Skip to main content

Mengapa Harus Makan?



Rejeki memang tidak pernah kemana, selalu datang di saat yang tepat, ketika kantong sedang tidak ingin diperlangsing, datang ajakan untuk makan bersama sembari membahas bisnis.

Cerita Makan Gratis

Jadi ceritanya sekarang saya sedang menangani suatu proyek dibantu oleh beberapa rekan. Sayangnya, setiap kali ada ajakan kumpul di luar kampus, dua orang rekan saya tidak pernah bisa menemani saya, alhasil hanya saya yang pulang dengan keadaan kenyang.
Makan malam saya barusan merupakan makan-makan gratis kedua yang saya dapat selama menangani proyek ini. Berlokasi di salah satu mall di daerah Antapani dengan menu utama seafood , kami bertemu dengan calon partner yang akan membantu kami dalam menjalankan proyek tersebut. Beda waktu, beda tempat, beda menu makanan. Untuk makan gratis yang pertama berlokasi di warung Kartika S*ari di daerah dago dengan menu makanan khas sunda. Lagi-lagi, di sana saya berkesempatan bertemu dengan calon partnet untuk menyelesaikan proyek ini. Saya yakin, akan ada makan-makan gratis selanjutnya dalam proyek yang saya tangani. Lantas, kenapa harus makan?

Mengapa harus makan

Saya jadi teringat ucapan dari seorang yang saya kenal tapi lupa siapa dia, “Biasanya ide muncul ketika kita makan bersama” & “Kita akan semakin dekat ketika sudah mentraktir bersama”. Mungkin itulah alasan mengapa dalam berbagai kesempatan yang membahas bisnis, makan menjadi salah satu kesempatan dalam melakukan diskusi maupun mengambil keputusan. Mungkin, alasan-alasan yang akan saya kemukakan setelah inilah jawabannya:
1.       Makan memberikan kesempatan kita untuk mengalihkan pembicaraan ketika situasi kurang menyenangkan. Contohnya dengan kalimat, “Bagaimana kalau kita makan dahulu sembari melanjutkan obrolan yang tadi?”
2.       Makan memberikan kesan bahwa kita memiliki keramahan pada tamu. Hal ini membuat tamu atau calon partner kerja kita lebih merasa nyaman dan akan condong untuk terbuka dalam menyampaikan sesuatu. Tentu, hal ini memiliki keuntungan bila dikaitkan dengan bisnis.
3.       Makan memberikan akses pada obrolan yang lebih lama. Sebenarnya, obrolan kami tadi bias beres dalam 45 menit saja, tapi karena ada makanan, obrolan kami menjadi lebih panjang hingga hamper dua jam. Otomatis, lebih banyak hal yang kami obrolkan dan lebih banyak informasi yang bisa kami dapatkan. Sebuah keuntungan bagi semua pihak.
4.       Makan memberikan daya Tarik berbagai pihak untuk datang.

Itulah beberapa asumsi mengapa makan menjadi salah satu senjata dalam berdiskusi. By the way, ini foto makan malam saya tadi

Olahan cumi dengan semangkuk nasi putih. *Minuman cokelat datang terlambat

Salam,
Aryya Dwisatya W

Comments

  1. Mengapa harus makan? Agar perut terisi dan memperbaik kesehatan. *oposih*

    Btw, itu cuminya enak ya, kak. Boleh coba? Haha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perut terisi bisa minum juga lho hehe.

      Alhamdulillah enak dan agak kenyal jadi butuh energi ekstra buat mengunyah sebelum ditelan. Mau ngeprint fotonya terus dicoba? Sok aja hehe

      Delete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

6 Tips Aman Berbelanja Online di Luar Negeri

Di era globalisasi dan teknologi seperti sekarang, berbelanja bukanlah sesuatu yang susah betapa tidak, hanya perlu meluangkan waktu beberapa saat saja di rumah, barang yang kita inginkan pun bisa kita dapatkan dengan cepat. Kali ini saya akan berbagi tips aman berbelanja online di luar negeri. Alat pembayaran Umumnya, ada dua alat pembayaran yang diterima oleh seller yakni paypal dan kartu kredit. Sebagian dari kita tentu agak kesusahan bila harus membayar dengan kartu kredit karena tidak semua orang berkesempatan memiliki kartu tersebut terlebih ada umur minimal untuk memilikinya. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan dua cara yakni membeli virtual credit card atau menggunakan paypal. Virtual credit card memungkinkan rekan-rekan untuk memiliki kartu virtual dengan saldo yang rekan-rekan butuhkan, biasanya sih cocok untuk yang sekali transaksi. Sedangkan, paypal pun memberikan kemudahan karena banyak jasa penjualan balance atau saldo paypal sehingga rekan-

Semua Pasti Ada Masanya

Selamat malam, Terima kasih buat teman-teman yang menyematkan mampir di blog ini, saya yakin kalian bukanlah orang BangSat. Kali ini saya membuat coretan mengenai waktu. Ada kutipan yang mengatakan, "Cinta membuat waktu cepat berlalu, akankah waktu membuat cinta cepat berlalu?" haha...maknanya dalem banget bro, tapi sayangnya kali ini saya enggak ngebahas tentang cinta. Kisah ini dimulai ketika saya masih SD. Waktu itu bisa dibilang saya anak yang suka bermain, ya iya.pasti, namanya juga anak kecil.Hobi saya kala itu adalah meancing ikan, hobi ini terus berlanjut sampai saya remaja, namun objeknya berbeda. Kita tahu bahwa SD ditempuh dalam 6 tahun, kelas satu, kelas dua, kelas tiga dst sampai kelas enam. Dalam sejarah kelam saya, nilai rapot saya selalu tidak memuaskan. Hal ini berlanjut sampai saya kelas 4 SD. Waktu itu adalah ahri dimana pembagian rapor dilakukan, kepada teman-teman saya bilang, "aku pasti juara", dan hasilnya. Alhamdulillah, saya menanggung malu