Skip to main content

Tanpa Diksi



Ketika ku menulis ini
Hatiku sedang tak bisa terdefinisi
Letupan perasaan membanjiri
Ombak di siang hari pun tak bisa menandingi

Ketika aku menulis puisi ini
Satu wajah terbayang jelas dalam angan
Menggeser konstanta menjadi variabel
Dari kekauan menuju keluwesan

Otakku masih berpikir keras
Mencoba menurunkan kesimpulan dari berbagai pernyataan
Menyambungkan antara impian dan harapan
Ini lah kenyataanku
Dan engkaulah impianku

Aku masih terdiam di ruangan bercat putih ini
Menggerak-gerakkan jari untuk membuat untaian kata untukmu
Merangkainya dengan jalinan perasaan yang susah untuk ku tahan
Ku sembunyikan
Ia nampak jelas dalam setiap tingkahku ucapku

Entahlah
Mungkin kata-kata ku kini sudah tak karuan
Mungkin kohesi dan koherensi sudah tak kupatuhi
Apalagi diksi sudah tak lagi terlalu berarti
Aku hanya menulis apa yang ingin ku tulis
Mencoba mendeskripsikan sesuatu yang ku tahu tak bisa
Karena engkau indah dan akan selalu indah
Hingga apa yang ku pelajari selama ini pun tak mampu menggambarkan setitik keindahan di
senyummu
Di tiap pancaran pandangan sejukmu

Lagi-lagi aku terdiam
Dalam sayup musik game tak jelas mainan kawanku
Di antara obrolan kawan yang tak begitu kuminati
Aku terfokus padamu
Aku terfokus pada perasaanku
Aku terfokus pada setiap kata yang kita lontarkan
Kata-kata spontan tanpa diksi di sana sini
Kata-kata tulus yang tersampaikan lurus

Jariku masih ingin menari
Di atas keyboard yang kian hari makin pudar warnanya
Jariku masih ingin menari
Mencoba mendeskripsikan setiap indah mu yang tak mampu tuk kuhitung
Kau indah, seindah laut biru di dekat rumahku
Kau indah, seindah pemandangan kota dari atas gunung yang pernah kudaki
Kau indah, seindah ribuan baris algoritma pemecah masalah
Kau indah, seindah embun pagi yang belum tersentuh polusi

Kini aku pun kebingungan
Memberi akhir pada tulisan ini, puisi ini
Jujur, aku tak mengerti bagaimana untuk mengakhirinya
Jujur, aku masih terus ingin menulis
Karena dengan menulis
Bayangmu akan selalu ada dalam anganku
Karena dengan menulis
Tiap-tiap keindahanmu hidup dalam tulisanku
Karena dengan menulis
Kau kan tetap menjadi inspirasiku


Comments

  1. Membaca tulisan ini ketika rintik hujan menyapa Bandung, terasa semakin sendu dan syahdu. Kekaguman, itukah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin, atau mungkin ketenangan. Hujan turun membasuh lapang bumi yang telah kering, menghidupkan apa yang tlah mati, memberikan kesegaran yang selalu akan berarti.

      Delete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsat...

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...