Skip to main content

Mengatasi Smartfren Gangguan dan Lemot



Mengatasi Smartfren Gangguan dan Lemot 

Selamat malam kawan-kawan, bagaimana kabar kalian beberapa hari belakangan terutama para pengguna smartfren? Apakah koneksi internet kalian baik-baik saja? Bila tidak sepertinya kalian harus tau bahwa beberapa waktu yang lalu koneksi internet dari Smartfren mengalami gangguan akibat terputusnya sambungan internet ke luar negeri. Berikut ini adalah kutipan dari situs resmi smartfren tertanggal 26 Maret 2013.

Jakarta – PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), penyedia layanan telekomunikasi berbasis teknologi canggih CDMA EV-DO Rev. B Phase 2, sedang mengalami gangguan layanan dikarenakan putusnya kabel submarine oleh jangkar kapal minyak di antara pulau Bangka dan Pulau Batam pada hari Sabtu, 23 Maret 2013. Jaringan ini merupakan rute utama jaringan internet Smartfren menuju Singapore sebelum internet global. Saat itu, layanan internet masih dapat berjalan melalui jaringan backup trans Sumatra di dua sisi, yaitu jalur timur dan barat. Namun beberapa jam kemudian, kabel jalur timur terputus karena adanya tanah longsor di sekitar Palembang dan jalur barat juga terputus karena adanya konstruksi oleh pihak lain. Dengan kejadian ini, Smartfren hanya mampu melayani data dengan kapasitas sekitar 10% dari normal kapasitasnya, mengakibatkan penurunan layanan terhadap pelanggan data, tetapi layanan telepon, SMS dan Blackberry masih dapat berjalan normal.
“Saat ini team Smartfren terus berupaya keras untuk mengembalikan kapasitas jaringan, diharapkan adanya tambahan jaringan pihak ketiga dapat memenuhi 50% dari kapasitas dan dapat segera beroperasi hari ini. Begitu juga satu jalur Sumatra yang putus, dapat kembali beroperasi malam ini. Kami meminta maaf atas gangguan layanan yang terjadi. Namun kami senantiasa berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang cepat, berkualitas terbaik dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia.” Ungkap Merza Fachys, Direktur Smartfren.

Jadi wajar saja bila sejak tanggal 23 Maret 2013 koneksi internet anda tidak bisa digunakan lebih-lebih untuk mengakses situs luar negeri. Namun ternyata, putusnya kabel submarine tersebut tak membuat saya tidak bisa mengakses internet secara penuh. Faktanya, beberapa hari yang lalu saya masih lancar-lancar saja berinternet ria bahkan dengan kecepatan diluar kebiasaan, mungkin karena tidak ada yang menggunakan selain saya. Rahasianya? Sederhana saja, apabila kita hendak mengakses situs luar negeri otomatis kita akan terkoneksi ke Singapura melalui kabel submarine yang terputus tersebut sehingga ketika kabel tersebut putus maka kita tidak dapat melakukan koneksi. Berbeda halnya dengan yang saya lakukan kemarin, saya tetap bisa mengakses situs luar negeri dengan cara terlebih dahulu mengakses server yang berada di dalam negeri (IIX) sehingga walaupun kabel submarine tersebut terputus, saya masih bisa asyik internetan. Toh, koneksi yang saya lakukan ke IIX, tidak melalui kabel tersebut, tidka melalui perantaraan kabel submarine yang putus tersebut. Tentunya, server yang saya gunakan menggunakan ISP lain untuk terhubung ke internet sehingga ia memiliki jalur lain untuk melayani permintaan saya baik sekedar untuk browsing maupun downloading. Alhamdulillah.
Nampaknya, kini koneksi internet smartfren sudah pulih sehingga walaupun langsung mengakses situs luar negeri, hal tersebut bisa dilakukan tanpa harus membelokkan permintaan ke server dalam negeri. Lagi-lagi kecepatan super yang kemarin saya rasakan seakan pupus sejalan dengan bertambahnya pengguna Smartfren yang kembali aktif dengan browsing serta downloading ria mereka. Hehehe.
Oh iya, sebagai penutup, teknik yang saya gunakan untuk terkoneksi ke server dalam negeri tersebuta adalah SSH Tunneling. Jadi semua permintaan akses saya dikirim melalui port SSH (22) pada server tertentu yang mendukung fitur ini. Bila kawan-kawan ingin tau lebih banyak tentang SSH Tunneling, buku 7 Hari Menjadi Jawara di Internet dan Carding for Beginner dapat kawan-kawan jadikan rujukan. Kawan-kawan hanya perlu pergi ke Gramedia di tempat kawan-kawan tinggal untuk membeli buku tersebut. Mau? :D
Selamat berinternet ria.

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...