Seorang kawan blogger pernah berkata, “Sebaiknya mimpi
ditulis supaya kita selalu ingat dengan apa yang kita impikan” –Dina Kamila
20.11.2013
Lantas sekarang saya ingin
menambahkan pernyataan rekan saya tersebut. Impian perlu kita tulis bukan hanya
agar kita ingat tentangnya melainkan juga agar dengan perlahan ia menyugesti
kita bahwa ia perlu diperjuangkan hingga akhirnya ia benar-benar menjadi
kenyataan.
Kali ini saya akan bercerita
tentang beberapa impian yang telah saya tuliskan dan telah menjadi kenyataan.
Pada tulisan sebelumnya, yakni
pada Mengakhiri
Tulisan di Kampus, saya dengan terang menyebutkan bahwa alasan saya
lebih meningkatkan intensitas pulang ke kosan agar bisa memandangi impian saya.
Ya, benar, dan alhamdulillah perlahan, satu demi satu, impian saya tersebut
terwujud. Dari impian awal hingga tambahan yang kini tertempel di dinding kamar
saya, satu persatu impian saya bisa membuat saya tersenyum.
IP 4 Semester III
|
Buruk Baik Menginspirasi
|
IP 4 Semester IV
|
Write bestseller
books
|
Berpenghasilan 1 juta
di Bulan November 2013
|
HMIF 2015
(*Udah
ada yang pingin gue ubah di sini)
|
Berpenghasilan 2 juta
di Bulan Desember 2013
|
Imagine Cup 2014
|
Beasiswa S1 dan
S2
|
Sholat shubuh 5 menit
setelah adzan
(*orang yang kagak sholat subuh sama isya itu
cirinya orang munafik coi)
|
Tidur 4 jam sehari
|
Life without
regret
|
Life is documentating
(*hidup itu mendokumentasikan sesuatu, terserah
mau medianya apa)
|
Hanya ada dua tipe orang di
dunia yakni pecundang dan orang yang pantang menyerah
|
Keep Calm. You can solve it!
(*Tetap tenang dalam setiap kondisi. Olah rasa)
|
“Diana” -
November 2013
(*Dia yang begitu
spesial)
|
Juara I HMIF Menulis
2013
|
|
Biru
|
Merah
|
Hijau
|
Cokelat
|
Sedang dalam proses
|
Gagal
|
Tercapai
|
Tercapai sebagian
|
Memang benar, dari sekian banyak
impian yang saya tempel di dinding kamar saya, alhamdulillah beberapa
diantaranya kini telah terwujud walaupun toh memang ada yang tidak terwujud.
HMIF Menulis: awalnya, saya sangat optimistis mendapatkan juara I
dalam perlombaan menulis yang bertema Peran Pemuda Informatika di Tahun 2020.
Optimistis selangit, itulah yang sangat sering saya lakukan. Namun, ketika
pengumuman lomba ini pada hari Jumat kemarin, ternyata saya tidak mendapatkan
Juara I melainkan Juara III. Tetap prestasi yang harus saya syukuri. Alhamdulillah.
Bisa menambah nominal di tabungan. Insyaallah.
Diana – Cinta Tak Pernah Salah: Seperti impian saya sebelumnya, alhamdulillah
mimpi saya yang ini pun tercapai walaupun dengan sedikit keterlambatan. Buku
saya tetap terbit dan bisa dibeli di nulisbuku.com ya
walaupun molor dari target yakni bulan November menjadi bulan Desember.
Buruk.Baik.Menginspirasi: Untuk impian saya yang satu ini, akan ada
tulisan susulan yang membahas lengkap mengapa impian seumur hidup saya ini
berani saya beri warna hijau. Insyaallah, tulisan mengenai impian saya yang
satu ini bisa membuat rekan-rekan makin semangat untuk berbagi entah baik atau
buruk, tapi tetap menginspirasi. *Clue: Ada hubungannya dengan AMI 2014 lho.
Sekian dulu tulisan saya kali
ini. Semoga bermanfaat dan selalu menginspirasi.
Salam BangSatya,
Buruk.Baik.Menginspirasi.
Jadikan mimpi kita lebih dekat. Mungkin menempel di dinding itu bisa jadi salah satu caranya. Setidaknya setiap hari kita satu ruangan dengan mimpi kita :p
ReplyDeleteTempe di dahiiii :p
Delete