Semester 8. Tingkat akhir. Itulah fase waktu yang harus saya jalani saat ini sebagai mahasiswa Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung. Nah, beberapa waktu ini saya sempat galau terkait kehidupan pascasarjana saya nanti. Bukan tentang apa yang akan saya lakukan, tapi lebih ke di mana saya akan melakukan hal tersebut.
Jadi begini, saya berencana mengambil program magister Informatika. Awalnya, saya ingin di Bandung karena memang sekarang sudah cukup nyaman di Bandung (hampir empat tahun). Nah, konsentrasi yang ingin saya tekuni sebenarnya adalah cyber security tapi ternyata konsentrasi tersebut di ITB bukan milik prodi informatika. Sayang sekali kan? Akhirnya saya berpikir sejenak.
Mengingat Oktober 2015 ketika kawan-kawan dari Universitas Islam Indonesia Jogjakarta mempresentasikan makalahnya di Konferensi Nasional Informatika 2015, saya jadi tertarik terhadap UII terlebih karena katanya di sana ada Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensi), wah kapan lagi kan bisa join laboratorium forensik. Selain itu, karena lokasinya yang ada di Jogja membuat saya makin tertarik karena katanya di sana biaya hidup sangat murah dan tradisi jawa masih kental. Wah, cocok nih sambil nge-didik anak di sana. Nah, yang paling tidak bisa saya jelaskan adalah, rasa tentram di Jogja tidak jauh berbeda seperti di Lumajang. Enak kan?
Jogja - via nexusholidays.my |
Sebenarnya, ada positif dan negatif bila saya melanjutkan program magister di Jogja. Ada beberapa hal negatif yang terpikirkan saat ini. Pertama, saya harus pindahan yang mana pasti akan repot karena ada banyak barang yang harus dipindahkan. Kedua, saya males LDR-an dengan istri, jadi ya istri saya harus ikut. Ketiga, saya sudah ada pekerjaan yang cukup stabil di Bandung dengan penghasilan per-bulan yang lumayan. Nah, untuk hal positifnya, saya merasa Jogja tidak jauh berbeda dengan Lumajang sehingga cocok untuk jadi tempat mendidik anak dan juga biaya hidup yang katanya cukup murah.
Sampai sekarang saya belum memantabkan hati untuk pindah ke Jogja, paling tidak sampai saya menemukan alasan yang sangat kuat. Terlebih, di Bandung memudahkan akses ke berbagai tempat seperti Jakarta bilamana diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Bandung - via nadhirajihan.wordpress.com |
Bandung atau Jogja? Ah, nanti saja.
Salam,
Aryya Dwisatya W
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu