Skip to main content

Hilang Arah




Rasa-rasanya judul tersebut cukup menggambarkan saya saat ini. Hilang arah. Saya cukup bingung harus ke mana. Ketika minggu lalu saya begitu bersemangat untuk cepat-cepat pulang ke Bandung setelah kerja praktek di Jakarta yang begitu membuat gerah. Kini, saat badan saya sudah di Bandung, justru saya kehilangan arah, tak tahu harus berbuat apa.

Tenang, saya bilang kehilangan arah bukan berarti pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya tak tuntas. Tetap tuntas. Toh akhirnya beberapa hari yang lalu dapat gaji lagi. Alhamdulillah. Namun tetap saja, rasanya seperti hilang arah. Goal besar seakan tidak ada dan yang paling penting adalah rasanya tak ada tempat untuk kembali.

Sekre himpunan sepi dari kawan seangkatan karena sedang masa KP, kontrakan sepi karena memang sendirian, sekre kabinet pun masih belum terasa jadi rumah hingga akhirnya saya cukup sadar.


“Setiap orang membutuhkan tempat kembali, paling tidak tempat yang membuat dia merasa dia adalah bagian dari suatu golongan.”


Sayangnya, saat ini saya tidak merasakan hal tersebut. Entah apa yang salah, mungkin saya kurang berdamai dengan ‘aku’ atau mungkin sesederhana bahwa saya ingin…..pulang.

Salam,
Aryya Dwisatya W
Perahu yang sedang terombang-ambing di tengah lautan dan berharap bisa menemukan tempat untuk berlabuh.

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.