Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Obrolan Ringan

Kapan Gue Harus Move on!

via quotes-status.com Buat anak muda jaman sekarang, mestinya move on bukan lagi kata yang asing di telinga. Buat yang masih belum tau move on, gampang nya sih move on itu beranjak dari sesuatu, enggak terikat lagi dengan sesuatu atau seseorang. Sekarang, dikit-dikit pasti lah bilang move on, entah itu dari lagu, anime, bahkan pasangan. Nah, gue yakin udah banyak orang yang ngasih tips cara move on makanya kali ini gue bakal coba ngebahas kapan lo harus move on dari mantan lo! Ada beberapa saat atau momen ketika lo bener-bener harus move on! Pertama, ketika lo punya seseorang yang beneran sayang sama lo. Someon e who really lov e you via urbandater.com Udah deh, enggak perlu berlama-lama terpaku sama mantan lo seberapa menyenangkan dia, seberapapun dia cantik, ganteng, tajir, supel, atau apapun itu. Akhiri aja, apalagi kalau lo tau ada orang yang bener-bener sayang sama lo tanpa dia mempermasalahkan lo kayak gimana. Sayangnya, orang-orang lebih fokus sama apa yang dia ke

Jangan Sakit Hati Bila Demo

Setelah hampir ribuan kali melihat berita tentang demonstrasi yang dikatakan merupakan salah satu cara untuk “menyuarakan” pendapat, saya mendapatkan sedikit pencerahan. Bukan soal apa, tapi sekedar pertanyaan, “Apakah demonstrasi merupakan cara terbaik untuk mengemukakan pendapat?”, “Apakah manfaat demonstrasi lebih banyak daripada mudharatnya?”, “Apakah demonstrasi pasti berhasil dalam menggapai tujuan yang diperjuangkan?” Siapapun Bisa! Jangan salah, selepas tahun 1998, nampaknya demonstrasi sudah menjadi makanan umum. Siapapun bisa melakukannya! Tak harus mahasiswa, buruh tani, buruh pabrik, guru, anggota parpol, atau siapapun itu yang penting memiliki kepentingan bisa melakukan demonstrasi. Alih-alih menyuarakan aspirasi, demonstrasi dirasa menjadi cara paling efektif. Benarkah demikian? Sejatinya demonstrasi hanyalah satu diantara banyak cara untuk menyalurkan aspirasi, menyuarakan pendapat. Jadi, demonstrasi adalah metode untuk mencapai tujuan lain. Jadi sangat salah

Engkau Masih Hidup

Terkadang engkau akan bermimpi tentang seseorang yang sangat jelas bagaimana wajahnya, selembut apa rambutnya, semenyenangkan apa senyumnya, dan se-tidak-bisa-dideskripsikan bagaimana rasanya ketika jari-jemari kita saling mengisi dengan miliknya. Matanya yang cokelat, kulitnya yang putih, senyumnya yang membekas, pun hingga sang pemimpi terbangun dari tidurnya. Ia pun ingin kembali. Namun, ternyata sudah pagi. Waktunya menghadapi kenyataan yang terkadang tak semenyenangkan di mimpi, tapi selalu lebih menantang dari apa yang sebenarnya hanya sebuah ilusi. Engkau masih hidup. Paling tidak di mimpiku yang tak seorang pun berhak mengaturku.

Kebahagiaan yang Sederhana

Wahid, Teo, Saya,Ahmad, Aji beberapa panitia PLO 2013 buah jerih payah yang tak diduga Ega-Tasya; Saya-Aflin-Yudha; Nadia-Egi kawan-kawan yang mau berpayah-payah dan bersenang-senang bersama Ketika terkadang seseorang menganggap bahagia terlalu kompleks untuk direalisasikan, justru kebahagiaan itu sendiri bisa tercipta dari hal sederhana. Taukah engkau mengapa gambar-gambar tersebut yang saya pilih untuk mengisi tulisan saya kali ini? Tulisan pemecah keheningan dalam pertapaan-menulis saya. Sudah kah engkau dapat menebaknya? Saya memilih foto itu karena pada foto itulah aku tersenyum. Pasalnya, ini bukan untukku, tapi untuk orang lain. Sesederhana saya ingin membuat ibu saya tahu bahwa saya baik-baik saja di sini dan membuat beliau bahagia dengan senyuman yang saya buat.  Bukankah bahagia orang tua adalah ketika melihat anaknya tersenyum? Terlebih tersenyum karenanya? Bahagia itu sederhana, sesederhana senyum orang tua untuk anak dan anak untuk or

Memaknai Waktu

Tiba-tiba saja saya teringat ucapan ibu saya tempo hari. Tiba-tiba saya ingat, padahal sekarang saya sedang disibukkan mengerjakan proyek yang harusnya pukul 12.00 ini saya laporkan progress-nya. Namun ternyata, pikiran saya melayang ke ucapan ibu saya. “Kalau Mas Yayak nanti menikah, jangan lupa untuk memberikan waktu kepada istrinya karena wanita itu butuh yang namanya waktu diperhatikan.” Memang benar, seringkali ibu tiba-tiba memberikan nasihat tentang cara menjalin hubungan, paling tidak dalam setahun terakhir ini. Ya, saya sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan bahwa seorang lelaki harus memberikan waktu khusus nya untuk sang wanitanya agar ia merasa diperhatikan, disayangi, dan dicintai. Namun, bukankah lelaki juga demikian? Maka, saya coba generalisasikan ucapan ibu saya untuk memberikan waktu khusus kepada orang-orang yang saya sayangi agar ia tetap merasa disayangi. Memaknai Waktu Bukan, benar-benar bukan, bila engkau menganggap memaknai waktu sebagai m