Skip to main content

Cinta 1/3

“Hati-hati”, kata temanku. Aku tak begitu paham apa maksud temanku waktu itu. Yang jelas, saat itu semua temanku sudah beranjak pergi meninggalkan kami berdua saja. Aku dan Angga, lelaki yang coba untuk ku benci tapi selalu gagal saat kucoba.

“Masih lama jemputannya?”, dia bertanya singkat sambil memandangku. Apa-apaan sih ini orang, pandangannya itu lho, bukan pandangan seseorang yang sudah punya pacar! Dia kira aku bisa jatuh lagi ke pelukannya? Iya! Aku mengakuinya, aku pernah jatuh ke dalam pelukannya, dengan sadar, tanpa paksaan, dan dengan begitu banyak kenyamanan walaupun aku sadar, aku pasti tidak akan bisa menjadi seseorang yang secara de jure dan de facto menemani dia. Dia sudah memiliki pasangan. Sedih ya jadi aku.

**
“Masih, mungkin sejam lagi.”, Jawabku singkat. Aku berharap dia mendiamkanku dan hanya menemaniku duduk saja. Tak lebih. Bukan karena aku tak mau, tapi aku tak mampu. Tak mampu untuk menahan kenyataan bahwa dia adalah lelaki yang aku inginkan, lebih-lebih yang cocok dengan kriteria dari orang tuaku.

Dugaanku salah. Dia tak mendiamkanku. Dia mengajakku berjalan menyusuri Jalan Braga. “Aku sudah sering ke tempat ini, sudah lah, aku bosan!”, aku ingin berteriak demikian. Namun, selalu saja ketika menatap matanya dan aku hendak mengeluarkan kata-kata, aku hanya diam, dan mengikuti keinginannya. 

**
Kami berjalan, menyusuri Jalan Braga dari arah utara. Memang melawan arah kendaraan, tapi kami berada di trotoar dan saat itu, pukul 21.00, di hari Selasa, tak banyak orang yang lalu lalang. Sebenarnya, tak butuh waktu lama untuk sampai ke Jalan Asia Afrika, tapi entah mengapa saat itu sungguh waktu berjalan begitu lambat. Dia membuatku berharap waktu berjalan lebih lambat lagi. Tak banyak kendaraan yang lewat, tapi aku tak bisa mendengar apa yang dia ucapkan dengan jelas, hingga akhirnya, ada genggaman hangat pada tangan kiri ku.
“Apa ini? Kenapa dia menggenggam telapak tanganku?”, dalam hati aku berkata dan kutarik tanganku seketika.
“Kenapa?”, tanyanya.
“Kamu sudah punya pacar, Ga, ingat.”
Kami berjalan kembali, dia terdiam untuk beberapa saat. Tiba-tiba, genggaman hangat itu datang lagi.
“Aku tak mau!”, kataku.
“Aku tau kau mau, biar aku yang dipersalahkan.”, genggaman tangannya semakin erat. Aku ingin melepaskan genggaman tanganku dari tangannya tapi yang terjadi justru aku menggenggam tangannya lebih erat. Kami bergandeng tangan. Di malam itu, malam indah untuk kami, ah, paling tidak untukku.

**
Pukul 21.25, papa ku masih di Cihampelas untuk menjemputku. Kami masih lanjut berjalan dengan tetap…bergandeng tangan. Kalian boleh menyalahkanku, menghinaku, tapi coba kalian jadi aku! Saat itu, aku tidak merasa sedang bersama dengan lelaki yang sudah memiliki gadis lain! Aku merasa dengan lelaki yang membuatku teristimewa. Dia yang mmebuatku merasa seperti itu. Bagiku, sayangnya bukan sayang palsu. Bagiku semuanya asli, tulus, walaupun….sesaat. Sedihnya jadi diriku. Hanya disayangi olehnya untuk sesaat. Kalau boleh aku meminta, Tuhan, boleh ya dia jadi milikku saja?

**
Tak terasa, kami berjalan hingga di hampir sampai di Jalan Asia Africa. Kau tau? Dia mentraktirku ice cream! Aku suka ice cream, tapi aku lebih suka bila dia yang memberiku dan dengannya aku menghabiskannya. Semakin manis. Kami duduk di kursi yang ada di pinggir jalan raya. Berdua saja, tak banyak orang. Aku ingin bersandar, tapi aku malu. Aku ingin bersandar, tapi aku, ah, sedihnya jadi aku. Entah apa dia melihat gundahku. Dia menatapku, ice creamku tinggal setengah waktu itu, lalu sikapnya yang sangat kubenci tapi begitu bisa membuatku nyaman kembali datang, dia tiba-tiba menyentuh pipiku. “Hei lalaki! Aku ini memang benar menyukaimu, tapi kamu bukan pacarku!”, teriakanku tertahan di tenggorokan, aku hanya memandangnya lebih dalam dan tersenyum. Entah apa arti senyumku saat itu, tapi tangan kanannya membelai pipi kiri ku. Aku masih ingat rasanya hingga sekarang. Saat-saat indah yang selalu ingin aku ulang.

**
Setelah itu, hanya waktu penuh harapku agar dia mau bersamaku lebih lama lagi. Walaupun pukul 21.45, papaku datang menjemputku. Kami harus berpisah, untuk sementara. Walaupun dia sudah punya pacar, tapi aku tetap berdoa untuk kebaikannya, dan semoga ada kesempatan kami bisa bersama. Selama janur kuning belum melengkung, masih halal kan hukumnya untuk menikung? Iya kan? Iya kan!

Comments

  1. Saya sekeluarga di Pontianak, Kalimantan Barat) mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016 ya. Semoga di tahun 2016 ini kita semuanya diberikan kemudahan, keberkahan, kemakmuran, keselamatan dan kebahagiaan dari Allah SWT. Amin Amin Amin Ya Robbal Alaminn. Tetaplah terus menulis. Tetaplah terus menjalin Silaturahmi

    ReplyDelete
  2. hmm.. jadi ceritanya, dia jalan sama pacar orang terus baper? yasudahlah..

    ReplyDelete
  3. Kalau aku perhatikan, hampir semua cerpen-cerpenmu itu seakan menggambarkan perempuan yang lemah (secara fisik dan psikis), serta diperbudak cinta. Hmmm.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, itu tidak benar. Perempuan itu kuat, makanya tulisanku seperti ini.

      Delete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...