Ilustrasi Kenaikan Harga BBM
Kenaikan Harga BBM, Masyarakat, dan Mahasiswa
Sudah beberapa
waktu belakangan kenaikan harga BBM
menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Topik yang sangat kontroversial ini
tentu mendapat tanggapan yang beragam dari berbagai pihak. Banyak kalangan
bersuara. Politikus, mahasiswa, petani, pedagang, ibu rumah tangga, sopir
angkutan umum, tukang ojek, tukang gorengan, dan bahkan orang yang tidak
terkena dampak langsung pun bersuara. Kebijakan kenaikan
harga BBM ini pun menimbulkan berbagai fenomena yang menarik untuk diperbincangkan, diamati, dan dikaji.
Kenaikan Harga BBM Meretakkan Koalisi Partai
Bukan rahasia
lagi bahwa kebijakan kenaikan harga BBM ini
menyebabkan adanya perseteruan dua partai besar di tanah air. Partai A yang
berlatarkan warna biru dan partai B yang berlatarkan warna hitam. Partai A yang
menjadi partai pemenang pemilu 2009 kemarin pro terhadap kenaikan harga BBM
sedangkan Partai B menolak hal tersebut. Tentu, penolakan ini mendapatkan
reaksi dari kader-kader Partai A. Partai B dinilai munafik dengan tetap berada
dalam koalisi, tapi tidak sejalan dengan partai koalisi. Sedangkan, Partai B
berdalih bahwa urusan tersebut merupakan urusan yang menyangkut rakyat sehingga
tidak dapat dikaitkan dengan koalisi. Kedua partai tersebut bersuara. Berteriak.
Kenaikan Harga BBM dan Mahasiswa
Sebuah kebiasaan
ketika ada kebijakan kenaikan BBM mahasiswa
menjadi salah satu garda terdepan untuk menolaknya. Banyak kalangan mahasiswa
yang bersuara menolak keputusan ini dengan alasan membela rakyat kecil karena
kebijakan ini akan memberatkan rakyat. Benarkah demikian? Mungkin iya mungkin tidak. Yang jelas, kemarin
saya membaca berita di salah satu media online yang sangat menggelitik “Kesal
Jalan Diblokade, Warga Hajar Mahasiswa”( regional.kompas.com/read/2013/06/14/17594297/Kesal.Jalan.Diblokade.Warga.Hajar.Mahasiswa).
Betapa tidak menggelitik, mahasiswa yang katanya memperjuangkan suara rakyat
malah habis dihajar rakyat. Bertanya-tanya?
Kenaikan Harga BBM dan Saya
Saya pribadi
memandang bahwa kenaikan harga BBM adalah hal yang wajar. Hal ini sangat lumrah
bila melihat harga BBM di negara lain yang sampai mencapai tiga kali lipat
harga BBM bersubsidi di Indonesia. Terlebih lagi, dengan pencabutan subsidi
tersebut, anggaran pemerintah untuk subsidi dapat dikurangi dan dialokasikan
untuk hal lain. Pendidikan, sosial, budaya, dll merupakan bidang-bidang yang
dapat ditingkatkan anggarannya bila subsidi ini dihilangkan. Kenaikan harga BBM
ini pun menjadikan konsumsi BBM berkurang sehingga polusi pun berkurang. Apakah
hanya itu? Tentu tidak. Keterbatasan penggunaan BBM akan merangsang berbagai kalangan
untuk menciptakan energi alternatif sebagai pengganti BBM terlebih adanya dana
yang tidak sedikit yang dapat dialokasikan untuk hal tersebut.
Masyarakat tentu
akan berteriak dengan adanya kenaikan harga BBM ini, tapi bukankah hal itu
adalah wajar? Coba ingat-ingat ketika BBM naik dari 3000 menjadi 4500 per
liter, masyarakat bersuara, mereka berteriak. Banyak pihak yang menolak dan
menuding kebijakan tersebut sangat merugikan rakyat kecil dan menjadikan rakyat
kecil tak bisa bertahan. Nyatanya, teriakan yang dulunya nyaring dan keras kini
redup hingga tak terdengar. Masyarakat seakan terlalu takut menghadapi
kenyataan yang harusnya dihadapi. Masyarakat terlalu senang dimanjakan dengan
subsidi yang sebenarnya tak mendidik. Bayangkan bila dana tersebut dialokasikan untuk penelitian
sumber energi baru. Entah berapa sumber energi baru yang telah tercipta. Entah
berapa kilang minyak yang dapat dikelola sendiri.
Saya bukan
seseorang yang selalu pro terhadap pemerintah. Ketika pemerintah salah di mata
saya, maka saya akan bilang salah. Namun, nyatanya kali ini kebijakan yang
hendak dilakukan pemerintah dengan menaikkan harga BBM masuk akal sehingga
secara pribadi saya tidak menolak kebijakan ini. Hanya saja, tetap, saya
berharap bahwa nantinya dana subsidi tersebut mengalir ke tempat yang
seharusnya, ke tempat yang berhak, bukan ke tempat yang dibuat seolah-olah
berhak. Semoga pemimpin di negeri ini hidup otak, hari, dan aksinya. Semoga masyarakat
Indonesia makin mandiri dengan adanya kenaikan harga BBM.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu