Skip to main content

Ketika Kita Bertemu Lagi



Tak terasa memang, sudah lebih dari lima tahun sejak terakhir kali kita bertemu. Ya, mau bagaimana lagi, sejak upacara perpisahan kita waktu itu dengan Abdi sebagai pemberi sambutan, kita menapaki jalan kita masing-masing. Ada yang bekerja, ada yang menikah, dan banyak yang melanjutkan sekolah ke SMA. Jujur saja, sejak saat itu wajah-wajah kalian sudah jarang menghiasi pikiranku. Paling tidak hingga acara kemarin, momen sederhana ketika kita kembali berkumpul untuk menggenapkan puasa hari itu.

Buka Bersama
Berawal dari sebuah SMS tak jelas yang mengajak untuk buka bersama, aku datang ke tempat makan yang tak jauh dari rumah. Hanya 10 kilo meter dengan perjalanan tidak lebih dari 15 menit menggunakan motor. Jauh lebih cepat ketimbang harus menempuh jarak tersebut di Bandung layaknya dari Tamansari ke Cibiru yang mana menghabiskan waktu hingga setengah jam, cukup melelahkan meskipun ada sesuatu berharga yang menunggu di sana. Maaf, saya terbawa suasana.
Hakim, Rizal, dan Anggi sedang memimpin forum.
Bukan forum tentang rencana camping di puncak gunung yang berjalan tidak kondusif karena banyak forum dalam forum, atau berbagai merek rokok yang dihisap, ataupun pandangan marah pemilik tempat makan karena kami ribut tapi belum membayar, bukan itu yang aku perhatikan dengan seksana. Tapi, setiap wajah mereka, senyum mereka, bahkan guyonan mereka yang aku perhatikan. 

Kita banyak berubah kawan, banyak sekali berubah. Mereka yang dulunya pendiam kini sudah bisa lebih banyak bicara. Mereka yang dulunya masih seperti bocah, kini sudah lebih dewasa. Mereka yang dulunya gendut kini jadi lebih kurus. Dia yang dulunya dekat kini menjadi biasa saja. Ya, waktu lima tahun memang tidak sebentar, tapi tak juga terasa lama ketika ia tak menjadi perhatian. Tiba-tiba saja kita berkumpul kembali dengan hal hal baru kita, dengan cerita kita. Ada yang baru diselingkuhi, ada yang baru pulang dari berlayar, ada yang pulang dari kuliah, ada pula yang baru memiliki istri dan datang dengan guyonan yang agak menjurus ke sana. Haha.

Monok memimpin barisan paling depan

Pertemuan itu seakan menjadi bukti leburnya rasa tidak enak yang mungkin pernah ada. Siapa bilang saya tidak pernah berurusan dengan kawan-kawan saya. Ada dua orang yang pernah punya masalah. Pun hingga hampir berkelahi. Ada yang salah paham karena bercanda keterlaluan ketika idul adha hingga akhirnya hendak berkelahi di belakang sekolah. Ada pula seorang kawan yang bermasalah karena seorang wanita. Ya, wanita, seorang kakak tingkat yang dua tahun lebih tua. Entah di mana dia sekarang, yang jelas senyumnya masih bisa saya ingat meskipun samar-samar.

Semoga pertemuan kemarin menjadi penyegar bahwa kita tak pernah sendirian. Paling tidak ada kawan yang punya cerita dan bisa membuat kita merasa ditemani.

Salam,
Aryya Dwisatya Widigdha


Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

6 Tips Aman Berbelanja Online di Luar Negeri

Di era globalisasi dan teknologi seperti sekarang, berbelanja bukanlah sesuatu yang susah betapa tidak, hanya perlu meluangkan waktu beberapa saat saja di rumah, barang yang kita inginkan pun bisa kita dapatkan dengan cepat. Kali ini saya akan berbagi tips aman berbelanja online di luar negeri. Alat pembayaran Umumnya, ada dua alat pembayaran yang diterima oleh seller yakni paypal dan kartu kredit. Sebagian dari kita tentu agak kesusahan bila harus membayar dengan kartu kredit karena tidak semua orang berkesempatan memiliki kartu tersebut terlebih ada umur minimal untuk memilikinya. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan dua cara yakni membeli virtual credit card atau menggunakan paypal. Virtual credit card memungkinkan rekan-rekan untuk memiliki kartu virtual dengan saldo yang rekan-rekan butuhkan, biasanya sih cocok untuk yang sekali transaksi. Sedangkan, paypal pun memberikan kemudahan karena banyak jasa penjualan balance atau saldo paypal sehingga rekan-

Mengenal Bener dan Pener

Pendahuluan Beberapa waktu yang lalu ramai jadi perbincangan tentang pernyataan agama yang tidak mewajibkan warung-warung untuk tutup ketika bulan Ramadhan. Banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Namun lagi-lagi, pernyataan apapun bisa diinterpretasikan berbeda dengan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Screenshot Twit Mencoba Berpikir Namun kawan, apakah yang disampaikan oleh Pak Lukman tersebut salah? Saya pribadi menilai bahwa yang disampaikan oleh beliau tidak salah sama sekali. Pun, sebelum ini, sebelum pernyataan tersebut keluar kita santai-santai saja ketika ada warung buka ketika bulan Ramadhan, dengan catatan. Dengan catatan di sini berarti sang pengelola warung mengerti antara bener dan pener seperti yang dimengerti oleh orang jawa. Bener lan Pener Orang Jawa memahami bukan hanya tentang bener melainkan juga pener. Bener dapat diartikan betul, tidak salah sedangkan pener dapat diartikan sesuai atau tepat. Bila digambarkan dalam skema pe