Kuina Diambil dari tumblr.com |
Saya lelaki. Saya mendeklarasikan
saya lelaki di awal tulisan ini agar paling tidak satu pertanyaan dari
rekan-rekan mengapa saya membuat ini terjawab.
Sebenarnya, tulisan ini adalah
buah dari berbagai kebingungan yang pernah saya alami selama saya berinteraksi
dengan wanita. Tak peduli muda ataupun tua. Tak peduli ibu, tante, kawan,
maupun seseorang spesial. Ketika dia adalah seorang wanita, maka banyak
pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya.
Pertanyaan pertama adalah tentang Senyum
Sepengetahuan saya, kalian (baca:
para wanita) adalah perhiasan dunia yang diciptakan oleh Tuhan. Ya pasti lah
untuk menghiasi dunia ini karena tanpa kalian saya yakin dunia takkan indah
dari sekarang. Yang ada hanya lelaki-lelaki, kan ngerti, tapi dengan adanya
kalian, dunia makin berwarna dan menyenangkan.
Satu hal yang sangat saya suka
dan saya bingungkan dari kalian yakni senyuman. Saya sangat suka melihat kalian
tersenyum. Suka sekali walaupun terkadang kalian tidak menyadari bagaimana
seorang lelaki seperti saya dengan mudahnya menyukai senyuman kalian. Namun,
lagi-lagi, sudah sembilan belas tahun lebih beberapa bulan lebih, saya belum
bisa mengartikan senyuman dari seorang perempuan dengan tepat. Apakah saya
gagal sebagai seorang lelaki? Atau memang senyuman seorang wanita begitu penuh
kerahasiaan? Senyum ibu saya, senyum ibu teman saya, senyum teman saya, senyum
kamu yang spesial, semuanya tak dapat saya artikan dengan tepat. Saya tak bisa
menarik kesimpulan dengan pasti melalui premis-premis yang ada walaupun dengan
resolusi. Senyum kalian begitu penuh rahasia.
Terkadang saya melihat kalian
tersenyum kala kalian bahagia, ada kalanya saaat kalian sedih, tapi ada kalanya
saat saya tak tahu perasaan kalian. Lantas, apa arti sesungguhnya dari senyum
kalian? Yang saya tahu, seseorang tersenyum ketika ia bahagia, ya sementara sih
saya menganggap senyum kalian adalah tanda kalian bahagia. Namun, ada seseorang
yang berkata pada saya bahwa bisa saja seorang wanita tersenyum walaupun
padahal hatinya sedang teriris. Lha, kan kontradiktif sekali dengan hipotesis
saya. Saya masih bingung. Apalagi saya pernah mendengar lagu yang dalam
liriknya diucapkan kalimat yang bunyinya, “…kadang dia tersenyum dalam tangis,
kadang dia menangis di dalam senyuman..”. Lagi-lagi saya tambah bingung.
Seseorang juga pernah berkata, “A secret
makes a woman woman.”, itu bukan kata-kata dia, tapi dia yang memberi tahu saya.
Lantas, apakah memang sebegitu rahasianya seorang wanita? Bahkan senyumnya pun
menyimpan berbagai misteri seperti palung Mariana yang begitu dalam. Ah, saya
belum tahu. Saya masih mencari jawabannya.
Pertanyaan kedua adalah laki-laki.
Lagi-lagi sepengetahuan saya,
kalian adalah makhluk yang sangat ingin diperhatikan dan dihargai. Setuju? Saya
tak peduli status sosial kalian, mau seseorang biasa, presiden, direktur, guru,
dokter, atau apapun itu, selama kalian wanita pasti kalian menginginkan hal
tersebut, alamiah? Mungkin, barulah perbedaan muncul ketika ditanyakan definisi
dihargai menurut masing-masing dari kalian, tapi saya tak membahas itu karena
ketika saya bertanya pada seribu wanita, bisa saja ada seribu jawaban berbeda.
Apakah engkau merasa berharga
ketika ada seorang lelaki yang mengagumimu, menyukaimu, menyayangimu, dan
mengejarmu? Yang saya tahu, iya. Kalian akan merasa begitu berharga ketika ada
seseorang yang berkorban demi kalian. Setuju? Namun, pernahkah kalian berpikir
dari sudut pandang mereka yang berusaha mati-matian mengejar kalian?
Ketika seorang lelaki (mungkin
tidak semua) mengejar seorang wanita, ia bertanya-tanya, ”gue punya harga diri
gak sih? Udah ditolak juga tapi tetap aja ngejar!”, “Dia ngetes atau apa sih?”.
Selain ingin diperhatikan dan dihargai, ada satu hal yang saya tahu tentang
wanita yakni ia adalah makhluk yang begitu lembut. Oleh karena itu, dia tidak
suka dipaksa. Lantas, ketika ada seorang lelaki yang terus-menerus mengejar
kalian, apakah kalian akan merasa dipaksa untuk bersama dia? Kalau ia, kapan
kalian berpikir bahwa sebenarnya dia adalah lelaki yang gigih untuk mendapatkan
hati kalian? Saya terkadang bingung batas antara gigih(pantang menyerah) dengan
memaksakan kehendak, apalagi soal ini. Kalian para wanita lah yang tahu.
Pertanyaan ketiga adalah tentang negasi
Saya sering mendengar cerita dari
sahabat saya yang adalah seorang wanita. Ia bercerita tentang keinginannya
padahal ketika bersama orang yang ingin ia wujudkan bersama impian tersebut, ia
malah berkata berlawanan. Sebenarnya saya juga agak bingung, kapan seorang
lelaki harus menelan mentah-mentah ucapan seorang wanita ya dalam artian tetap
membaca situasi dan kondisi yang ada.
Ada kalanya seorang wanita
berkata, “Aku baik-baik saja” ketika ditanya oleh seseorang padahal nyatanya,
dia sedang butuh perhatian lebih dan sedang merasa ada yang salah. Lho, kan
jadinya bingung?
Kalau di notasi matematika atau
logika, kan enak kita bisa tahu negasi dari sesuatu karena tandanya, nah kalau
di kehidupan nyata apalagi berhubungan dengan wanita, dari mana kami tahu? Dari
senyum kalian yang mampu membius kami dengan kuatnya? Arti senyum kalian dengan
pasti saja kami tidak tahu.
Konklusi
Tulisan ini bukan keluhan atas apa
yang saya alami, tapi lebih ke arah media ekspresi pikiran saya selama ini.
Saya seorang lelaki yang terus belajar tentang wanita. Belajar bagaimana
berinteraksi dengan kalian, memperhatikan kalian, menghargai kalian, memiliki
kalian, dan memimpin kalian. Namun, tetap kebingungan itu ada dalam diri saya.
Lantas, bila memang kalian adalah wanita, semestinya kalian tahu jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan saya tersebut.
Bila memang kalian adalah wanita,
lantas apa jawab atas pertanyaan-pertanyaan saya tersebut?
Dari seseorang yang selalu
belajar, salah satunya tentang wanita.
BangSatya (dot) com
Buruk.baik.Menginspirasi
izin berkomentar:D
ReplyDeletemenurutku ya kak, senyum perempuan itu salah satu make-up sederhana yg biasa mereka pakai. iya, perempuan itu penuh rahasia, menurutku. perempuan itu pandai berpura2. bagi sebagian besar perempuan, senyum itu ga selalu berarti dia sedang bahagia :)
Ih, sok atuh berkomentar--berpendapat. :D
DeleteLantas, apakah kamu termasuk perempuan yang kamu maksud, Dek?
iya banget hehehe :D
DeleteJadi, cara ngebedain kapan berpura-pura dan kapan beneran gimana ya? :D
DeleteSenyum adalah tertawa yang disempurnakan :)
ReplyDeleteTertawa yang lebih terkontrol maksudnya, Kang?
DeleteSaya malah pernah kepikiran kalau puncak dari tertawa adalah air mata.
hmm,,,bang,,,cobain deh lihat tatapan wanita tersebut ketika tersenyum,,,, :)
ReplyDeletemata itu bisa mengatakan semuanya,,,,,,,hee
Wah, saya jadi teringat ucapan seorang kawan. "Mungkin wajah, senyuman, bisa menitu, tapi mata tak pernah dusta"
DeleteRedaksinya enggak gitu sih, tapi intinya sama. :D
Iya, jadi teringat sebuah senyum manis dengan tatapan kosong
oia,,satu lagi, mmg betul, wanita itu kalo bilang tidak apa-apa, padahal apa-apa...itu benerr bgt, gw gitu soalnye,,,xixi
ReplyDeletecobalah untuk mengerti aja,,,,intinya ketika dia menolak ttp harus perhatian,,,klo udah mencobanya tp dia tetep gtu,,,, berarti she really meant it!
jauhi for a while deh,,,
kesimpulan: wanita ditakdirkan untuk diperhatikan
laki-laki ditakdirkan untuk menjadi pejuang
(inget proses pembuahan ovum :D )
Nice line deh, Sop. "laki-laki ditakdirkan untuk menjadi pejuang"
DeleteHohoho, tapi terkadang nampak bias lho antara gigi dan memaksa. :D
*yang proses pembuatan ovum itu juga berarti perempuan ditakdirkan untuk menunggu? :p
hahaha,,,,,, gw gak bisa balas kata-kata terakir lo,,, wkwkwk ,,,
Deletebias antara gigi dan memaksa? ups sorry gw gi lemot, mksdnya? :D *nyengir ampe gigi nya keliatan
emg klo gi maksa suka keliatan giginya??
haha, belum lengkap ngetiknya tuh. Maksud gw antara gigih dan memaksa :D
Delete