Skip to main content

Bertanyalah Padaku



Setelah sekian lama tidak menulis di blog akhirnya ahri ini aku menemukan inspirasi, lebih tepatnya menemukan inspirasi. Dibantu seorang teman aku menemukan inspirasi ini, bekal ku menulis.
Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang sesuatu hingga harus bertanya pada orang lain? Pernahkah kamu bertanya,
aku cakep gak ya?”
“akurajin apa males?”
“apa yang kurang dariku?”
“apa aku sudah bermanfaat bagi orang lain”
Atau jutaan kemungkinan pertanyaan yang tak mungkin aku tau semuanya. Sore tadi aku bertanya, padanya, “Apa kamu sudah puas dengan kinerja kabinet STEI2012?” dengan singkat dia menjawab “no comment”. Aku pun terdiam untuk sejenak. Hingga akhirnya dia balik bertanya, ”Kalau menurutmu sendiri bagaimana?”
Ok, seketika itupun aku diam dan tersadar. Mengapa aku begitu jauh bertanya pada orang lain sedangkan aku belum bertanya pada diriku sendiri? Mengapa aku meremehkan diriku sendiri dengan langsung bertanya pada orang lain dan menganggap diriku tak tahu apa-apa? Padahal nyatanya dirimu sendirilah yang paling tahu tentang apa-apa yang kamu rasakan, lalui, nikmati, maupun benci. Seperti seorang yang telah jauh mencari hingga melintasi puluhan negara, tapi nyatanya apa yang ia cari ada di dekat tempatnya berasal, tragis. Bila kamu memiliki pertanyaan, maka mulailah dengan bertanya pada dirimu sendiri, yakinlah bahwa dia memiliki jawaban, dan bila jawaban itu tak kunjung datang, barulah bertanya pada orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.