janji yang telah saya buat.
Menulis buku? Iya, menulis buku. Hari ini saya sudah menerbitkan dua buku, semoga bulan depan buku baru saya terbit lagi, hehe, amin. Sedikit sebelum masuk ke bahasan utama, saya akan bercerita tentang proses pembuatan buku pertama saya, 7 Hari Menjadi Jawara di Internet

Kisah ini dimulai dari cerita guru Bahasa Indonesia ketika saya kelas XII SMA. Ketika itu beliau bercerita tentnag alumni sekolah saya yang masuk TV, menjadi back packer dan menerbitkan buku Selimut Debu, Mas Agustinus Wibowo. Saya memang tak kenal dia, bertemu pun tak pernah, tapi mendengar cerita dari guru saya bahwa dia telah menerbitkan buku membuat saya semangat untuk menulis. Tujuan utama saya saat itu adalah agar dapat masuk ITB melalui jalur undangan. Ya, saya ingin masuk ITB melalui jalur undangan dengan mencantumkan buku yang telah saya terbitkan, nyeleneh? Mungkin, tapi itulah keinginan saya saat itu. Tak beberapa lama buku itu selesai saya tulis. Saya pun bercerita apda guru Bahasa Indonesia saya bahwa saya ingin menerbitkan buku, doa pun mengalir dari bibir beliau. Sebuah doa yang berbalut harapan. Harapan saya, saya berharap, sangat.
Penerbit-demi penerbit saya hubungi dan kirimi naskah buku tersebut. Ratusan halaman saya cetak hanya untuk saya kirim ke berbagai penerbit yang berbeda. Mediakita, Bukune, Graha Ilmu, Jasakom, Gavamedia, dan Andipublisher itulah daftar penerbit yang saya kirimi naskah buku saya waktu itu. Seminggu, dua minggu, beberapa waktu, tak ada jawaban, saya pun berinisiatif untuk menghubungi mereka dan akhirnya kebanyakan dari mereka membalas dengan jawaban yang sebenarnya tak saya harapkan, naskah saya tak bisa diterbitkan. Sedih? Tentu, tapi saya tak berkecil hati, masih ada satu penerbit yang belum memberi jawaban, Gavamedia. Entah mengapa pagi itu saya ingin sekali menelpon penerbit tersebut, sayapun bertanya tentang tindak lanjut naskah saya, dan ternyata naskah saya tersebut diterima dan dapat diterbitkan dengan syarat judulnya harus diganti. Kala itu saya menyetujui syarat tersebut, namanya juga baru pertama kali menerbitkan buku, rasa ingin itu begitu besar, saya ingin cari nama. Nama? Iya, cari nama itu bagi saya amat penting, kala itu.  Keinginan awal untuk amsuk ITB menggunakan buku yang saya terbitkan pun pupus karena berita gembira itu sendiri datang ketika pendaftaran SNMPTN Undangan sudah ditutup. Alhasil, beberapa bulan kemudian setelah melalui beberapa proses seperti cetak kasar naskah, koreksi, dan tanda tangan surat perjanjian, buku  saya tersebut terbit dan tersebar di toko-toko buku seperti Gramedia. Saya senang, tinggal tunggu royalti, pikirku. Orientasii saya kini berubah menjadi uang, ya uang, saya butuh uang untuk bertahan hidup di sini, mencoba mandiri. Alhamdulillah, royalti buku pertama sudah saya terima akhir bulan lalu, cukup untuk makan selama sebulan.

