“Impian
manusia tidak akan pernah berakhir” – Blackbeard
Bila rekan-rekan yang familiar
dengan quote tersebut pastilah tau
salah satu hobi saya. Sudah masuk hari kedua untuk tantangan Bang Claude dan
kali ini saya akan bercerita tentang beberapa hobi saya yakni:
Menulis
Menuangkan isi dunia dalam tulisan. Source: kompasiana.com |
Kawan, pernahkah kamu pergi ke
perpustakaan dan membaca buku yang pengarangnya telah meninggal dunia? Bila pernah,
maka itulah salah satu alasan saya mengapa menulis menjadi hobi saya. Saya
percaya bahwa dengan menulis, kita
akan bisa hidup abadi. Mungkin jasad
kita mati, terkubur dalam tanah yang tak terlalu lebar dan luas, tapi apa yang
kita pernah rasakan, alami, ide kita, pemikiran kita, semuanya bisa tetap hidup
ketika kita menuliskannya. Jadi, maukah engkau menemaniku hidup abadi dengan
berada di kisahku? *ciaa
Oke, ketika tes MBTI, saya
mendapatkan hasil ENTJ, ekstrovert katanya. Namun, terkadang, saya malah
berpikir condong ke introvert dan lebih suka menyendiri, kadang. Nah, pada
saat-saat bahasa lisan tak mampu menyambungkan berbagai pikiran masing-masing
orang mka tulisan lah yang menjadi alternatif solusinya. Menyenangkan sekali kan
ketika kita bisa mahir berbahasa lisan maupun tulisan?
Alhamdulillah, hobi saya yang satu
ini sudah menghasilkan beberapa karya konkrit yakni dua buah buku. Buku pertama
berjudul 7 Hari Menjadi Jawara di Internet terbitan Gavamedia dan buku kedua
berjudul Carding for Beginner terbitan Elexmedia komputindo. Keduanya bisa
rekan-rekan dapatkan di Gramedia terdekat.*promosi. Atau bila rekan-rekan ingin
mendapatkan buku kedua saya gratis, ikuti saja BangSatya
Mini GiveAway. Oke broo?
Membaca
source: Kemdikbud.go.id |
Tidak sembarangan lho, barang
bacaan yang sangat saya sukai adalah manga
:p. Hehe, kenapa manga? Sederhana, karena dari sana banyak cerita ayng bisa
menginspirasi kita, di sadari maupun tidak. Contohnya dari One piece, manga tersebut mengajarkan kita untuk gigih dalam meraih
impian, tak peduli seberapa keras orang-orang di sekitar kita menertawakan
impian kita tersebut. Namun, ketika hati kita sudah menetapkan hal tersebut,
lantas apa yang lebih menyenangkan daripada mencoba untuk terus membuatnya jadi
nyata?
Selain itu, manga Jepang juga sarat akan nilai persahabatan. Rata-rata, manga yang saya baca adalah manga yang
selalu mengandung unsur persahabatan yang kental. One piece, Bleach, Naruto, Great Teacher Onizuka, Samurai X, Shounan
Junai Gumi, dan lain-lain. See? Seberapa orang Jepang sangat menjunjung
tinggi persahabatan dan betapa bergarganya seorang teman.
Tak lupa, selain suka membaca manga ada dua hal lagi yang menjadi hobi
saya yakni membaca buku tentang akademik (yakali kan enggak belajar) dan
membaca hati (yeaaaah!).
Menonton Anime dan J-Drama
Ketika membaca manga, seringkali ada bagian yang kurang jelas, nah, untuk menutupi
bagian tersebut, makanya saya nonton anime. Judulnya sih masih sama walaupun
banyak tambahannya. Saling melengkapi lah intinya.
Nah, ini dia, J-Drama. Sebenarnya
saya kurang suka film drama yang terkesan panjang, tapi ada beberapa
pengecualian terlebih untuk J-Drama. J-Drama yang benar-benar membuat saya
terinspirasi dan sampai ingin pergi ke Jepang adalah Beach boys dan Great Teacher
Onizuka.
Jalan-jalan
Puncak Kawah Ijen 2013 |
Sepertinya hobi ini adalah hobi
kebanyakan orang ya? Iya! Saya suka sekali jalan-jalan. Mengunjungi berbagai
tempat yang dulunya asing bagi saya. Tidak ada patokan tempat tersebut harus
wisata alam atau wisata buatan. Pantai, gunung, danau, pusat perbelanjaan, atau
apapun lah itu semuanya merupakan tempat yang patut untuk dikunjungi walaupun
tetap tempat favorit saya adalah pantai(baca tulisan: Ketika
Anak Informatika Ingin Menjadi Sarjana Pantai).
Kenapa harus jalan-jalan?
Tidak rumit, karena dunia terlalu indah untuk dibiarkan tidak pernah kita
kunjungi. Masak Cuma mau terkurung di kamar kos, rumah, atau bahkan kita
sendiri? Toh, bakal banyak cerita ketika kita jalan-jalan ke berbagai tempat
karena setiap tempat ada dengan maksud dan tujuan tertentu.
Lantas, apakah kita memiliki hobi yang sama? Bila iya, mari mengerjakannya bersama-sama. Bila tidak, #yukberkolaborasi mewujudkan hal yang tak pernah disangka :p
Salam BangSatya,
Buruk Baik Menginspirasi
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletekeren bang udah ngelarin dua buku,,
ReplyDeleteyang gw sebel klo menulis, gak bisa ngetik cepet di keyboard, kadang-kadang bbrp paragraf eh ngabisin bbrp jam gtu. Klo gw sih lebih senang belajar melalui percakapan dibanding membaca.. Jadi teringat sebuah film fiksi ttg masa depan, dimana perpustakaan itu memilikii manusia hologram,,,kita tinggal diskusi aja sama dia ttg topik yang kita cari.
Cobain bang buat aplikasi gtu,,,kan enak tuh jadinya membantu proses kehidupan gw menjadi lebih efektif n efisien,,,, qeqeqe,,,
extrovert itu biasanya sanguinis yaa,,,tp gak semua org sanguinis itu benar2 100% sanguinis, cuma dia dominan nya itu, karakternya bisa plus plegmatis, tp ressesif
Hahaha, gue juga suka kok berbicara, tapi lebih suka mendengar dan terkadang menuliskan. Enggak di setiap hal sih kayak gitu.
DeleteAsik tuh, bisa jadi proyek kecerdasan buatan :D
Mungkin ada beberapa hal yang sanguinis punya dan ekstrovert punya. Hal mendasar menurut saya yang membuat mereka memiliki kemiripan adalah keterbukaannya. Orang sanguinis kan mudah bergaul dan ingin diperhatikan, otomatis dia mesti terbuka :D
hebat udah ngeluarin dua buku :3
ReplyDeletekeren mas lanjutkan ya...
hehehe
kita akan bisa hidup abadi. --> motivasi aku juga untuk bisa menulis. bukan cuman itu aja sih, tapi krn ingin terkenal ,hehe