Selamat malam,
Terima kasih buat teman-teman yang menyematkan mampir di blog ini, saya yakin kalian bukanlah orang BangSat.
Kali ini saya membuat coretan mengenai waktu. Ada kutipan yang mengatakan, "Cinta membuat waktu cepat berlalu, akankah waktu membuat cinta cepat berlalu?" haha...maknanya dalem banget bro, tapi sayangnya kali ini saya enggak ngebahas tentang cinta.
Kisah ini dimulai ketika saya masih SD. Waktu itu bisa dibilang saya anak yang suka bermain, ya iya.pasti, namanya juga anak kecil.Hobi saya kala itu adalah meancing ikan, hobi ini terus berlanjut sampai saya remaja, namun objeknya berbeda. Kita tahu bahwa SD ditempuh dalam 6 tahun, kelas satu, kelas dua, kelas tiga dst sampai kelas enam.
Dalam sejarah kelam saya, nilai rapot saya selalu tidak memuaskan. Hal ini berlanjut sampai saya kelas 4 SD. Waktu itu adalah ahri dimana pembagian rapor dilakukan, kepada teman-teman saya bilang, "aku pasti juara", dan hasilnya. Alhamdulillah, saya menanggung malu karna nama saya tak disebut.
Berawal dari seseorang yang diremehkan, tidak dianggap atau dianggap, tetapi rendah. Saya merangkak bangkit pada waktu kelas lima. Dimulai dengan rankin 8, lalu ranking pertama, alhamdulillah. Disinilah saya merasakan kejengkelan yang luar biasa. bagaimana tidak, teman bermain saya berkata, "Kamu juara satu ya? pasti gara gara bapakmu guru", jangkep, kalimat yang dia ucapkan pendek, tetapi sakit hatinya masih terasa sampai sekarang. Dendam, iya, sebal iya, pingin nonjok juga iya. Usaha saya dibalas dengan remehan seperti it, terlebih bapak saya bukan guru.Cek bangetnya kalau ngawur. Di lain kesempatan, ada kakak kelas yang saat itu duduk di kelas 6 SD, tanpa sebab yang jelas, dia berlari dan alngsung meninju dada saya, Bug,,dos..nangis lah...anak kelas 4 SD ditonjok di dada tanpa alasan yang tak jelas dan tak siap pula. Sebenarnya bukan hal itu yang membuat saya sangat tidak menyukainya, tetapi saat itu temannya berkata, "Eh, dia itu adiknya si A lho, awas diadukan" lalu dia menjawab "Halah, si A ae, aku tidak takut". Hahaha...saat itu saya hanya diam saja, tapi beberap waktu yang lalu saya lewat rumahnya, ya...apa dia berhasil? Sepertinya tidak.
Saya bertekat bahwa saya harus menjadi orang yang berhasil,diakui , "jadilah raja dimana kamu berada" saya ingin membuktikan kepada siap-siapa yang pernah atau mungkin masih meremehkan saya, siapa yang lebih baik. memang motivasi ini kurang baik, tapi tetap saja motivasi. Ada kepuasan tersendiri ketika saya bisa membuktikan kepada seseorang bahwa saya mampu, terlebih pada orang yang meremehkan saya.
Diremehkan, itulah sesuatu yang sangat tidak saya sukai. Siapapun yang meremehkan saya, pasti saya berusaha meatahkan remehannya. Bila karena ia punya lebih banyak uang, dia meremehkan saya, pasti saya berusaha menjadi lebih banyak uang darinya, ya, sangat ingin bagi saya untuk melemparkan uang di mukanya, suatu kepuasan tersendiri.
Semua pasti ada masanya, masa ketika kita diremehkan ataupun dianiaya. Masa ketika kita tidak anggap seolah kita tak ada dan tak berarti. Masa dimana kita hanya menjadi penonton. Namun jangan lupa, pasti ada masa dimana kita dipuji, diakui, dibutuhkan. Tinggal mana masa yang kita inginkan, tentu dengan konsekuensi harga yang harus dibayar. Bila ingin masa diremehkan, ya bermalas-malaslah. Bila ingin masa diakui dan dibutuhkan, bekerja keraslah hingga orang akan kebingungan bila kita tak ada.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu