Hanya di Indonesia #1
Sudah sembilan belas tahun
lamanya saya hidup di Indonesia. Menghirup udara segar dari negeri Zamrud
Khatulistiwa ini. Sudah sekian waktu itu pula saya belajar mengenal Indonesia.
Namun, nyatanya, negeri nan kaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini
tak kunjung saya kenali sepenuhnya. Padahal ada sebuah pepatah tua berkata, “tak
kenal maka tak sayang”. Lantas, dengan modal kenal saya yang masih sedikit akan
Indonesia, akankah kasih sayang saya pun sedikit? #CintaIndonesia?
Hampir 1040 minggu waktu yang
saya punya saya habiskan di Indonesia. Namun tetap, belum semua hal tentang
Indonesia yang saya ketahui. Masih banyak lubang di sana-sini yang harus
ditutup supaya cinta saya akan negeri ini tak berlubang. Walaupun demikian,
ternyata ada beberapa hal yang menurut saya hanya ada di Indonesia dan tidak
ada di negara lain. Berikut salah satu cerita saya.
Tukang Kunci
Kemarin siang, saya berkesempatan
untuk menikmati salah satu layanan yang nampaknya hanya ada di Indonesia,
service tukang kunci. Saya tidak sedang ingin jadi maling motor dengan membuat
kunci duplikat yang bisa digunakan untuk membobol motor. Bukan, tapi saya
sedang menduplikat kunci dari rumah kedua saya di Bandung.
Salah satu solusi #HanyaDiIndonesia |
Sebenarnya, cerita ini bukan
hanya cerita saya, tapi juga cerita bapak ‘rekan’ saya. Beberapa bulan lalu
ketika saya sedang liburan di Bondowoso, ada sebuah kecelakaan kecil yang
menyebabkan kunci motor sepeda bapak ‘rekan’ saya hilang. Alhasil, sepulang
dari Bondowoso masih ada sedikit rasa bersalah karena menghilangkan kunci motor
tersebut. Baca tulisannya di “Pak
Bu Maafkan Kenakalan Kami“
Namun, waktu demi waktu bergulir
dan akhirnya sampailah sebuah cerita pada saya. Rekan saya bercerita,”
Tau enggak, tadi bapak ke tukang
kunci buat bikin kunci salinan motornya. Baru mau nyalain rokok, eh tau-tau
kuncinya sudah jadi.”
Wow, hebat sekali orang
Indonesia. Bisa mengatasi masalah hanya dalam waktu yang amat singkat. Berbekal
kekaguman saya itu, akhirnya saya menetapkan hati untuk mencoba menggunakan
layanan dari tukang kunci untuk menggandakan kunci rumah kedua saya.
Angan vs Realita
Dalam angan saya, hanya butuh
sepuluh menit hingga kunci kedua bisa berada di tangan saya. Namun ternyata
semua itu tidak seperti apa yang saya angankan. Realita memang sering kali
tidak sesuai kan? Bahkan kemarin, butuh hampir tiga puluh menit hingga kunci
kedua bisa saya terima.
Apakah tukang kunci pilihan saya
kurang mahir melaksanakan tugasnya? Tentu tidak. Dua puluh lima menit waktu tersebut saya
habiskan 20 menitnya untuk berjalan dari Gelap Nyawang hingga Balubur sembari
mencari tukang kunci yang membuka layanan pada hari minggu. Tempat tukang kunci
yang jadi acuan awal ternyata tidak berpenghuni. Alhasil saya pun terus
mencari.
Untuk proses pembuatan kunci
sendiri tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sekitar 5 menit. Cepat bukan?
Terlebih saya hanya butuh kocek
sebesar 8K untuk mendapatkan kunci tersebut. Murah kan? #HanyaDiIndonesia
Pernahkah Kamu?
Begitulah kisah saya dengan tukan
kunci. Lantas, apakah rekan-rekan punya pengalaman dengan tukang kunci? Yuk
berbagi.
*Kalau ada yang pernah ke luar negeri dan nemu beginian kasi tau ya. Biar bisa diralat :D
*Kalau ada yang pernah ke luar negeri dan nemu beginian kasi tau ya. Biar bisa diralat :D
Salam BangSatya,
Buruk.Baik.Menginspirasi
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu