Skip to main content

Pertama Jakarta



Minggu, 28 Desember 2014
Tak terasa liburan semester V bagi mahasiswa tingkat III seperti saya sudah jalan hampir seminggu. Walaupun jatah liburan saya sebenarnya hingga tanggal 19 Januari 2015, tapi toh nyatanya saya Cuma bisa pulang ke kampung halaman selama 4 hari saja karena ada agenda lain di kota rantau baru, Jakarta.

Langkah Pertamaku
Walaupun ini bukan kali pertama saya menginjakkan kaki di Jakarta (sebelumnya pada bulan April 2014 untuk supporteran Imagine Cup), tapi inilah pertama kalinya saya berkelana di ibu kota. Mulai dari semprotan petugas halte, mencari kosan, menikmati makanan rumahan, hingga menahan godaan di pasar malam oleh karang taruna, jadi penghias cerita hari pertama saya di Jakarta. Untuk kalian, saya bercerita.

‘Semprotan’ Pertama
Sekitar pukul 07.15, saya dan rekan seperjuangan saya sampai di pemberhentian travel di Jalan Blora. Sebenarnya, tujuan kami adalah Jalan Medan Merdeka Barat, tapi karena pemberhentian terdekat hanya ada di Blora, terpaksa kami turun dan menyusuri jalanan yang ada.
Untuk mencapai Jalan Medan Merdeka Barat (selanjutnya disingkat MMB) MMB, kami menelusuri Jalan MH Thamrin yang ternyata saat itu sedang berlangsung Car Free Day. Mirip dengan yang ada di Bandung, hanya saja bedanya di sini ada Bus Trans Jakarta yang siap mengantar Anda ke tempat yang ada Inginkan. Dari sini lah cerita ini bermulai.
Maaf, kurang representatif

Merasa perjalanan ke MMD dengan berjalan kaki cukup melelahkan, akhirnya kami memutuskan untuk naik Bus Trans Jakarta. Kami melihat ada halte yang cukup ramai penumpang. Ada beberapa orang yang melompat dari atas. Karena pemikiran saya yang sederhana kala itu. Saya pikir, saya bisa naik ke sana. Alhasil, saya melompat ke halte dari bawah dan ternyata ada petugas halte yang menunggu kami.
“Mas, ada apa mas? ngapain?”
“Mau ke monas pak”
“Iya, bisa, tapi ndak gitu caranya. Enggak lompat dari bawah, sana, turun lagi!”
(beberapa sorot mata memandang, saya tertunduk dan berjalan cepat)
Usut punya usut, ternyata Bus Transjakarta menerapkan sistem pay using card jadi tidak ada transaksi menggunakan uang cash dan untuk masuk ke halte hanya ada satu jalan yakni melewati jembatan. Pantas saja kami diusir, lha wong kalau loncat artinya kami tidak membayar bus!

Potret dari jembatan

Bermodal uang 40K untuk membeli kartu pembayaran, kami akhirnya bisa menggunakan Bus Trans Jakarta dan sampai di tempat tujuan kami yakni Jalan Medan Merdeka Barat.
my oh my

 
Kost Pertama
(skip)
(bagian ini memang sengaja ditulis tapi di skip agar pembaca mengerti alur perjalanan saya hari ini)
(Inti ceritanya, kami capek membawa tas yang berat untuk mencari kosan yang nyaman, akhirnya kami dapat kost dengan budget yang cukup mahal, 600K sebulan. Daripada tidur di Polsek seperti rencana awal :v)


Pasar Malam Pertama
Kami mengira, atau lebih tepatnya saya mengira bahwa malam ini kami hanya akan menghabiskan waktu di kost dengan bersantai sambil memantau media sosial. Ternyata eh ternyata, kami mendapat suguhan yang lumayan mengasyikkan yakni pasar malam. Di sana, berbagai kalangan usia hadir dan meramaikan acara. Banyak interaksi terjadi, jual beli, canda tawa, hingga saling silang pandangan mata. Berikut beberapa foto yang saya ambil.
Lembar ingkaran untuk mendapatkan rokok, sabun, dll


Pasar Malam
Anak-anak sedang bermain ikan lele


Setelah saya telusuri, ternyata pasar malam ini diadakan oleh Karang Taruna setempat. Lho, keren juga ya, dengan persiapan yang hanya seminggu (kata seorang gadis kelas 3 sma yang juga anggota karang taruna), bisa cukup menarik perhatian warga dan memberikan kesempatan interaksi.
bersambung….

Salam,
Aryya Dwisatya W

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan ...