Skip to main content

Kebenaran 240p

Beberapa waktu lalu sempat ramai menjadi perbincangan terkait video polisi yang melakukan tilang terhadap sopir taksi yang berhenti di sekitar rambu-rambu dilarang parkir. Tentu, ada pro kontra terkait apa yang dilakukan oleh polisi tersebut. Namun, benarkah sesederhana itu? Kali ini, saya akan mengajak pembaca sedikit berpikir lebih dalam.
 
Klik Untuk Memutar
Sopir Taksi Itu Benar
Bila merujuk pada Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan maka dengan jelas diterangkan definisi berhenti dan parkir. Bapak tersebut dapat menjelaskan definisi yang ada sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa bapak tersebut benar. Namun sayangnya, pada akhirnya bapak tersebut dikenakan tilang dan harus mengikuti sidang. Untungnya, saat sidang seseorang dapat melakukan pembelaan dengan memberikan penjelasan.

Polisi Itu Salah
Berdasarkan undang-undang yang sama, polisi itu salah, lha wong sudah jelas definisi berhenti dan parkir itu berbeda tapi tetap saja dipersamakan. Hal ini jelas disetujui oleh banyak orang karena beberapa kali dikatakan oleh polisi tersebut bahwa parkir dan berhenti adalah sama saja.

Polisi Itu Benar
Namun, ada juga anggapan bahwa polisi tersebut benar. Namanya juga mengganggu lalu lintas ya harus ditilang dong. Sesederhana itu saja.

Kebenaran 240p
Saya mencoba kembali menyalin judul tulisan ini. Saya yakin, bahwa kebanyakan dari kita menanggapi hal ini setelah menonton video baik yang menyebar di facebook, youtube, maupun stasiun televisi tertentu. Perlu diingat bahwa kualitas video yang kita tonton pun bervariasi ada yang 240p, 360p, 480p,720p, dan seterusnya. Namun, apakah sesederhana itu untuk menghakimi seseorang benar dan yang lain harus salah? Pernah kah kita berpikir bahwa boleh ada kondisi bahwa ada yang namanya benar dan benar?

Yang ingin saya sampaikan, banyak dari kita yang menilai sesuatu hanya dari layar kecil yang hanya bisa melihat terbatas ke depan bukan ke seluruh sudut. Lantas dengan gagah dan percaya diri kita berkata kamu salah! Dia benar! Dan seterusnya. Percaya lah, kebenaran tidak sesederhana itu, tidak sesempit itu. Saya bisa mencari-cari “kebenaran” baik dari sisi sopir dan polisi yang ada di video tersebut. Tidak percaya? Mari saya buktikan.

Bagi sang sopir dia benar karena dia menggunakan definisi dari UU No 22 Tahun 2009. Sopir itu salah karena pada waktu sibuk, berhenti atau parkir akan memakan lebar jalan dan dapat berdampak pada kemacetan. Polisi itu benar karena dia menggunakan pengetahuannya tentang keadaan lalu lintas yang ada pada saat itu. Polisi itu salah karena mempersamakan parkir dan berhenti. Polisi itu salah karena tidak menjelaskan hak dari polisi dalam mengatur lalu lintas walaupun ada rambu yang mengatur. Pernah ingat bahwa ada kondisi saat lampu merah tapi ada polisi yang mengatur lalu lintas demi keadaan yang lebih baik? 

Sekali lagi saya mengingatkan, baik pada diri saya sendiri dan kita semua. Lha wong kita tau nya hanya sedikit tapi kok ya langsung sok berkata benar-salah, tanpa berpikir lebih dalam, hanya ingin terlihat eksis dalam tren yang sedang ada. Bisa saja kondisi yang ada itu adalah benar dan benar. Saya juga tidak ingin menjadi orang yang munafik, pada awal beredar video tersebut saya beranggapan sopir itulah yang benar, polisi itu yang salah. Namun, apakah sesederhana itu? Setelah dipikir lebih dalam, nampaknya tidak sesederhana itu. Lantas, apakah yang saya sampaikan melalui tulisan ini juga benar? Belum tentu. Yang jelas, kesalahan adalah saat kita berhenti mencari kebenaran itu sendiri, merasa puas dan benar sehingga berhenti pada suatu kesimpulan.

Ah, kok jadi nulis seperti ini. Padahal ada tugas akhir yang harus dikerjakan. Duh, dasar mahasiswa tingkat akhir!

Salam,
Aryya Dwisatya W

Comments

  1. Wah koneksi Internet di kantor ku sedang lemot nih. Waaa jadi nda bisa buka video youtube itu. Nanti coba lagi ahhhh

    ReplyDelete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan ...