Terkadang engkau akan bermimpi tentang seseorang yang sangat jelas bagaimana wajahnya, selembut apa rambutnya, semenyenangkan apa senyumnya, dan se-tidak-bisa-dideskripsikan bagaimana rasanya ketika jari-jemari kita saling mengisi dengan miliknya.
Matanya yang cokelat, kulitnya yang putih, senyumnya yang membekas, pun hingga sang pemimpi terbangun dari tidurnya. Ia pun ingin kembali. Namun, ternyata sudah pagi. Waktunya menghadapi kenyataan yang terkadang tak semenyenangkan di mimpi, tapi selalu lebih menantang dari apa yang sebenarnya hanya sebuah ilusi.
Engkau masih hidup. Paling tidak di mimpiku yang tak seorang pun berhak mengaturku.
Matanya yang cokelat, kulitnya yang putih, senyumnya yang membekas, pun hingga sang pemimpi terbangun dari tidurnya. Ia pun ingin kembali. Namun, ternyata sudah pagi. Waktunya menghadapi kenyataan yang terkadang tak semenyenangkan di mimpi, tapi selalu lebih menantang dari apa yang sebenarnya hanya sebuah ilusi.
Engkau masih hidup. Paling tidak di mimpiku yang tak seorang pun berhak mengaturku.
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu