Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu ramai jadi perbincangan tentang
pernyataan agama yang tidak mewajibkan warung-warung untuk tutup ketika bulan
Ramadhan. Banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Namun lagi-lagi, pernyataan
apapun bisa diinterpretasikan berbeda dengan sesuai dengan apa yang kita
inginkan.
Screenshot Twit |
Mencoba Berpikir
Namun kawan, apakah yang
disampaikan oleh Pak Lukman tersebut salah? Saya pribadi menilai bahwa yang
disampaikan oleh beliau tidak salah sama sekali. Pun, sebelum ini, sebelum
pernyataan tersebut keluar kita santai-santai saja ketika ada warung buka ketika
bulan Ramadhan, dengan catatan. Dengan catatan di sini berarti sang pengelola
warung mengerti antara bener dan pener seperti yang dimengerti oleh orang jawa.
Bener lan Pener
Orang Jawa memahami bukan hanya
tentang bener melainkan juga pener. Bener dapat diartikan betul, tidak salah
sedangkan pener dapat diartikan sesuai atau tepat. Bila digambarkan dalam skema
pencapaian maka pener adalah pencapaian yang lebih tinggi setelah kita mencapai
benar dalam melakukan sesuatu. Mari kita belajar dari sebuah contoh.
Di suatu daerah yang mayoritas
orang melaksanakan puasa, warung buka adalah sebuah kebenaran karena toh pada
nyatanya ketika kita berkata mayoritas, ada minoritas yang tidak melekasanakan
puasa seperti wanita yang sedang berhalangan ataupun kawan-kawan yang beragama
lain. Lantas, mereka tidak perlu makan? Tentu perlu dan warung pun berhak untuk
buka dan mereka berhak untuk makan di sana. Sampai saat ini, apa yang dilakukan
pengelola warung adalah bener.
Coba bayangkan bila warung
tersebut berada di samping jalan utama yang ramai orang lalu lalang dan aroma
makanan yang dijual sangat menyengat karena sangat enaknya hingga membuat
banyak orang tergoda terlebih menjadi terganggu. Maka, bila pengelola warung
ingin berlaku pener maka dia harus membatasi gangguan pada orang lain dengan
memberikan tirai Pada tahap ini maka ia sudah sampai pada tingkat pener yakni
kebenaran yang disesuaikan baik tempat maupun waktunya.
Bersambung….
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu