Berawal dari obrolan ringan dengan kecepatan
notifikasi lebih dari 100 char per menit ketika peak, akhirnya saya berniat membuat sebuah tulisan tentang move on sesuai dengan request dari Abang
Rifky. Demikian tulisan saya.
Memaknai Move On
Sebelum terlalu jauh membahas move on, alangkah
bijaknya ketika kita menyepakati maka dari move
on itu sendiri agar tidak terjadi perselisihan di akhir karena adanya
perbedaan persepsi.
Dari berbagai sumber banyak sekali makna dari move on, tapi kalau dari sisi bahasa move on dapat diartikan sederhana
sebagai berpindah atau berubah. Nah, secara faktual, move on dapat sekali diartikan sebagai
keadaan di mana kita dapat berpindah dari suatu keadaan ke keadaan lain yang
lebih baik, kalau mau disederhanakan lagi adalah mengikhlaskan yang lalu dan
menjalani yang ada sekarang. Contoh sederhana nya nih yang paling umum adalah
ketika ada seorang yang habis putus dengan pacarnya dan dia belum bisa melepaskan
semua masa lalu indah bersama pacarnya. Dalam keadaan seperti ini, si dia belum
bisa dibilang move on karena pikiran
dan hatinya masih terpaut pada yang lalu-lalu padahal ada masa sekarang dan
masa depan yang harus ia jalani.
Mengapa harus move on?
Mungkin banyak orang yang berpendapat bahwa move on itu tidak penting. Memang benar,
move on itu tidak pernah dirasa
penting ketika kamu berpikir bahwa tidak ada masa sekarang dan masa depan.
Untuk apa move on? Toh saya sudah
nyaman dengan kenangan masa lalu yang mengikat itu. Hell man!
Seperti yang pernah diucapkan oleh Onizuka, “Bagaimanapun
indahnya masa lalu, ia tetaplah masa lalu dan takkan pernah bisa diulangi.”
Terlebih, “Engkau tidak akan bisa menikmati
masa kini ketika engkau masih terpaku pada masa lalu.” Sudah mengerti
betapa pentingnya move on?
Misalkan begini, kamu habis putus dengan pacar
kamu dan saat itu ada orang yang jauh sebelum kamu punya pacar sudah sayang
sama kamu, tapi karena kamu masih belum bisa move on kamu jadi buta betapa dia menyayangi kamu dan dia selalu
ada untuk kamu. Miris banget enggak sih jadi si dia yang tak terlihat? Begini, move on itu bukan berarti melupakan
seperti orang hilang ingatan, tapi mengikhlaskan, mengerti bahwa kamu ada di
masa sekarang, kenanganmu ada di masa lalu, dan ada masa depan yang harus dijelajahi.
Jadi saya jelaskan ulang tentang mengapa kamu
harus move on dengan poin-poin yang
menjelaskan:
1.
Move on memberikan kesempatan kamu untuk menikmati
masa sekarang.
2.
Move on membuat kamu memiliki kenangan yang dapat kamu
ingat sewaktu-waktu tanpa merusak masa kini dan masa depanmu, bukan malah
membuat ingatan yang menyeretmu ke lubang kehancuran.
3.
Move on membuat kamu lebih dewasa karena ia akan membuatmu
menyadari bahwa ada hal di dunia ini
yang akan tetap menjadi keinginan kita, bukan sebuah kenyataan. Dan
kerelaan untuk mengakui hal tersebut adalah sebuah proses menuju pendewasaan.
Saya mau move on!
Kalau memang kamu sudah tau tentang pentingnya move on dan menetapkan hati untuk move on, saya berikan beberapa tips agar
bisa segera move on.
1.
Berdamai
dengan masa lalu.
Ketika kamu masih belum bisa
berdamai dengan masa lalu, kamu akan lagi-lagi terseret ke masa lalu yang
membuatmu tidak bisa maju. Misalkan, ada amarah yang masih membara, maka
padamkanlah. Ada hati yang tersakiti, maka minta maaflah, atau bahkan
sembuhkanlah.
2. Keep dreaming!
Mengingat mimpi itu perlu, supaya
kamu ada ada alasan untuk beranjak dari keadaan tersebut. Untuk apa kamu
berlama-lama meratapi nasip kalau ada impian yang seharusnya kamu kejar? Impian
kamu jauh lebih berharga dari kesenangan fana yang muncul ketika mengenang masa
lalu yang takkan pernah bisa kembali.
3. Terbuka & Lebih Peka.
Banyak orang yang tidak bisa move on karena merasa tidak ada orang
yang bisa mengerti, perhatian, ataupun sayang kepadanya. Buka mata! Dia ada,
saya yakin orang yang mengerti kamu, perhatian kepadamu, dan menyayangimu ada
di sekitarmu, hanya saja kamu tidak terbuka terhadap apa-apa yang ia berikan.
Kamu tidak peka dengan setiap rasa yang ingin ia sampaikan karena kamu terlalu
fokus pada apa yang kamu inginkan atau sesali. Bukalah panca inderamu agar
engkau bisa mengamati orang-orang di sekitarmu. Dan lebih pekalah dengan hatimu
agar engkau bisa merasakan setiap perhatian, pengertian, dan rasa sayang yang
tercurah padamu.
Aku mau tau lebih!
Buat kamu yang merasa tulisan ini
belum menjawab permasalahan kamu, atau kamu merasa permasalahan kamu adalah
kasus khusus yang membutuhkan penanganan berbeda. Feel free to contact and questioning me at:
Twitter: @adwisaty4
Ask.fm: http://ask.fm/adwisatya
Terperangkap pada masa lalu seperti mengejar bayangan. Semakin dikejar, semakin ia menjauh hingga akhirnya kita menyerah. |
Salam,
Aryya Dwisatya Widigdha
Pemuda yang ingin berbagi kisah dan
rasa.
mantap kaliii bang Satya ! cc : Judith & Nadia Sapira
ReplyDeleteMestinya langsung dipraktekin sih
DeleteKeren om!!!
ReplyDeleteSilahkan dipraktekkan bro :D
DeleteGak mempan Ka. Huhu
ReplyDeleteKayaknya kamu mesti cerita dulu deh Za :))
DeleteFotonya bagus, wid. haha
ReplyDeletehahahahahahahaha
Delete