Skip to main content

Hati VS Buku Nikah


Gambar diambil dari menit.tv



Pada suatu siang, tiba-tiba tangan saya bergerak sendiri, seakan ada kekuatan lain yang menggerakkan tangan saya ketika membaca status salah seorang kenalan di media sosial yang berbunyi, “Yang tertulis di hati belum tentu ya di tulis di buku nikah :p .” Singkat dan padat. Tapi setelah membaca status itu, langsung saja pikiran saya melayang-layang membayangkan beberapa wajah. Mereka yang saya kenal.

Bermain Kata-Kata

Bila melihat kalimat di status tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang ada di hati kita belum tentu yang nantinya akan tertulis di buku nikiah, tapi bukan berarti yang ada di ahti tidak bisa ada di buku nikah karena status tersebut menggunakan kata “belum tentu” yang mana memberikan kesan kemungkinan, bukan absolut.
Identitas pembuat status saya samarkan demi menjaga perasaannya

Sekarang, mari kita coba atur ulang penataan kata pada kalimat tersebut menjadi “yang tertulis di buku nikah belum tentu yang tertulis di hati.” Nah, jauh sekali kan artinya? Dia yang kita nikahi belum tentu adalah dia yang kita cintai. Lantas, kita menikahi siapa?

Sebenarnya, ada alasan mengapa saya membahas kalimat tersebut karena saya tau betul bahwa ada orang di luar sana yang berpasangan dengan orang lain tanpa mengukir nama orang tersebut dalam hatinya. Bahkan, ada pula yang mengukir nama orang lain, bukan nama pasangannya. Bukankah menyakitkan bila kita menjadi pihak korban yang mana berpasangan dengan orang yang enggak pernah sekalipun mencintai kita? :)

Di lain pihak, saya amat kagum dengan orang-orang yang mampu menjalani hubungan yang demikian. Betapa tidak, dia sangat bisa bermain peran. Dia sangat bisa menyembunyikan dan memanipulasi perasaannya sendiri. Semisal ada tiga orang A,B,dan C. A berpasangan dengan B, B mencintai A, tapi A mencintai C, sayangnya C tidak pernah bisa ada dalam jangkauan A. Yang ada, setiap kali A bersama B, tidak lain B hanya menjadi manifestasi palsu dari C. A tak pernah dengan sebenar-benarnya mencintai B melainkan hanya membayangkan bahwa B adalah C yang tak pernah bisa ia gapai. Ya, orang seperti B ini sungguh hebat dalam menyembunyikan perasaannya bahkan memanipulasi perasaannya hingga si A tak sadar. Ups, mungkin si A pun sadar bahwa yang disayangi B bukanlah dirinya melainkan C. Hanya saja, A tidak kalah hebat untuk dikagumi. Ia masih saja tahan menjalin hubungan yang penuh dengan kepalsuan dengan alih-alih tidak ingin tersakiti dan merasa nyaman dengan A padahal kenyataannya A tak pernah sekalipun mencintai C.

Sebelum Terlambat

Sebelum melangkah terlalu jauh dalam sandiwara yang carut-marut tersebut, alangkah baiknya bagi kamu-kamu yang masih menjalaninya untuk berhenti. Sesederhana untuk berhenti. Seperti berbagai quotes yang ada di film Tak Biasa ,”Mendingan lo menunggu orang yang tepat ketimbang cuma  memuaskan diri dengan apa yang ada sekarang.”, “Jangan pernah bilang enggak cinta ketika enggak bisa lupa.”. Jelas banget kan? Buat si A cukuplah ngebohongin si B dan jadi pengecut buat enggak ngejar si C. Si B juga, jangan membohongi diri sendiri dengan pura-pura enggak tau bahwa si A enggak pernah suka sama si A. Kalaupun si A enggak bisa ngejar, apa salahnya menunggu hingga kesempatan itu datang? Atau paling enggak sampai harapan itu datang. Jangan sampai, sandiwara kayak gitu berlanjut sampai ada nama kamu dan nama seseorang yang tertulis di buku nikah padahal nama itu bukan nama yang ada dihatimu bahkan nama yang kamu harapkan. Halo? Hidup terlalu singkat untuk dijalani dengan orang yang salah! Oleh karenanya, mulailah jujur pada dirimu sendiri dan perasaanmu.


Salam,

Aryya Dwisatya W

Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

6 Tips Aman Berbelanja Online di Luar Negeri

Di era globalisasi dan teknologi seperti sekarang, berbelanja bukanlah sesuatu yang susah betapa tidak, hanya perlu meluangkan waktu beberapa saat saja di rumah, barang yang kita inginkan pun bisa kita dapatkan dengan cepat. Kali ini saya akan berbagi tips aman berbelanja online di luar negeri. Alat pembayaran Umumnya, ada dua alat pembayaran yang diterima oleh seller yakni paypal dan kartu kredit. Sebagian dari kita tentu agak kesusahan bila harus membayar dengan kartu kredit karena tidak semua orang berkesempatan memiliki kartu tersebut terlebih ada umur minimal untuk memilikinya. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan dua cara yakni membeli virtual credit card atau menggunakan paypal. Virtual credit card memungkinkan rekan-rekan untuk memiliki kartu virtual dengan saldo yang rekan-rekan butuhkan, biasanya sih cocok untuk yang sekali transaksi. Sedangkan, paypal pun memberikan kemudahan karena banyak jasa penjualan balance atau saldo paypal sehingga rekan-

Mengenal Bener dan Pener

Pendahuluan Beberapa waktu yang lalu ramai jadi perbincangan tentang pernyataan agama yang tidak mewajibkan warung-warung untuk tutup ketika bulan Ramadhan. Banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Namun lagi-lagi, pernyataan apapun bisa diinterpretasikan berbeda dengan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Screenshot Twit Mencoba Berpikir Namun kawan, apakah yang disampaikan oleh Pak Lukman tersebut salah? Saya pribadi menilai bahwa yang disampaikan oleh beliau tidak salah sama sekali. Pun, sebelum ini, sebelum pernyataan tersebut keluar kita santai-santai saja ketika ada warung buka ketika bulan Ramadhan, dengan catatan. Dengan catatan di sini berarti sang pengelola warung mengerti antara bener dan pener seperti yang dimengerti oleh orang jawa. Bener lan Pener Orang Jawa memahami bukan hanya tentang bener melainkan juga pener. Bener dapat diartikan betul, tidak salah sedangkan pener dapat diartikan sesuai atau tepat. Bila digambarkan dalam skema pe