Skip to main content

Pertama Kali Drive Thru

"Adek suka burger, dulu dibelikan burger sama ibuk", cerita Aya dengan bersemangat.

Ceritanya dulu di Bandung, ibunya sering beri burger Carl Jr. dan Aya suka dengan burgernya. Alhasil, hari ini saya berencana untuk membeli burger di Jember yang jaraknya 70-an km dari Lumajang. Tidak ada Carl Jr di sini, jadi ya....harus beli di Mc D. 

Drive Thru

McD Jember lokasinya di Jalan Hayam Wuruk, kiri jalan kalau dari arah Lumajang. Sebenarnya, tinggal ikuti jalan utama (mungkin jalan nasional), pasti ketemu McD di kiri jalan.

McD Jember

Saya sih sudah beberapa kali beli makanan di McD, tapi juga tidak sering-sering amat, karena tidak suka banget dan harganya gak begitu cocok. Namun, kalau mau cari burger ya sepertinya McD pilihan yang oke.
Nah, biasanya, kalau saya beli makanan di McD, selalu dine in, tapi karena masih PPKM jadinya ya pakai drive thru, ini pengalaman pertama saya.

Pertama? Jelas, lha wong saya baru aktif nyetir mobil tahun ini, dan baru dapat sim A beberapa waktu terakhir tanpa calo dan setelah mengulang 5x tes, di Bandung tidak punya mobil, di sini ada mobil orang tua yang bisa dipakai, alhasil ya tidak punya pengalaman untuk drive thru. Jadi, ini pengalaman pertama saya sih. 
Nah, bagi yang belum pernah drive thru McD, paling tidak di Jember, begini kira-kira:
  1. Masuk ke jalur Drive Thru
  2. Pesan makanan yang diinginkan pada loket pertama, ngobrol via speaker
  3. Bayar makanan yang sudah dipesan pada loket kedua
  4. Ambil pesanan yang sudah dibayar pada loket ketiga
Sederhana bukan? Iya, tapi setelah punya pengalaman ini saya jadi makin sadar bahwa emang, privilege memberikan kenyamanan itu nyata.

Tidak Hanya untuk Burger

Tenang, bagi yang sudah mau marah karena saya ke luar kota saat PPKM hanya karena burger, harap tahan dulu. Saya ke Jember bukan semata-mata hanya untuk beli burger, tapi untuk perpanjang paspor. Maklum, paspor yang dibuat di tahun 2016 dengan rencana S2 di Itali, sudah mau habis masa berlakunya di oktober tahun ini, jadi harus segera perpanjang. Apalagi, kantor yang sekarang base nya ada di luar negri, jadi perlu paspor ready setiap saat sebagai salah satu syarat administrasi dan kalau-kalau mesti ke Singapura untuk satu dan lain hal. 

Proses pengambilan paspor di Imigrasi Jember (SiBer) juga cepat, hanya 30 menit dan paspor sudah bisa diambil. Paspor lama juga boleh diambil asal punya materai 10 ribu. Sejak pengurusan perpanjangan paspor lama, waktu prosesnya juga cepat, tiga hari dan paspor sudah siap diambil. Jadi, jelas ya bahwa ke Jember ini bukan untuk main-main, tapi memang ada urusan mendesak.

Respon Aya

Sepulangnya dari Jember, saya langsung cerita ke Aya kalau bawa burger dan dia sangat excited. Setelah mandi dan bebersih, saya siapkan burgernya dan berikan ke Aya agar dipegang dan dimakan sendiri. Digigit sekali, nyam-nyam, telan. Digigit dua kali, nyam-nyam, telan. Lalu dia bilang,
"Sudah, teralalu manis" kwkwkw, bayangkan burger yang diberi di Jember, dimakan dua gigit saja hahaha. Tapi ya ndak apa-apa, kan doi punya selera walaupun setelah itu ketika burgernya mau saya makan, dia sesekali juga minta lagi.

Segitu dulu cerita kali ini, jangan malu mencoba hal baru walaupun bagi orang lain itu hal biasa.
Hal biasa bagimu bisa jadi hal baru untuk orang lain

 

salam 

Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

Belajarlah Wahai Anak Muda!

Dahulu kala hiduplah seorang lelaki tua bernama Doyanta yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reot di samping sungai. Tak ada yang bisa dibanggakan dari rumahnya, hanya sebuah gubuk dari bambu yang mungkin akan dengan mudah diterbangkan oleh angin pada zaman sekarang, betapa tidak, peti kemas saja yang begitu berat di Tanjung Priok bisa roboh tertiup oleh angin di zaman yang sudah edan ini. Rumah nya tak begitu besar malah dapat dibilang kecil, tak ada penerangan selain lilin kecil yang memberikan sedikit pencahayaan ketika malam hari selain rembulan yang terkadang pun pergi meninggalkan dirinya. Hidupnya sepi, sendiri, tak ada yang tau bagaimana masa lalu lelaki tua tersebut. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk merebahkan tubuhnya yang kurus kering itu di kursi yang tak jauh lebih gemuk dari butuhnya, mungkin sama ringannya. Matanya menerawang jauh menembus hutan, gunung, dan mungkin lautan. Beberapa waktu dia asyik hidup dalam dunianya sendiri, lalu lalang

Semua Pasti Ada Masanya

Selamat malam, Terima kasih buat teman-teman yang menyematkan mampir di blog ini, saya yakin kalian bukanlah orang BangSat. Kali ini saya membuat coretan mengenai waktu. Ada kutipan yang mengatakan, "Cinta membuat waktu cepat berlalu, akankah waktu membuat cinta cepat berlalu?" haha...maknanya dalem banget bro, tapi sayangnya kali ini saya enggak ngebahas tentang cinta. Kisah ini dimulai ketika saya masih SD. Waktu itu bisa dibilang saya anak yang suka bermain, ya iya.pasti, namanya juga anak kecil.Hobi saya kala itu adalah meancing ikan, hobi ini terus berlanjut sampai saya remaja, namun objeknya berbeda. Kita tahu bahwa SD ditempuh dalam 6 tahun, kelas satu, kelas dua, kelas tiga dst sampai kelas enam. Dalam sejarah kelam saya, nilai rapot saya selalu tidak memuaskan. Hal ini berlanjut sampai saya kelas 4 SD. Waktu itu adalah ahri dimana pembagian rapor dilakukan, kepada teman-teman saya bilang, "aku pasti juara", dan hasilnya. Alhamdulillah, saya menanggung malu