Source: dosbok.blogspot.com |
Dahulu, guru Matematika saya
ketika SMP berkata, “Sudah lah, kalian mending lanjutin sekolah dulu ke SMA
lalu kuliah, jangan kerja sekarang. Mungkin benar teman-teman kalian yang
selepas SMP tidak melanjutkan pendidikan bisa membawa motornya ke hadapan
kalian dalam waktu setahun atau dua tahun, tapi ketika kalian sudah lulus
kuliah, insyaallah kalian pun dengan cepat bisa mendapatkan apa yang mereka
dapatkan.”
Satu poin penting yang
ditunjukkan oleh guru yang amat saya hormati adalah pentingnya pendidikan.
Jangan sampai pekerjaan mengalihkan pendidikan bahkan meiadakannya. Kini, saya
bekerja, pun ketika berkuliah.
Selaras dengan Impian
Sebenarnya, tidak serta merta
saya menerima pekerjaan yang sudah belasan hari saya lakoni melainkan karena
adanya keselarasan dengan impian-impian saya. Jujur, ketika ada suatu hal yang
tidak sejalan dengan impian saya, maka tidak segan-segan saya akan
menghindarinya pun menolaknya.
Kepala Divisi CyberCrime
Salah satu impian saya sejak SMA.
Saya selalu ingin menjadi Kepala Divisi Cyber Crime sehingga dengan kekuasaan
tersebut saya bisa mewujudkan Indonesia yang aman dari kejahatan internet.
Memang, terlalu idealis bila dibilang benar-benar aman, tapi namanya juga impian—harus
tinggi. Nah, pekerjaan sampingan saya ini ternyata tidak jauh-jauh dari impian
saya tersebut makanya saya mau terjun dan melakoni berbagai hal di pekerjaan
saya ini.
Menikah
Yoi coy, ini dia salah satu impian
saya tahun ini yakni menikah. Oleh karena menikah bukan seperti minum kopi di
pagi hari yang dengan mudah jadi dan bisa dinikmati makanya saya ingin
memulainya sejak sekarang. Saya begitu sadar bahwa ketika menikah nanti saya
tidak hanya menanggung diri sendiri melainkan juga orang lain—istri saya.
Tentunya, uang menjadi salah satu kebutuhan wajib bagi kami walaupun bukan
satu-satunya. Oleh karena itu saya ingin menabung dari sekarang bukan hanya
untuk saya melainkan juga istri saya nantinya. Kan enggak keren pas ngelamar
anak orang tapi bilang, “Pak, Bu, saya mau melamar anak bapak dan ibu, tapi
nanti biaya hidup dari bapak ibu semua ya.” Perhatikan kata yang saya cetak tebal, semua,. Bukankah
seorang lelaki harus memiliki harga diri dengan sebisa mungkin berusaha dengan
tangannya sendiri? Terlebih ada hadis yang menyebutkan bahwa hasil kerja keras
sendiri jauh lebih mulia ketimbang meminta pada orang lain
Paling tidak, itulah dua alasan
yang sejalan dengan pekerjaan saya ini sehingga saya mau untuk terus melakoni
pekerjaan tersebut. Terlebih, saya dengar dari seorang kawan bahwa atasan saya
merupakan seorang komporisun nikah
yakni orang yang sangat gemar mengompori orang lain untuk segera menikah. Saya
jadi makin semangat.
Keberkahan
Alasan lain yang membuat saya
ingin tetap melanjutkan pekerjaan ini adalah adanya peluang untuk lebih
bermanfaat bagi orang lain. Betapa tidak, menjadi solusi bagi permasalahan
banyak orang. Toh, nantinya kalau saya menjadi salah satu solusi atas
permasalahan orang lain dan atas solusi tersebut orang lain bisa melakukan
kebaikan pastinya kan saya kecipratan pahalanya. Lumayan Kan?
Lain-lain
Selain karena adanya keselarasan
dengan impian saya dan keberkahan, pekerjaan yang saya lakoni kini memberikan
lingkungan yang nyaman bagi saya, oleh karenanya, saya mau melanjutkan. Betapa
tidak, untuk beberapa hal ini itu saja saya bisa mendapatkan beberapa kali
tawaran makan. Terlebih ketika menangani suatu kasus di perpustakaan, seorang
ibu nampaknya mengingatkan saya pada guru Bahasa Indonesia saya di SMA. Caranya
berbicara, rendah tinggi nadanya, hingga perhatiannya. Mirip. Tidak jarang saya
ditawari berbagai hal dari cemilan, cokelat, hingga kopi, pun ketika pekerjaan
saya belum tuntas melainkan masih saya kerjakan.
Satu hal yang sangat membuat saya
terkesan akan beliau yakni sikap keibuannya yang membuat saya rindu rumah, ibu,
dan berbagai hal lainnya. Satu kalimat yang sangat bisa saya ingat, “Kalau
tidak bisa tidak apa-apa jangan dijadikan beban, utamakan kuliah.”
Jadi, sudahkah kawan-kawan bisa
menebak pekerjaan sampingan saya sekarang? Ia yang selaras dengan impian-impian
saya. Ia yang masih terkait dengan teknologi. Ia yang tentunya insyaallah bisa
menambah tabungan saya. Bisa menebak?
Salam BangSatya,
Buruk.Baik.Menginspirasi.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu