Setelah hampir satu semester penuh saya
berjuang untuk tidak tertidur di kelas, tadi pagi, tepatnya ketika mata kuliah
Web based Development saya tertidur. Dan
ini berarti untuk pertama kalinya dalam semester ini saya kalah terhadap rasa
ngantuk yang saya yakin tidak lebih kuasa dari diri saya sendiri.
Sebagai rasa bersalah saya karena telah tidur
di kelas tadi pagi maka akan saya bagikan beberapa hal yang sepertinya
diterangkan oleh dosen saya tadi pagi yakni tentang Web Security. Beruntung,
topik ini cukup saya sukai sehingga saya tidak benar-benar kosong ketika bangun
tidur saat kelas selesai. Mari kita mulai.
OWASP
Pembelajaran dimulai dengan adanya pengenalan
tentang OWASP yakni The Open Web Application Security Project yaitu suatu
organisasi non profit yang berfokus pada peningkatan security dari software[1]. Adapun situs resmi owasp
adalah www.owasp.org.
Bila rekan-rekan mencoba masuk ke situs resmi
OWASP maka akan dapat rekan temui halaman untuk mendownload hasil riset dari
OWASP yang terletak di https://www.owasp.org/index.php/Category:OWASP_Download.
Ada banyak software yang dapat rekan-rekan dapatkan di sana seperti Joomla
Vulnerability Scanner (sudah beberapa tahun yang lalu kenal Joomla, sepertinya
sekarang sudah kalah pamor dengan Wordpress), SQLiX Project yang bertujuan
untuk mlakukan scanning terhadap salah satu celah keamanan yang sangat populer
yakni SQL Injection (teknik ini dapat dipelajari di buku 7
Hari Menjadi Jawara di Internet), dan berbagai project lain yang
tentunya berguna untuk mengamankan website kita.
TOP 10 Most Critical
Web Application Security Risk
Dalam melakukan serangan terhadap web application ada banyak cara yang
sebenarnya dapat digunakan. Mulai dari cara paling mudah hingga yang paling
susah karena membutuhkan pemahaman tentang konsep dasar bagaimana suatu sistem
bekerja. Nah, OWASP sendiri memiliki statistik 10 metode yang paling rentan dalam
kurun waktu 3 tahun yang dapat rekan-rekan baca di https://www.owasp.org/images/1/17/OWASP_Top-10_2013--AppSec_EU_2013_-_Dave_Wichers.pdf.
Adapun metode tersebut antara lain berikut mengurut berdasarkan kerentanan:
1.
Injection
2.
Broken
Authentication and Session Management
3.
Cross
Site Scripting (XSS)
4.
Insecure
Direct Object References
5.
Security
Misconfiguration
6.
Sensitive
Data Exposure
7.
Missing
Function Level Access Control
8.
Cross
Site Request Forgery
9.
Using
Known Vulnerable Components
10.
Unvalidated
Redirects and Forwards
Sejujurnya saya sama setuju bila Injection dinominasikan
sebagai si nomor satu karena memang metode ini sangat mudah dipelajari terutama
untuk MySQL – SQL Injection. Attacker hanya membutuhkan pemahaman dasar MySQL
atau tools yang relevan untuk melakukan serangan, sangat mudah. Sayangnya tidak
semua web developer aware tentang security risk ini akibatnya banyak web
yang tumbang. Sebenarnya dalam buku 7
Hari Menjadi Jawara di Internet metode Injection dibahas cukup mendetil
sehingga cukup disarankan rekan-rekan yang ingin belajar melindungi web yang
rekan-rekan miliki untuk membeli buku tersebut.
Salam,
Aryya Dwisatya W
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu