Skip to main content

Pentingnya Sebuah Urutan




“Setiap urutan diikuti konsekuensi yang berbeda-beda meskipun terkadang urutan berbeda menghasilkan konsekuensi yang sama” – Aryya Dwisatya Widigdha

Sejak lahir, manusia sudah terikat oleh sebuah urutan yang pasti. Lahir à hidup à mati. Namun, ternyata Tuhan masih menyayangi kita dengan memberikan hak untuk mengatur berbagai urutan yang lain. Coba bayangkan betapa kacaunya dunia ketika tak ada urutan yang menjadi kekuasaan Tuhan melainkan semua menjadi hak manusia untuk mengaturnya. Lahir à Mati à Hidup, manusia bisa kekal dengan urutan seperti itu karena memang tak ada state mati setelah hidup.

Urutan dalam Pendewasaan Diri
Dalam pendewasaan diri, ada berbagai macam variasi urutan yang mungkin terjadi. Kekanak-kanakan à dewasa àkekanak-kanakan, kekanak-kanakan à dewasa, dan lain-lain. Saya pastikan semua orang pernah mengalami masa kekanak-kanakan, yakni ketiak ia masih balita, anak-anak, maupun remaja. Namun, akhir dari urutan pendewasaan setiap orang tidak selalu sama justru cenderung berbeda. Setiap orang memiliki potensi untuk berakhir pada fase dewasa yang makin matang, pun fase kekanak-kanakan yang menjadi fase awal kehidupan manusia.
Fase kekanak-kanakan merupakan fase ketika seseorang masih menonjolkan ego personalnya. Apapun yang ku mau harus kudapatkan walaupun aku harus merengek sekalipun. Itu kekanak-kanakan. Berbeda dengan fase dewasa yang mana ada kesadaran dalam diri kita bahwa sejatinya diri kita merupakan irisan dari berbagai kepentingan orang lain. Kita tak sepenuhnya memiliki kuasa akan diri kita sendiri melainkan ada campur tangan dunia luar. Pun begitu pula diri kita terhadap orang lain. Oleh karenanya, pada fase dewasa ini seseorang sudah mampu menentukan sifat dan sikap bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan orang lain. Lantas, pada fase manakah rekan-rekan sekarang berada?

Semoga tulisan ini menjadi renungan bagi kita semua.

Salam BangSatya,
Buruk.Baik.Menginspirasi.

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.