Source:
serbacampuraduk.blogspot.com
|
Ku lihat engkau di setiap pagi hariku
Bertahtakan embun yang selalu menyegarkanku
Memperindah pagi yang dingin tanpa mentari
Menemaniku menyambut hari yang penuh dengan misteri
Engkau sehelai daun hijau
Yang tak pernah layu di hatiku
Entah darimana datangnya inspirasiku tentang tulisan ini,
filosofi daun. Entah gadis mana yang menyiratkan senyumannya hingga aku bisa
membayangkan sehelai daun nan hijau dalam angan yang terbiasa kosong tanpa ada
yang mengisi. Entah apa yang menggerakkan jari-jemariku untuk terus melanjutkan
tulisan ini padahal tak jelas apa yang sebenarnya ada dalam pikiranku dan apa
yang harusnya aku tulis, aku mengikuti setiap gerakan yang kadang tak bisa ku
jelaskan. Aku mengikuti bisikan yang mungkin menyesatkan. Aku pun mengikuti
kata hatiku yang tak akan salah dalam memilih.
Bagiku engkau seperti sebuah daun hijau yang selalu
menyajikan embun bersama kesegarannya tiap pagi dalam hidupku. Sebagai penghias
pagiku yang terkadang masih hampa tanpa rencana. Engkau adalah daun dengan
bersisi dua. Engkau memiliki sebuah sisi yang selalu terkena pancaran sang
mentari, menerima hangatnya ,dan menikmati setiap detik kenikmatannya. Engkau
pun memiliki sisi lain yang tak semua orang bisa melihatnya bahkan mungkin aku pun
tak tau bagaimana sisi yang lain itu. Engkau tetaplah daunku, sehelai daun yang
selalu menempati ruang tertentu dalam hatiku yang tak terusik oleh kerasnya
badai, engkaulah daun yang kusimpan dalam hati, bersisi dua, ku terima dirimu
beserta apa yang ku tau dan tak ku tau tentangmu.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu