Skip to main content

Hilang Arah




Rasa-rasanya judul tersebut cukup menggambarkan saya saat ini. Hilang arah. Saya cukup bingung harus ke mana. Ketika minggu lalu saya begitu bersemangat untuk cepat-cepat pulang ke Bandung setelah kerja praktek di Jakarta yang begitu membuat gerah. Kini, saat badan saya sudah di Bandung, justru saya kehilangan arah, tak tahu harus berbuat apa.

Tenang, saya bilang kehilangan arah bukan berarti pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya tak tuntas. Tetap tuntas. Toh akhirnya beberapa hari yang lalu dapat gaji lagi. Alhamdulillah. Namun tetap saja, rasanya seperti hilang arah. Goal besar seakan tidak ada dan yang paling penting adalah rasanya tak ada tempat untuk kembali.

Sekre himpunan sepi dari kawan seangkatan karena sedang masa KP, kontrakan sepi karena memang sendirian, sekre kabinet pun masih belum terasa jadi rumah hingga akhirnya saya cukup sadar.


“Setiap orang membutuhkan tempat kembali, paling tidak tempat yang membuat dia merasa dia adalah bagian dari suatu golongan.”


Sayangnya, saat ini saya tidak merasakan hal tersebut. Entah apa yang salah, mungkin saya kurang berdamai dengan ‘aku’ atau mungkin sesederhana bahwa saya ingin…..pulang.

Salam,
Aryya Dwisatya W
Perahu yang sedang terombang-ambing di tengah lautan dan berharap bisa menemukan tempat untuk berlabuh.

Comments