Berbekal rasa percaya diri dari terbitnya buku pertama, saya pun melanjutkan penulisan buku ketiga. Carding for Beginner. Kala itu adalah liburan semester I, saya berada di Lumajang, kota kelahiran saya. Pada saat itulah buku tersebut selesai saya susun dan pada saat itu pula saya mengirimnya pada penerbit. Bukan dalam bentuk naskah cetak, melainkan melalui email. Penerbit tersebut adalah Elexmedia. Saya mengira proses seleksi naskah akan memerlukan waktu lama, tapi ternyata tak sampai dua minggu jawaban dari mereka pun datang, buku saya dapat diterbitkan, alhamdulillah. Senang? Tentu, buku kedua bisa diterbitkan masak sih enggak senang. Walaupun di tengah perjalanan harus ada penambahan di beberapa bagian, tapi akhirnya buku tersebut dapat terbit dan saya sudah merasakan royalti awal buku tersebut, lebih besar dari royalti buku pertama kemarin, alhamdulillah.
Pada pengajuan buku kedua ini saya tidak terlalu mendapat kendala dalam artian naskah mudah lolos. Saya tidak tahu pasti apa penyebabnya, tapi mungkin penyebabnya adalah perbedaan status antara saya sekarang dan ketika tahun 2011 dahulu. Dahulu saya masih berstatus pelajar SMA, sedangkan sekarang adalah mahasiswa S1 di Institut Teknologi Bandung yang notabene bahasan buku saya sesuai dengan tempat saya kuliah, berkaitan dengan teknologi. Otomatis, status mahasiswa 
memberikan nilai jual tersendiri ketimbang status pelajar SMA. Selain itu, nama dari buku pertama mungkin juga salah satu faktor yang menjadikan buku kedua lancar terbit karena pada curriculum vitae saya mencantumkan buku yang pernah saya terbitkan. Faktor yang pasti? Entah lah, saya juga tidak tau pasti, penerbitlah yang paling tau tentang pertimbangan naskah layak diterbitkan atau tidak. Namun, kualitas naskah tidak dapat dikesampingkan. Tetap, naskah menjadi faktor utama. Untuk apa sebuah buku dengan isi yang tak berkualitas? Terlebih buku semacam ini “tidak” memiliki pesaing di pasaran, sekarang. Mungkin karena itu juga buku kedua ini lancar terbit. Sekali lagi alhamdulillah.
Saya di sini hanya ingin berbagi pengalaman dan apa yang saya ketahui. Saya pun masih belajar menulis, belajar untuk bisa menulis dengan baik dan menarik. Mungkin beberapa tips berikut ini dapat menjadi pertimbangan atau pengetahuan kawan-kawan bila hendak menulis.


  1. Mulailah dengan membuat topik. Sebuah gagasan luas tentang apa yang ingin kamu tulis.
  2. Lanjutkan dengan membuat tema yaitu penyempitan topik tentang apa yang akan ditulis.
  3. Tetapkan judul yang hendak digunakan sebagai penekanan tema yang telah ditetapkan.
  4. Daftar pokok bahasan yang ingin disampaikan.
  5. Mulailah menulis dengan menerangkan sesuatu dengan detail. Posisikan diri kamu sebagai pembaca, jadilah orang awam agar bisa melihat dari sudut mereka.


Sederhana? Memang sederhana, seperti menulis pada umumnya. Bila  naskah sudah beres, tinggal kamu kirim ke penerbit yang kamu yakini. Namun, ada baiknya untuk mengirim naskah ke penerbit yang proses seleksi naskahnya cepat sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk menunggu jawaban yang mengecewakan bila buku tidak dapat diterbitkan. Namun, kamu juga tidak dilarang untuk mengirimkan naskah ke banyak penerbit sekaligus, toh pada akhirnya bila memang naskah kamu bagus akan ada penerbit yang menghubungi kamu. Sebelum menandatangani kontrak, kamu bebas mengirimkan naskah kemana saja J Tetap proaktif ya untuk menanyakan perkembangan naskah, jangan hanya duduk diam menunggu jawaban.  Bila ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar. Akhir kata, selamat menulis :D

Comments

  1. berapa halaman standar/ buku yg anda tulis dan diterima?
    Topik apa /wilayah tulisan anda?
    [email protected]

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya penerbit menerima buku dengan halaman lebih dari 100 lembar A4. Untuk bidang saya sendiri pada teknologi terlebih komputer dan jaringan.

      Delete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan ...