Beberapa saat yang lalu saya teringat masa-masa SMA, terutama ketika kelas XII. Ya, saya teringat mereka, sahabat-sahabat saya. Entah mengapa saya merasa lebih pendiam ketika kuliah dibandingkan ketika SMA. Saya kembali memutar gulungan memori yang terekam jelas, ksiah SMA. Kisah-kisah bersama mereka, sahabat yang selalu bisa membuat saya tersenyum, entah dengan guyonan mereka atau dengan saya membuli mereka. Nice. XII A2 adalah sebuah rumah bagi saya dan tiga puluhan orang lain di dalamnya. Sebuah rumah tempat saya bernaung hampir selama satu tahun. Sebuah rumah tempat saya menambah sahabat. Rosena, Abah, dan Dicky. Merekalah sahabat baru ayng saya temukan di rumah itu. Mereka yang bisa membuat sya tersenyum dan menghilangkan penat ketika jenuh mendera. Abah (baca: Zaky) dengan kepolosannya yang begitu luar biasa. Ternyata masih ada orang polos seperti dia dengan tawanya yang khas, terpingkal, tapi masih sempat menutupi mulutnya. Dia yang sering menemani saya pergi ke UKS hanay
Walaupun tak semua hal, tapi ada yang perlu dituliskan