Skip to main content

Mengapa Aku Tetap Mencintaimu #1


Mengapa Aku Tetap Mencintaimu

Inilah yang membuatku merindumu,
Inilah yang membuatku mencitnaimu,
Kamu, deru air terdengar,
Bagai angin yang perlahan merengkuh jiwa,
Semalam ku terdiam,
Tak bisa menjauhimu,
Terjebak, dalam nostalgi kenangan abadi,
Ketentraman yang tak mungkin tergantikan,

Mereka mendekat,
Bergerak mendekatiku,
Melalui kaki mereka menyentuhku,

Hening..hening…hening…dengarkan suara ini,
Perlahan merasuki jiwamu, menuju hatimu, dan menyebar ke seluruh ragamu,
Candu, mencintaimu adalah candu,
Dan mengenalmu adalah awal dari semua kisah-kisahku,
Mungkin, bila perjalanan singkat tadi pagi tak kulakukan, aku akan melupakannya, tersesat dalam hiruk pikuk perkotaan yang semakin menjadi dan menggerogoti sanubari.

Ia
Seringkali aku membuat puisi  pun tulisan sebagai buah dari kekagumanku akan salah satu ciptaan Sang Pencipta, wanita. Namun, puisiku kali ini, tulisanku kali ini bukan untuk mereka dia, melainkan untuk ia.
Taukah engkau siapa ia? Taukah engkau mengapa ia dan buka dia? Pasti, engkau pasti tak tahu, karena aku pun baru menyadari betapa berartinya ia. Tidak melulu dia dia atau dia, tapi kini ia.
Ia yang jauh sebelum aku mengenal dia atau mereka bisa membuatku duduk termenung lama, merebahkan badan tanpa beban, pun merasakan kententraman yang tak tergantikan.

Kembali Pulang
Suasana subuh di depan rumah
Sebuah kenikmatan bisa kembali pulang ke tempat ini, rumah. Tempat orang-orang yang secara tulus memberikan cintanya. Tempat berbagai cinta dan kasih sayang bertemu tanpa pamrih. Tempat permulaan semua ceritaku. Tempat di mana tangan ini menjabat tangan-tangan lain, merangkul bahu kawan yang setia hingga sekarang.

Tempat Bermain
Perkawanan kita tercipta melalui perkenalan dan diperkuat seiring makin banyaknya permainan yang kita lalui bersama.
Aku masih ingat betul tempat-tempat yang kujadikan ladang peperangan ketika kecil dahulu ketika imajinasiku tak terkalahkan oleh logika-logikaku. Pun oleh hukum fisika yang semakin diketahui semakin mengikat dan mengurung imajinasi itu sendiri.
tempat balap sepeda

Jalan yang tak beraspal dan hanya beralaskan tanah serta rerumputan di sampingnya. Jalanan lurus yang menanjak serta bergunduk inilah yang menjadi pemuas dahaga ku dan kawan-kawanku ketika kami ingin balapan sepeda. Tak ada wanita cantik dengan rok mininya yang memayungi kami ketika start. Tak ada. Hanya kami sendiri, bocah-bocah dengan sepeda alakadarnya yang terkadang menyelipkan botol air mineral diantara rangka dan ban supaya terdengar suara krek krek krek mirip sepeda motor. Darinya kami mendapatkan sensasi bersaing, memang, kalah, bahkan terjatuh.
Jalan menuju Sari #1

Inilah jalanan yang sering ku lewati ketika umur enam tahun. Bersama lek yang setia memboncengku. jalan ini sering saya lalui. Sesekali kami berhenti untuk saya memetik bunga kecil di samping jalan lantas ku hisap madunya. Manis. Lebih manis dari seorang gadis. Alami. Haha.
Jalan menuju Sari #2

Dilanjutkan dengan melintasi satu-satunya jalan di tengah persawahan ini. Sempit? Tenang, dulu tak sesempit ini. Rumput yang sudah meninggi itu dulu tak seberani itu menghalangi jalan kami.
Penarik hati #1

Paling tidak, selama perjalanan, kami disuguhi pemandangan indah yang bisa membuatku berlama-lama memandangnya. Bahkan, aku bisa jauh lebih tahan memandangi pemandangan ini ketimbang memandangi gadis-gadis yang sering ku temui di perantauan. Dan, potret selanjutnya ku persembahkan untuk seorang kawan yang sangat suka terhadap langit.
Penarik Hati #2
Pemandangan yang sangat jarang bisa ditemukan di kota rantauku, Bandung.
Akan menyenangkan bila kamu jadi datang ke tempat ini. :)
Sari?
Jalan menuju Sari #3

Ketika aku hendak menemuinya, jalan inilah yang tersedia. Pepohonan yang rela menghalau terik, rerumputan yang berkali-kali menggelitik kaki, dan ular yang mungkin sudah lama melihat dari kejauhan tidak sebanding dengan kepuasan hati ketika aku bisa menemuinya, Sari.
Si Cantik 'Sari'

Itulah dia, Sari, nama yang kuberikan untuk mata air ini. Sudah bertahun-tahun lamanya aku tak ke sana, membasuh mukaku dengan airnya, bahkan mengguyur tubuhku yang rasanya sudah kotor ini. Ia masih sejernih dulu, ia masih seindah dulu, ia masih saja bisa membuatku duduk berlama-lama sebatas mendengarkan dia bernyanyi, melantunkan lagu dari gemercik air yang lebih merdu dari rayuan seorang wanita.
makanan ular

Tumbuhan ini hidup di cadas samping mata air tersebut. Sampai sekarang, aku masih belum tau nama tumbuhan ini apa. Yang aku tau, kata orang orang, tumbuhan ini adalah makanan untuk ular.
Talas
Talas, ia tumbuh di sekitar sumber mata air. Menjadi alat tempur ketika aku bermain air dahulu.
Bersambung….

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsatya.c

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan