Skip to main content

Menjalani Adaptasi Kebiasaan Baru

 Bukan, tulisan ini bukan tentang corona, tapi tentang pengalaman kerja di kantor baru.

Ceritanya, minggu ini adalah minggu pertama sejak minggu onboarding selesai yakni minggu lalu. Artinya, baru dua hari berjalan. Minggu lalu sempat kaget juga karena task yang saya dapat lebih banyak ke transfer knowledge dan eksplorasi, tapi ya wajar karena masih baru jadi harus observasi lingkungan dan juga untuk tahu apa problem yang nanti bisa dicarikan solusinya.

Selama seminggu kemaren, rasanya agak aneh juga, karena serasa tidak ada sesuatu yang di-achieve, karena tidak ada ticket yang bisa diclose. Alhasil, setelah mengamati beberapa hal dan diskusi beberapa hal, inisiatif mengerjakan hal-hal yang saya rasa bisa memberi value ke pekerjaan. Hasilnya, ketika biweekly meeting kemaren, ada statement semacam, "He join for a week. He did a excellent job.". Lega sekali rasanya.

Meskipun di mana-mana saya merasa sangat PD, toh pada kenyataannya kadang saya juga merasa insecure. "Am i good enough for this?" dan pertanyaan semacam itu kadang juga muncul. Namun, saya sadar, ya pasti ada masa mengalami itu, lha wong baru seminggu join, pasti masih adaptasi kebiasaan baru yang berbeda dari kantor sebelumnya. Cara kerjanya berbeda, alur koordinasi berbeda, platform berbeda, dan lain sebagainya.

Beruntung, ada beberapa hal yang sudah biasa saya lakukan sebelum masuk ke sini, yang memudahkan dalam beradaptasi, yakni membuat time tracker. Jadi ceritanya sejak 2016 dulu, saya selalu mentrack apa yang saya lakukan setiap hari sampai level durasi dan waktu. Misal untuk task x, estimasinya 2 jam, dimulai pukul x dan selesai pukul y hingga dapat waktu aktual. Kebiasaan mencatat itu membuat saya lebih terstruktur dan tidak kaget jika harus bekerja sistematis dan goal based.

Di sisi lain, saya juga bersyukur karena punya mentor (YA/MY) yang memberikan exposure kesempatan dan pengalaman sejak 2016 lalu. Kalau dipikir-pikir, lumayan juga 5 tahunan dapat exposure kesempatan dan pengalaman yang beranekaragam. Akhirnya, ketika ada suatu permasalahan, solusinya bisa out of the box, enggak terpaku ke teknologi tertentu, ada banyak jalan menuju ke Roma.

Sekarang, saya sudah lebih santai dan bisa get along dengan alur kerja baru ini. Sudah familiar dengan suara orang-orangnya, sudah familiar dengan cara komunikasinya, lebih enak. Tinggal membiasakan mendengar pakai bahasa ingris saja karena sepertinya itu yang sangat kurang di saya saat ini.

-----

Salam,

Aryya Widigdha

Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...