via quotes-status.com |
Buat anak muda jaman sekarang, mestinya move on bukan lagi kata yang asing di telinga. Buat yang masih belum tau move on, gampang nya sih move on itu beranjak dari sesuatu, enggak terikat lagi dengan sesuatu atau seseorang. Sekarang, dikit-dikit pasti lah bilang move on, entah itu dari lagu, anime, bahkan pasangan. Nah, gue yakin udah banyak orang yang ngasih tips cara move on makanya kali ini gue bakal coba ngebahas kapan lo harus move on dari mantan lo!
Ada beberapa saat atau momen ketika lo bener-bener harus move on!
Pertama, ketika lo punya seseorang yang beneran sayang sama lo.
Someone who really love you via urbandater.com |
Udah deh, enggak perlu berlama-lama terpaku sama mantan lo seberapa menyenangkan dia, seberapapun dia cantik, ganteng, tajir, supel, atau apapun itu. Akhiri aja, apalagi kalau lo tau ada orang yang bener-bener sayang sama lo tanpa dia mempermasalahkan lo kayak gimana. Sayangnya, orang-orang lebih fokus sama apa yang dia kejar bukan pada apa yang ada di sekeliling dia. Akhirnya, dia tutup mata dari orang-orang yang jelas ngasih kasih sayang ke dia, perhatian ke dia, dan cinta tulus ke dia. So, kalau lo udah tau ada orang yang beneran sayang sama lo dan lo bisa nyaman sama dia, berhenti mikirin mantan lo dan segera move on. Hidup terlalu singkat untuk mengejar orang yang salah.
Kedua, ketika mantan lo patah hati karena orang lain.
Sejujurnya di sini lo bisa aja merasakan dua hal yaitu senang sekaligus sedih. Sedih karena mantan lo patah hati dan senang karena lo tau bahwa lo bukan lagi orang yang ada di hatinya dan bertanggung jawab atas hatinya. Udah, cerita kalian udah selesai, jadi jangan lagi terpaku ke mantan dengan pikiran,
“mungkin gue masih jadi orang yang berarti baut dia.”, “kayaknya dia masih sayang sama gue”, “kayaknya dia belum bisa sayang ke orang lain”
Terkadang kenyataan emang enggak seperti apa yang kita ingin, tapi yakin aja itu yang terbaik.
Ketiga, ketika lo ngerti bahwa merelakan adalah salah satu proses pendewasaan.
Gue enggak mau bahas terlalu panjang di sini tapi lo harus tau bahwa semakin lo dewasa, akan ada banyak hal yang harus coba lo relakan, mulai dari cara pikir lo yang ego sentris, keegoisan lo, atau apapun itu. Terlebih, merelakan merupakan salah satu proses untuk berdamai dengan diri sendiri. So, daripada ada kemelut berkepanjangan dalam diri, yaudah, relain aja sesuatu yang jadi bahan pikiran lo itu.
Rasanya segitu dulu yang bisa gue bagi kali ini. Semoga kalian yang sedang patah hati atau sedang mencoba beralih ke dunia lain bisa segera dapat waktu yang pas untuk move on.
Salam,
Aryya Dwisatya W
Beberapa jam sebelum deadline dan sedang mencari semangat untuk mengerjakan tugas.
Tulisan ini dibuat dalam waktu 17 menit 14 detik.
Kedua, ketika mantan lo patah hati karena orang lain.
Sejujurnya di sini lo bisa aja merasakan dua hal yaitu senang sekaligus sedih. Sedih karena mantan lo patah hati dan senang karena lo tau bahwa lo bukan lagi orang yang ada di hatinya dan bertanggung jawab atas hatinya. Udah, cerita kalian udah selesai, jadi jangan lagi terpaku ke mantan dengan pikiran,
“mungkin gue masih jadi orang yang berarti baut dia.”, “kayaknya dia masih sayang sama gue”, “kayaknya dia belum bisa sayang ke orang lain”
Terkadang kenyataan emang enggak seperti apa yang kita ingin, tapi yakin aja itu yang terbaik.
Ketiga, ketika lo ngerti bahwa merelakan adalah salah satu proses pendewasaan.
Gue enggak mau bahas terlalu panjang di sini tapi lo harus tau bahwa semakin lo dewasa, akan ada banyak hal yang harus coba lo relakan, mulai dari cara pikir lo yang ego sentris, keegoisan lo, atau apapun itu. Terlebih, merelakan merupakan salah satu proses untuk berdamai dengan diri sendiri. So, daripada ada kemelut berkepanjangan dalam diri, yaudah, relain aja sesuatu yang jadi bahan pikiran lo itu.
Rasanya segitu dulu yang bisa gue bagi kali ini. Semoga kalian yang sedang patah hati atau sedang mencoba beralih ke dunia lain bisa segera dapat waktu yang pas untuk move on.
Salam,
Aryya Dwisatya W
Beberapa jam sebelum deadline dan sedang mencari semangat untuk mengerjakan tugas.
Tulisan ini dibuat dalam waktu 17 menit 14 detik.
Yang kedua emang perih. Udah pernah ngerasain sendiri :')
ReplyDeleteOur life must go on, jadi ya tak perlu terlalu dipikirkan hahaha
DeleteSuka nih genre tulisannya. Btw mampir ke blog ane juga ya broh di www.nfirmansyah.com HEHE
ReplyDelete"Merelakan adalah proses berdamai dengan diri sendiri" itu kayak pernah baca di mana itu yakk...