Skip to main content

Menjadi Manusia Yang Sama

21 tahun lebih 1 bulan dan 5 hari, nampaknya itulah waktu yang telah saya sia-siakan. Paling tidak itulah kesimpulan sederhana yang bisa saya tarik setelah saya mendapatkan pemahaman baru hari ini. Sering kali saya mendengar ungkapan demikian,
“Orang yang beruntung adalah orang yang lebih baik dari hari kemarin dan orang yang merugi adalah orang yang sama dengan hari kemarin.”
Well, saya merasa saya masih tetap sama dengan saya di hari kemarin sepertinya saya merugi.

UNTUK BERUBAH
Setelah perenungan singkat saya hari ini, saya mendapatkan kesimpulan bahwa untuk berubah maka seseorang harus melakukan minimal dua hal ini yakni berpikir dan bertindak.

Berpikir
    “Engkau tidak akan mendapatkan apa-apa ketika engkau tidak pernah memikirkan nya”.
Apa yang kita lakukan layaknya angin. Bila kita tak bisa memaknai angin tersebut maka jadilah ia angin lalu yang berhembus setiap saat dan tak memberikan perbedaan. Berbeda jika kita bisa memaknainya kapan ia datang, bagaimana ia menyentuh kulit, adakah aromanya, dan lain sebagainya. Berpikir, berpikir tentang apa yang sudah kita lakukan hari ini, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang harus berhenti dan apa yang harus berlanjut, apa yang bermanfaat dan apa yang merugikan, apa yang menyenangkan hati dan apa yang memberatkan pikiran, dan apapun itu.

Bertindak
"Idea without act is nothing”, lupa
Karena perubahan tidak hanya tentang ide melainkan tindakan. Pun untuk mengubah pola pikir juga perlu adanya tindakan. Mengubah pola pikir dari A menjadi B tidak akan bisa bila tidak dipaksa. Mengubah kebiasaan harian tidak akan bisa bila tidak bertindak. Saya jadi teringat ungkapan yang saya dapatkan ketika mengikuti pelatihan Seven Habits dulu,
“Awalnya engkau yang membentuk kebiasaan, tapi selanjutnya kebiasaan yang akan membentukmu.”
Baru ini yang bisa saya tulis dan bagi, semoga ada kesempatan di lain waktu.


Salam,

Aryya Dwisatya Widigdha

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.