Skip to main content

Pengabdian Masyarakat STEI2012: Mari Bersyukur



Banner Pengabdian Masyarakat STEI2012 di SLBC
Minggu, 26 Mei 2013, kami, STEI2012 melakukan kegiatan pengabdian masyarakat angkatan kami untuk pertama kalinya. Ya, kegiatan berbakti pada masyarakat dengan memberikan bantuan kepada adik-adik jalanan di rumah singgah di bawah jembatan Pasopati dekat Cihampelas. Mereka adalah anak-anak jalanan yang terbiasa mengamen dan banyak yang sudah tak berorangtua atau berorangtuakan orang-orang yang tak peduli dengan nasib mereka. Menyedihkan memang, tapi itulah kenyataan yang harus kami akui kebenarannya.

Lokasi Pengabdian Masyarakat

Pengabdian masyarakat ini tak hanya dilaksanakan di rumah singgah mereka, melainkan juga di SLB C Jalan Hegarasih 1-3. SLB C? Ya, sebuah sekolah yang tak mengenal kata selesai bagi murid-muird yang belajar di sana. Tak khayal bila ada murid yang sudah berumur puluhan tahun. Ada juga murid yang ahir pada tahun 1953, jauh lebih tua dari kami semua.

Pembukaan Acara di Aula SLB C

Dalam kegiatan ini saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi Kambing (kakak pembimbing) kelompok satu. Saya dan rekan-rekan kambing lain langsung meluncur ke SLB C sedangkan beberapa panitia menjemput adik-adik di rumah singgah. Tak perlu waktu lama, gerombolan adik-adik kecil itupun nampak di seberang jalan bersama beberapa panitia yang menjemputnya. Mereka mendekat hingga akhirnya berbaur dengan kami.

Perasaan Ketika Mulai Pengabdian Masyarakat

Canggung? Ya, awalnya saya canggung karena memang saya jarang berinteraksi dengan anak kecil, tapi entah mengapa saya suka kepada mereka. Saya seperti melihat diri saya ketika kecil dahulu beserta kenakalannya. Kelompok kami bernama kelompok rambutan, berkambingkan Saya, Monica Sembiring, Nimas Ayu, dan Bella, dan beranggotakan Irsyad, Maya, Ajeng, dan Dewi. Awalnya. Irsyad adalah seorang lelaki yang bercita-cita menjadi seorang polisi, Maya bercita-cita menjadi seorang guru, Ajeng bercita-cita menjadi seorang dokter, dan yang terakhir adalah Dewi, seorang gadis kecil yang bercita-cita menjadi artis. :)
 
Foto anggota kelompok rambutan

Keberjalanan Pengabdian Masyarakat

Seperti biasa, acara dibuka oleh akta sambutan pemimpin sekolah. Kami mendapatkan pengarahan dari beliau dan segera setelah itu kami pun keluar dari aula untuk mulai bermain bersama anak SLB. Ada dua anak SLB yang masuk di kelompok kami yaitu Daniel dan Miko. Banyak hal unik pada diri mereka, entah mengapa Miko seakan tak mau bermain dengan kami dan akhirnya berpisah dari kelompok kami. Beda orang beda sikap, adapun Daniel masih kooperatif untuk bermain bersama, tapi dengan satu rayuan yaitu Tom Cruise. Dia adalah penggemar Tom Cruise, hampir setiap pertanyaannya berhubungan dengan film Mission Impossible. Saya yang kurang tau film tersebut hanya mengiyakan pertanyaannya atau melemparkan pertanyaan ke rekan saya yang lebih mengerti.
Pada sesi permainan ada empat pos yang harus kami kunjungi yaitu pos kesehatan, pos seni, pos kebersihan, dan keempat adalah pos profesi. Pos profesi merupakan pos tempat kami belajar bagaimana cara menyikat gigi dengan benar. Melalui bimbingan Dokter Septian dan Kak Oky, kami pun belajar menyikat gigi. Depan dulu, lalu kakak, dilanjutkan diri, disambung bawah, balik ke atas, dan akhirnya lidah.
Dokter Septian & Kak Oky sedang mengajarkan cara menyikat gigi yang benar
Adik-adik kelompok rambutan menyikat gigi

Setelah selesai di Pos Kesehatan, kami melanjutkan permainan ke Pos Seni. Di sana kami belajar cara membuat alat musik ecek-ecek dengan beras dan botol air mineral. Berjalan lancar? Tentu tak semua. Untuk anak jalanan mungkin hal tersebut mudah, tapi tak demikian dengan anak SLB, Daniel contohnya. Ia agak kesulitan dalam mengikuti game ini, butuh rayuan dengan embel-embel Tom Cruise untuk membuatnya berhasil menyelesaikan permainan ini. Hasil? Permainan ini terselesaikan dengan sukses.
Kelompok Rambutan Membuat Ecek-Ecek

Pos ketiga merupakan pos kebersihan. Di pos ini adik-adik diterangkan tentang sampah organik dan nonorganik. Ada dua tempat sampah yang berisi jenis sampah berbeda dan tugas mereka adalah memilah sampah serta menghiasi tempat sampah tersebut.
Adik-adik kelompok rambutan menghias tempat sampah
Memilah sampah

Pos keempat tak kalah seru karena di pos ini membahas tentang cita-cita. Panitia menggunakan kostum yang bermacam-macam seperti dokter, insinyur, tentara, pemain tenis, dan lain-lain. Adik-adik mendapatkan kesempatan untuk bercerita tentang cita-cita mereka. Apa cit-cita mereka dan kenapa mereka ingin menjadi seperti apa yang mereka cita-citakan.
Bapak insinyur
Irsyad ingin menjadi polisi lalu lintas
Kelompok rambutan menyanyikan yel-yel

Tentu di setiap pos ada hadiah bagi adik-adik yang aktif. Kami ingin merangsang adik-adik untuk lebih aktif dan berani melakukan aksi dengan jalan memberikan apresiasi atas apa yang mereka lakukan. Tepuk tangan, permen, makanan ringan, hingga susu botol adalah bentuk apresiasi kami.
Setelah keempat pos sudah kami kunjungi, sampailah kami pada acara yang amat menarik, yaitu melukis kaos. Tiap adik mendapatkan satu buah kaos putih untuk mereka lukis. Di kaos itulah mereka melukiskan cita-cita mereka. Irsyad menggambar polisi, Maja, Ajeng, dan Dewi menuliskan cita-cita mereka dan Daniel menuliskan tulisan yang tetap berkaitan dengan Tom Cruise :D

Irsyad dan bajunya
Hasil lukis Daniel

Penutupan Pengabdian Masyarakat di SLB-C

Semua pos telah kami lalui dan melukis baju pun telah selesai, apakah acara hanya sampai di sana? Tentu tidak. Masih ada acara di rumah singgah, tapi sebelumnya kami menyerahkan kenang-kenangan ke pengurus SLB C dan berfoto bersama adik-adik sebagai bentuk perpisahan.
Foto bersama

Puisi dari Pengabdian Masyarakat

Banyak hal yang saya dapatkan dari bermain bersama anak SLB C. Salah satu hal saya dapatkan dari pengabdian masyarakat ini adalah inspirasi yang saya tuangkan dalam bentuk puisi berjudul “Aku Berbeda”

Aku tau aku tak sepertimu
Aku tau kau lebih dariku
Tapi taukah kau
Aku pun sama
Aku butuh kasih sayang seseorang
Aku butuh tangan untuk menggandengku
Aku butuh tangan untuk merangkulku
Taukah kau bahwa aku pun sama
Aku butuh raga tuk ku peluk erat
Sebuah raga untukku menyembunyikan rasa maluku
Sebuah raga yang mampu berdiri tegak di sampingku

Tau kah kau bahwa aku pun ingin disayangi
Dengan segala kekurangan dan perbedaanku
Senyumlah padaku karna itu adalah penyejuk bagiku
Dekap eratlah diriku karna aku pun ingin merasakan rasa aman
Perhatikanlah aku karna kelakuanku hanyalah untuk mendapat perhatianmu
Aku berbeda
Tapi aku pun ingin dicinta

Puisi ini saya buat karena melihat seorang anak SLB C bernama April. Dia adalah seorang gadis yang selalu ingin diperhatikan. Pukulan, kejahilan, dan teriakan sering berasal darinya. Namun, dia tetaplah manusia yang ingin diperhatikan, disayang, dicinta. Ia selalu dekat pada salah satu panitia bernama Alvin. Tak ada panitia lain yang mampu meredam gejolak April, hanya Alvin yang mampu mengarahkan dan meminta April melakukan sesuatu.
April memang berbeda dari gadis lainnya, tapi saya bisa melihat jelas betapa senangnya ia berada dalam dekapan seorang lelaki. Saya bisa melihat betapa ia butuh seorang yang bisa ia andalkan dan melindunginya. Saya bisa melihat betapa dia ingin berada dalam dekapan dan merasakan kenyamanan dan keamanan.
Alvin memayungi April, so sweet

Pengabdian Masyarakat di Rumah Belajar

Acara di SLB C pun selesai. Bersama-sama kami meluncur ke rumah singgah untuk melanjutkan acara.
Jauh sebelum acara di SLB C selesai, panitia lain sudah bekerja keras di SLB C untuk membersihkan dan memperindah rumah singgah & tempat MCK yang digunakan oleh adik-adik jalanan. Mereka adalah pejuang tak terlihat, hohoho.

Membersihkan rumah singgah

Menghias toiler
Membersihkan karpet
Membersihkan toilet
Sementara beberapa panitia dan adik-adik jalanan sudah sampai di tempat tujuan dalam keadaan kering, ada beberapa panitia yang sampai ke tempat tujuan dengan basah kuyup akibat menerobos banjir akibat hujan. Dingin? Tentu, tapi hal tersebut tak memadamkan semangat mereka.
Acara di rumah singgah dimulai dengan nonton bareng Avatar Korra sembari menunggu panitia selesai sholat dan makan siang. Tak lama setelah itu, acara sesungguhnya pun dimulai. Panitia mulai mempertontonkan video motivasi kepada adik-adik jalanan. Cuplikan film facing the giant, video Hellen Keller, orang Korea yang bersuara merdu, pelari yang gagal menjadi juara tapi terus berusaha, seorang gadis tak berkaki yang jago berenang, dan lain-lain. Panitia selalu memberikan esensi dalam setiap video motivasi yang ditayangkan, memberikan kesempatan bagi adik-adik untuk bertanya, mereka bebas menyuarakan pikiran mereka. Selain melalui video motivasi, sesekali ada kata-kata motivasi yang diutarakan oleh komedian angkatan kami, Muhammad Reza Irvanda. Dengan logatnya yang khas serta mukanya yang pas-pasan membuat adik-adik jalanan fokus kepada ucapan ketimbang parasnya, hehe, canda Za J
Reza sedang beraksi

Pada penghujung sesi motivasi, saya mendapat kesempatan dan kehormatan untuk bercerita sedikit tentang masa lalu saya. Saya berkesempatan untuk berbagi pelajaran yang bisa mereka ambil tanpa harus mengalaminya sendiri. Ya, saya bercerita tentang saya yang pertama kali kenal rokok pada usia enam tahun, saya menjadi seorang kenek angkot, saya menjadi seseorang yang diremehkan, hingga saya berhenti merokok dan menjadi seperti sekarang ini. Saya bercerita kepada mereka mengapa saya bisa seperti sekarang ini, nikmat Allah. Semua berubah ketika saya mulai dekat dengan Allah. Saya buka-bukaan kala itu, tak peduli malu kepada rekan-rekan panitia yang lain. Saya mengakui bahwa saya baru bisa membaca Al Quran pada saat saya berada di kelas V SD dan saya berhenti merokok ketika saya tersadar bahwa tiga orang saudara saya meninggal karena rokok. Saya berbagi apa yang pernah saya alami. Saya berbagi pemahaman yang sebaiknya emreka tahu. Saya berbagi abwha manusia berusaha dan Allah lah penentu segalanya. Saya berbagi bahwa kita harus merayu Allah, membuat Allah terkesan dan kasihan atas usaha yang telah kita lakukan. Saya berbagi bahwa tanpa nikmat dan izin Allah, apa yang kita usahakan bisa saja gagal.
Ini saya, hehe

Beberapa waktu sebelum saya tampil, saya berbincang dengan salah satu adik jalanan. Ternyata, ia di sana bersama adiknya, Surya. Dua saudara itu ada di rumah singgah, tanpa orang tua. Ia mengamen hingga jam sepuluh malam untuk memenuhi permintaan perutnya. Ia mengamen untuk melanjutkan hidup walaupun umurnya masih belia.
Banyak hal yang membuat saya tercengang. Entah itu keaktifan adik-adik jalanan, keberanian, hingga kepintaran mereka. Ketika saya selesai memberikan motivasi, ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan panitia untuk berbagi hadiah. Pertanyaan tersebut antara lain, “Kapan Kak Arya mulai merokok?”,”Kenapa Kak Aryya berhenti merokok?”, hingga “Kak Aryya dari SMA mana?” Jujur, saya tak menyangka ada yang tahu saya dari SMA mana. Namun, ada Hery kecil yang mampu menjawab pertanyaan itu, entah darimana jawabnya, entah apakah ia melihat tulisan sekolah di seragam SMA yang dari pagi saya kenakan. Entah, tapi saya salut akan semangat, teriakan, keberanian, dan kepintaran mereka. Ada hal lucu yang terjadi kemarin yaitu ketika saya memberikan pertanyaan tambahan, “Coba tebak, siapa yang Kak Aryya suka?” ada celetukan dari adik di barisan depan, “Nov*”, haha, saya hanya tersenyum mendengar jawaban itu. Saya coba lagi untuk bertanya, tapi hanya pada satu orang, “Dek, coba tunjuk satu cewek yang Kak Aryya suka” dan adik kecil itu pun menunjuk seseorang berkerudung, lagi-lagi saya hanya tersenyum diiringi tawa beberapa rekan saya yang sadar akan hal tersebut.

Renungan Pengabdian Masyarakat

Sebelum acara selesai, Kak Adi, salah satu pengurus rumah singgah tersebut bercerita tentang latar belakang adik-adik sekalian. Meski tak semua, tapi Kak Adi bercerita. Ada adik jalanan yang sama sekali tak tahu siapa ayahnya dan ketika Kak Adi bertanya pada Ibunya, ternyata ayahnya adalah seorang polisi yang “kencing” sembarangan. Ada pula adik jalanan yang sudah hampir mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan layang Pasopati. Mereka mungkin tak cacat mental maupun fisik seperti yang terpampang di video motivasi maupun rekan-rekan di SLB, tapi mereka cacat hati yang susah untuk disembuhkan. Ditinggalkan orang-orang yang harusnya menyayangi mereka tanpa alasan yang jelas. Dicampakkan ke dunia yang kejam tanpa ada rasa aman dan lindungan dari orang tua yang harusnya membelai rambut mereka, menyuapkan makanan, dan memberikan dekapan erat ketika mereka ketakutan. Mereka adalah contoh nyata dari kejamnya dunia, kerasnya hidup, dan pahitnya kenyataan.

Pihak-pihak Pendukung Kesuksesan Pengabdian Masyarakat STEI2012

Kami sadar bahwa acara ini takkan sesukses kemarin tanpa adanya kontribusi dari berbagai pihak seperti sponsor. Terima kasih kepada Bu Ayu Purwarianti, Masvent.com, DMR (Digital Mark Reader), Perdana-consulting.co.id, dan seluruh donatur yang telah memberikan donasi demi suksesnya acara ini. Terima kasih kepada para panitia yang mau meluangkan waktu liburannya untuk berbagi keceriaan dan kebahagiaan. Terima kasih kepada semua orang yang berdoa untuk kesuksesan acara ini. Terima kasih untuk semua hal yang tak bisa kami sebutkan. Terima kasih.
Semoga pengabdian masyarakat kami kemarin bermanfaat dan membawa berkah bagi semua pihak.

Salam,

Bang Satya
STEI2012
165…STEI! 165…STEI! 165…STEI!

Comments

  1. Luar biasa bang satya. Saya bangga atas tulisan dan pengalaman Anda. Ini lah berbagai sisi bang satya yang biasanya kita tahu hanya merayu dan menggombali cewe cewe kampus. Uppps tapi tenang bang satya tidak kencing sembarangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, thanks atas bantuan Anda selama ini. Saya terhormat menjadi berkesempatan menjadi pemimpin dan sahabat Anda.

      Delete
  2. Gila bang tulisannya! hahaha, aku berharap semoga ada lagi kegiatan kaya gini kedepannya. ayo bang adain lagi hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan ...