Skip to main content

Ah Ngapain Ikut Konferensi Sih!

Saya yakin, pasti ada orang yang bertanya-tanya, “Ah, ngapain sih ikut konferensi?”. Saya sangat yakin orang seperti itu ada, walaupun tak banyak, minimal satu yaitu saya sendiri. Sejujurnya, saya masih bingung mengapa banyak orang rela mengikuti suatu konferensi dengan menghabiskan waktu, tenaga, bahkan biaya yang tidak sedikit. Itulah yang saya pertanyakan, paling tidak sampai siang tadi sebelum penutupan konferensi kedua saya.

Ada yang bilang bahwa kita tidak bisa menyukai suatu kegiatan sebelum kita mengetahui isi kegiatan tersebut dan kita tidak bisa mengetahui kegiatan tersebut ketika kita tidak pernah mencoba. Terbukti, setelah dua kali ikut konferensi, saya jadi makin mengenal apa itu konferensi dan apa yang bisa saya dapatkan di sana.

(Indonesia Security Conference) IDSECCONF 2015
Konferensi pertama yang saya ikuti adalah IDSECCONF 2015. Bukan sebagai peserta melainkan sebagai pembicara. Sejujurnya saya mengikuti konferensi ini karena saya merasa tertantang untuk menulis paper terkait security. Toh, tugas akhir saya juga tentang security, jadi ya pikir saya sekali menyelam, tiga pulau terlampaui yaitu kerja praktek, tugas akhir, dan konferensi. Kalau ditanya hal yang paling mengesankan selain menyampaikan paper maka jawabnya adalah mendapatkan uang saku! Hahaha, saya jadi ingat ketika dulu tahun 2009 saya mengisi seminar di SMAN 3 Lumajang bersama kawan-kawan dari XCODE Regional Probolinggo, saya mendapatkan hadiah uang. Duh senengnya. Eh, dari konferensi ini juga demikian. Jadilah saya hedon untuk satu malam, hahaha. Sayang beribu sayang, tak banyak yang bisa saya dapatkan dan berikan di konferensi kali ini, saya terlalu materialistis! Selain pembelajaran betapa cupu nya saya dibandingkan pembicara yang lain. Pada poin itu saya sangat menyadari bahwa apa yang saya teliti masih sangat jauh dari kata sempurna, saya bukanlah public speaker yang baik karena begitu mudah nervous hingga pikiran blank, dan lain sebagainya. Pada titik itu, saya lebih merasa konferensi ini menjadi ajang saya untuk bercermin dan berdandan agar lebih “indah”. 
Kenang-Kenangan Dari IDSECCONF2015

(Konferensi Nasional Informatika) KNIF 2015
Merasa begitu cupu di IDSECCONF membuat saya ingin berbenah entah dari sisi penelitian, kemampuan presentasi, pun penyajian materi menggunakan media. Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti KNIF dengan hasil riset yang lebih jauh. Alhasil saya diterima sebagai pembicara beserta puluhan pembicara lain. Kalau boleh jujur, presentasi hari ini jauh lebih baik daripada presentasi pada tanggal 10 September 2015 lalu. Lebih teratur, lebih tenang walaupun akhirnya panik, lebih dan controllable. Saya merasa mengikuti konferensi semacam ini memang memberi nilai tambah pada diri seorang pembicara.

Beda halnya ketika menjadi seorang penonton, saya justru lebih banyak mendapatkan masukan. Tidak langsung memang melainkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh penonton lain kepada para pemakalah. “Oh, ini toh yang menarik dari konferensi.” Well, saya baru sadar kalau konferensi ini memang tempat berkumpul orang-orang yang jago, cuman saya aja yang masih cupu, ya namanya juga belajar, take it easy dulu. Saya jadi paham, oh, gitu ya cara nulis makalah, enggak harus beres dulu baru nulis abstrak, oh gitu ya cara bikin kesimpulan yang top cer, oh begitu ya cara mengkritisi sesuatu dengan pas, oh begitu ya caranya menyajikan materi dengan baik. Bermain peran sebagai pemateri dan penonton memberikan banyak pelajaran bagi saya. 
Saat Sedang Presentasi

Oleh-Oleh Dari KNIF2015

Mau Ah Ikut Konferensi Lagi
Akhirnya saya pun sadar betapa bisa bermanfaatnya sebuah konferensi bagi orang-orang yang terlibat. Mau dia sebagai pembicara ataupun penonton, semua bisa mendapatkan nilai tambah selepas kegiatan. Ah, saya jadi ingin membuat penelitian baru untuk disampaikan di konferensi lain. Walaupun harus mengeluarkan waktu, biaya, dan tenaga, tak apalah. Apalagi dapat sertifikat dan bisa minta sponsor ke sekolah selama masih menjadi mahasiswa wahahaha.

Semoga tulisan saya ini bermanfaat dan membuat kita lebih semangat!

Salam,
Aryya Dwisatya W
Pemateri Yang Masih Cupu

Comments

  1. Hai bang satya...
    Kapan ya saya bisa diundang jadi penonton.. Mau dong :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau konferensi biasanya daftar Wi, banyak kok, coba aja

      Delete
    2. Oke oke mas, terimakasih.
      Kapan ke Jember?

      Delete
    3. Belum tau nih WI, mungkin tahun depan

      Delete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...