Skip to main content

Inginku Adalah Hakku, Bukan Tuhanku



“Bisa atau tidak bisa itu bergantung pada dirimu dan Tuhanmu, tapi ingin atau tak ingin sepenuhnya bergantung padamu. Engkau bebas mengingini ataupun tidak mengingini sesuatu.”

Entah dari mana datangnya, tapi kalimat itu tanpa sadar terucap dari lisan saya beberapa waktu lalu ketika bercakap dengan seorang kawan saat menonton Grand Final Pemilihan Duta Wisata Lumajang 2013.Setelah saya pikir ulang, wah benar juga ya apa yang saya katakan barusan pada kawan saya tersebut.

Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kita tidak bisa lepas dari yang namanya faktor X atau biasa disebut dengan kuasa Tuhan. Contoh sederhana nih, ada seorang yang ingin memenangkan suatu lomba dan telah berlatih jauh-jauh sebelum lomba tersebut diselenggarakan, tapi toh ternyata apa yang ia inginkan tidak bisa terwujud karena ketika lomba tersebut berlangsung ia malah sakit dan tidak bisa mengikutinya. Orang tersebut sudah berusaha, tapi ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan karena Tuhan berkehendak lain—selalu ada hikmah di setiap rencana Tuhan.

Itu tentang bisa atau tidak bisa. Manusia boleh memiliki seribu keinginan, tapi mungkin tidak semuanya bisa terwujud karena pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi yakni faktor dari diri manusia itu sendiri dan faktor luar yakni Tuhan. Ketika manusia sudah berusaha sekeras apapun, tapi Tuhan tidak menghendaki ya apa daya seorang makhluk. Apa yang Tuhan kehendaki lah yang terjadi, manusia tersebut hanya bisa mensyukurinya dan menjalani apa yang ada sambil mencoba mengerti dan mencari hikmah dari apa yang terjadi tersebut.

Namun, ketika membahas tentang keinginan, itu sepenuhnya hak kita. Toh, siapa yang melarang? Tidak ada hukum yang melarang seseorang berandai-andai maupun berkeinginan. Kawan ingin memiliki pulau sendiri pun oke-oke saja. Berkeinginan untuk menjelajahi seluruh dunia pun tidak masalah karena keinginan urusannya pada diri kalian sendiri. Diri kalian yang menentukan apa yang kalian inginkan dan apa yang tidak kalian inginkan.


Lantas, masihkah kita takut untuk berkeinginan?
Want more and get more

Salam Bangsatya,
buruk.baik.menginspirasi

Comments

  1. Saat daya kreasi manusia makin kompleks, bisa saja keinginan menjadi kebutuhan dan sebaliknya. Namun pada dasarnya, manusia selalu butuh 'keinginan' untuk berkembang.
    Selamat pagi, Bang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya keinginan itu berupa cita-cita atau targetan. :D

      Delete
  2. Bener tuh, kita harus punya 'keinginan' atau lebih gampangnya 'kemampuan' untuk mencapai sesuatu yang lebih:))

    ReplyDelete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu