Skip to main content

Daun(ku)

Source:
serbacampuraduk.blogspot.com

Ku lihat engkau di setiap pagi hariku

Bertahtakan embun yang selalu menyegarkanku

Memperindah pagi yang dingin tanpa mentari

Menemaniku menyambut hari yang penuh dengan misteri

Engkau  sehelai daun hijau

Yang tak pernah layu di hatiku

Entah darimana datangnya inspirasiku tentang tulisan ini, filosofi daun. Entah gadis mana yang menyiratkan senyumannya hingga aku bisa membayangkan sehelai daun nan hijau dalam angan yang terbiasa kosong tanpa ada yang mengisi. Entah apa yang menggerakkan jari-jemariku untuk terus melanjutkan tulisan ini padahal tak jelas apa yang sebenarnya ada dalam pikiranku dan apa yang harusnya aku tulis, aku mengikuti setiap gerakan yang kadang tak bisa ku jelaskan. Aku mengikuti bisikan yang mungkin menyesatkan. Aku pun mengikuti kata hatiku yang tak akan salah dalam memilih.

Bagiku engkau seperti sebuah daun hijau yang selalu menyajikan embun bersama kesegarannya tiap pagi dalam hidupku. Sebagai penghias pagiku yang terkadang masih hampa tanpa rencana. Engkau adalah daun dengan bersisi dua. Engkau memiliki sebuah sisi yang selalu terkena pancaran sang mentari, menerima hangatnya ,dan menikmati setiap detik kenikmatannya. Engkau pun memiliki sisi lain yang tak semua orang bisa melihatnya bahkan mungkin aku pun tak tau bagaimana sisi yang lain itu. Engkau tetaplah daunku, sehelai daun yang selalu menempati ruang tertentu dalam hatiku yang tak terusik oleh kerasnya badai, engkaulah daun yang kusimpan dalam hati, bersisi dua, ku terima dirimu beserta apa yang ku tau dan tak ku tau tentangmu.

Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

Sobat Upgrade Plus-Plus

 Pada bulan april lalu saya membuat tulisan tentang pilihan saya untuk menjadi sobat upgrade ketimbang harus membeli sepeda balap baru yang harganya mencapai paling tidak 6 juta rupiah. Bulan demi bulan, saya mencoba mengganti komponen sepeda Polygon fork rigid saya mulai dari bottom bracket, hub free hub, ruji, dan yang paling baru adalah pedal di hari minggu lalu. Sebenarnya, saya punya prinsip, upgrade semaksimal mungkin sampai tidak bisa diupgrade atau costnya tidak efektif lagi. Contohnya, fork rigid ini sudah susah untuk diganti ban jadi ban balap karena ukuran rangka sepedanya terlalu kecil dan akan perlu pemotongan manual, jadi cerita mengganti ban balap harus diurungkan. Selain itu, FD nya juga sudah patah dan mencari FD yang sejenis lumayan susah dan biasanya malah harus ganti semuanya yang mana berarti mesti merogoh kocek lebih dalam. Upgrade Plus-Plus Balik ke cerita saya april lalu, salah satu alasan saya tidak mau beli sepeda balap baru ya karena harganya sangat mahal bag

Belajarlah Wahai Anak Muda!

Dahulu kala hiduplah seorang lelaki tua bernama Doyanta yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reot di samping sungai. Tak ada yang bisa dibanggakan dari rumahnya, hanya sebuah gubuk dari bambu yang mungkin akan dengan mudah diterbangkan oleh angin pada zaman sekarang, betapa tidak, peti kemas saja yang begitu berat di Tanjung Priok bisa roboh tertiup oleh angin di zaman yang sudah edan ini. Rumah nya tak begitu besar malah dapat dibilang kecil, tak ada penerangan selain lilin kecil yang memberikan sedikit pencahayaan ketika malam hari selain rembulan yang terkadang pun pergi meninggalkan dirinya. Hidupnya sepi, sendiri, tak ada yang tau bagaimana masa lalu lelaki tua tersebut. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk merebahkan tubuhnya yang kurus kering itu di kursi yang tak jauh lebih gemuk dari butuhnya, mungkin sama ringannya. Matanya menerawang jauh menembus hutan, gunung, dan mungkin lautan. Beberapa waktu dia asyik hidup dalam dunianya sendiri, lalu lalang