Skip to main content

Uang Pelicin Buat Pak Polisi (?)



 Uang Pelicin Buat Pak Polisi (?)

Uang Pelicin Buat Pak Polisi - bangsatya.com
Diambil dari http://tutyonstar.blogdetik.com/files/2011/05/suap.jpg

Prasangka

“Pas nanti harus bayar biar pemrosesan surat keterangan kehilangan barang bisa cepat beres”, Itulah prasangka yang ada di benak ku beberapa waktu lalu. Ya, aku berprasangka buruk pada polisi. Mungkin karena terlalu banyak mendengar berita oknum polisi yang menyimpang, korup, dan lain-lain membuat aku mudah untuk berprasangka buruk.

 Kartu ATM yang Hilang

Cerita ini dimulai kemarin ketika aku sadar bahwa kartu ATM ku hilang. Ya, hilang tak ada di dompet maupun di kos ku tercinta. Hilangnya kartu ATM ini tentu berdampak besar bagiku. Aku tak bisa mengambil uang dari tabungan karena memang buku tabunganku pun masih ada di Lumajang. Sempat khawatir uang yang ada di rekening bakal dicuri orang yang tidak mengembalikan kartu ATM saya itu, tapi beruntung uang yang ada di rekening sebagian besar sudah saya pindahkan ke tempat yang aman, insyaallah. 

 Kenyataan Bahwa Polisi butuh Suap

Cerita ini enggak sampai di situ aja, jadi setelah saya cek ke tempat hilangnya kartu ATM tersebut yaitu di SPBU Wastu Kencana, saya langsung menghubungi orang tua saya. Langsung saja, orang tua saya melapor ke bank cabang setempat untuk memblokir dan membuat kartu ATM baru. Namun sayangnya, untuk membuat kartu ATM baru diperlukan surat keterangan hilang yang bisa didapatkan dari kepolisian. Mulailah prasangka buruk saya bermunculan terlebih beberapa waktu lalu saya teringat seorang anggota polisi di Bali yang tertangkap kamera menerima suap, duh, jadi makin berprasangka buruk. Apalagi, ketika saya bertanya pada salah seorang teman, dia menyebutkan memang untuk lebih memperlancar pembuatan surat keterangan tersebut diperlukan uang pelicin.
Setelah sholat di Masjid Salman ITB saya pun berangkat ke POLSEK Coblong, POLSEK terdekat. Berharap prasangka buruk saya tidak terbukti. Bisakah kalian tebak apakah prasangka buruk saya terbukti? Ya, prasangka buruk saya tidak terbukti, hehe. Nyatanya, tanpa membayar sepeserpun saya sudah mendapat surat keterangan kehilangan barang tersebut dalam waktu kurang dari setengah jam. Untungnya kala itu tidak terlalu ramai orang yang membuat laporan sehingga saya cepat dilayani. Tak susah, saya hanya  ditanya nama, lokasi kehilangan, nama bank, cabang bank, nomor rekening, hingga alamat kos. Tanpa sempat duduk di kursi yang disediakan, surat keterangan saya sudah beres. Cepat dan tanpa biaya.

Jadi, kalau ada yang bilang mau ngurus ini perlu uang segini, mau ngurus itu butuh duit segitu, mending jangan langsung percaya dan takut. Coba dulu dan buktikan sendiri apakah rumor tersebut benar. Walaupun demikian, masih ada kekurangan di pelayanan yang saya terima tadi yaitu kurangnya senyum dari petugas. Pelayanan sudah cepat dan tepat, tapi akan lebih baik bila petugas lebih murah senyum.

Begitulah sedikit cerita saya di siang hari ini. Semoga tulisan ini dapat memperbaiki citra polisi yang katanya tidak baik. Terima kasih Pak Polisi. 

Salam
Bang Satya

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.