Skip to main content

Dari bangsatya.com Menjadi aryya.id

 Bagi pembaca blog saya yang sudah sejak dulu kala, mungkin sejak 2012, pasti ingat bahwa dulu blog ini domainnya adalah bangsatya.com. Sedikit kilas balik, bangsatya.com ini diambil dari dua kata, bang dan satya. Satya adalah bagian nama saya dan bang adalah panggalan akrab kawan-kawan saya kepada saya, walaupun memang kalau digabung ya jadinya kadang bangsat-ya.com

Beberapa tahun lalu, domain bangsatya.com expired dan tidak saya perpanjang lagi karena memang sudah tidak aktif blogging. Toh, bakal jadi cost yang tidak perlu kalau dipertahankan. Namun, setelah saya pikir-pikir lagi, ada baiknya punya blog dengan nama pribadi. Niat awalnya pakai.com TLD tapi aryya.com sudah ada yang ambil, akhirnya menetapkan pilihan ke aryya.id supaya lebih oke saja bahwa memang ownernya orang indonesia. Dengan begitu, kan lebih enak kalau disearch di google, domain yang muncul lebih relevan dari yang awalnya bangsatya.com menjadi aryya.id. Lebih oke kan?

Membeli Domain

Sebenarnya, proses membeli domain sekarang jauh lebih mudah karena transfer online makin umum dan penyedia domain juga banyak. Namun, saya kembali memilih rumahweb karena memang sudah punya pengalaman di sana dan puas dengan pelayanannya. Tidak sampai sehari, domain saya sudah up dan bisa custom menggunakan name server sendiri.

Konfigurasi Domain

Ketika membeli domain ini, saya berencana punya beberapa subdomain untuk menghubungkan beberapa social media saya dengan domain saya. Namun, saya agak malas kalau harus setup web server atau reverse proxy hanya untuk keperluan tersebut. Akhirnya, saya mencari cara untuk melakukan redirecting yang sederhana dan menemukan layanan name server third party yang memungkinkan web redirect dari sebuah domain.

Jadi begini, saat ini ada beberapa subdomain yang aktif di aryya.id mulai dari:
  1. blog.aryya.id
  2. yt.aryya.id
  3. cv.aryya.id
  4. video.aryya.id
Dari nomor 2 sampai 4 semuanya hanya redirect. Ketika user mengakses subdomain tersebut maka akan diarahkan ke youtube, linkedin, dan sebagainya. Hal ini memungkinkan dengan fitur web redirect dan name server pihak ketiga yang saya gunakan yakni cloudns.net. Alih-alih menggunakan name server bawaan dari rumahweb, saya mengubah nameserver nya menjadi nameserver cloudns.net. Sehingga untuk managemen domain, saya bisa langsung login ke cloudns.net saja, gratis.

Pengaturan repointing nameserver di rumahweb

Pengaturan subdomain untuk web redirect di cloudns.net


Hal menarik lain dari cloudns ini adalah, selain adanya web redirect, ada juga statistik harian terkait query domain saya. Jadi saya bisa tahu seberapa banyak query ke domain dari waktu ke waktu. Makin banyak data kan makin oke.

Statistik Query Domain di Cloudns


Oh iya, karena post ini niatnya bukan technical post, jadi kalau mau konsulatasi bisa langsung chat saya saja di telegram https://t.me/aryyadw oke?

Segitu dulu postingan pembuka kali ini.


bye bye.

Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

Belajarlah Wahai Anak Muda!

Dahulu kala hiduplah seorang lelaki tua bernama Doyanta yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reot di samping sungai. Tak ada yang bisa dibanggakan dari rumahnya, hanya sebuah gubuk dari bambu yang mungkin akan dengan mudah diterbangkan oleh angin pada zaman sekarang, betapa tidak, peti kemas saja yang begitu berat di Tanjung Priok bisa roboh tertiup oleh angin di zaman yang sudah edan ini. Rumah nya tak begitu besar malah dapat dibilang kecil, tak ada penerangan selain lilin kecil yang memberikan sedikit pencahayaan ketika malam hari selain rembulan yang terkadang pun pergi meninggalkan dirinya. Hidupnya sepi, sendiri, tak ada yang tau bagaimana masa lalu lelaki tua tersebut. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk merebahkan tubuhnya yang kurus kering itu di kursi yang tak jauh lebih gemuk dari butuhnya, mungkin sama ringannya. Matanya menerawang jauh menembus hutan, gunung, dan mungkin lautan. Beberapa waktu dia asyik hidup dalam dunianya sendiri, lalu lalang

Semua Pasti Ada Masanya

Selamat malam, Terima kasih buat teman-teman yang menyematkan mampir di blog ini, saya yakin kalian bukanlah orang BangSat. Kali ini saya membuat coretan mengenai waktu. Ada kutipan yang mengatakan, "Cinta membuat waktu cepat berlalu, akankah waktu membuat cinta cepat berlalu?" haha...maknanya dalem banget bro, tapi sayangnya kali ini saya enggak ngebahas tentang cinta. Kisah ini dimulai ketika saya masih SD. Waktu itu bisa dibilang saya anak yang suka bermain, ya iya.pasti, namanya juga anak kecil.Hobi saya kala itu adalah meancing ikan, hobi ini terus berlanjut sampai saya remaja, namun objeknya berbeda. Kita tahu bahwa SD ditempuh dalam 6 tahun, kelas satu, kelas dua, kelas tiga dst sampai kelas enam. Dalam sejarah kelam saya, nilai rapot saya selalu tidak memuaskan. Hal ini berlanjut sampai saya kelas 4 SD. Waktu itu adalah ahri dimana pembagian rapor dilakukan, kepada teman-teman saya bilang, "aku pasti juara", dan hasilnya. Alhamdulillah, saya menanggung malu