Skip to main content

Ramadhan Bagi Perantau



Ramadhan

Tidak terasa, sudah tiga tahun lamanya sejak saya benar-benar pergi merantau dan jauh dari orang tua. Juni 2012 ketika pertama kali saya merantau ke Bandung dan saat itulah saya mulai merasakan bagaimana manis-asam-asin nya menikmati Ramadhan ketika di perantauan. Bukan tak mau pulang, tapi sering kali belum bisa atau tidak bisa karena jadwal akademik atau jadwal organisasi yang berbenturan dengan keinginan. Seringkali motto, “Selama masih muda dan ada kesempatan.” Selalu terdengar dan membuat waktu begitu banyak diluangkan untuk kegiatan selain…pulang.

Ketika Ramadhan Datang

Ketika Ramadhan datang, ada banyak hal yang biasanya saya dan kawan-kawan lakukan, tapi di sini tak bisa: Ngaji di langgar yang kecil tapi penuh dengan makanan, keliling masjid mencari berkah Ramadhan dan juga makanan, dan yang terpenting adalah berkumpul bersama keluarga. Entah, makin ke sini saya merasa poin terakhir sangat amat berharga untuk dilewatkan. Untungnya, ada sedikit pelipur lara di rantau ini

Sahabat Keluarga

Memiliki kawan-kawan atau sahabat seakan menjadi pelipur lara tak bisa bersama dengan keluarga untuk beberapa waktu. Dari tiga kali Ramadhan, dua kali Ramadhan saya isi dengan menikmati waktu bersama kawan-kawan yang ada. Entah itu melakukan kegiatan dalam kampus untuk menyambut mahasiswa baru atau menjalani kerja praktek yang tinggal 5 hari lagi ini J
Buka Bersama Pendiklat Mentor, 2015

Buka Bersama Pendiklat Mentor, 2015
Terima kasih telah menemani dan memberikan kesempatan bagi saya untuk hadir di lingkaran kalian. Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Mungkin karena kesibukan kita masing-masing. Sudah lewat satu tahun sejak purnatugas dan buka bersama perdana lalu dengan berbagai debat di dalamnya. Kini, kita sudah akan memasuki tingkat akhir lantas lulus. Apakah kita masih akan berkumpul seperti ini nantinya? Iya, itu lah harapku.

Palsu

Tak peduli seberapa menyenangkan bersama kalian, seberapa membuat rindu waktu tertawa dengan kalian, tapi adalah sebuah kepalsuan bila saya berkata tak rindu rumah dan saya tak ingin pulang. Sebagaimanapun bersama kalian, tetap, pulang ku bukan ke kalian melainkan ke rumah yakni tempat dimana bukan hanya jasad melainkan juga hati saya yang nyaman di sana. Bukan hanya tentang saya melainkan dengan orang-orang yang saya sayangi. Bukan hanya sekarang, tapi juga kenangan-kenangan dan impian yang ingin saya capai.
'rumah'

Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan sesuatu dan saya sempat membahagiakan kalian.

Salam,
Aryya Dwisatya W

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...