Skip to main content

Mudik Lebaran Pertama

Sejatinya, mudik lebaran yang saya jalani kali ini bukanlah yang pertama. Sejak awal masuk kuliah dulu, pada tahun 2012, alhamdulillah saya selalu menyempatkan untuk pulang dan merayakan lebaran di rumah bersama keluarga. Lantas, mengapa judul tulisan kali ini “mudik lebaran pertama” ? Tentu saja, karena kondisi nya sekarang berbeda. Mudik bukan sebagai bujang melainkan sebagai seorang suami dan harus mudik ke dua rumah yang berbeda.

Sebelum ini
Pada lebaran kemarin, atau kemarin lusa, atau kemarin nya lagi, waktu liburan saya habiskan di Lumajang karena toh rumah saya kan di sini. Jadi, saya bisa banyak-banyak berkumpul dengan keluarga. Selain itu, sebelum-sebelumnya, waktu bersama keluarga biasanya terbatasi oleh jadwal akademik. Namanya juga anak kuliahan, tentulah ada jadwal akademik yang harus diikuti mulai dari perwalian tatap muka hingga jadwal perkuliahan.

Saat ini
Kali ini berbeda! Lebaran harus di dua tempat yakni Lumajang dan Bondowoso. Lebaran tidak sendirian karena ada yang menemani (Nova, dan juga harus ditemani). Lebaran kali ini harus membagi waktu yang tersedia. 

Liburan kali ini, kami (saya dan Nova) mengalokasikan 14 hari liburan hari raya dari tanggal 30 Juni 2016 hingga 14 Juli 2016. Ada dua destinasi yang harus “disambangi” jadi sebisa mungkin harus seadil-adil nya membagi waktu yang ada. Awalnya saya ingin membagi waktu yang ada 1:1, tujuh hari di Lumajang dan tujuh hari di Bondowoso. Tanggal 30 Juni dan 1 Juli di Lumajang supaya bisa buka puasa bersama keluarga lengkap (Mas Amri baru pulang tanggal 1 juli), tanggal 2 hingga 9 Juli di Bondowoso, sisanya di Lumajang (karena tanggal 9 Juli ada reuni keluarga besar di Lumajang). Lha, tapi kok ternyata reuni keluarga besar jadi tanggal 7 Juli, bukan 9 Juli seperti yang saya tahu beberapa bulan lalu. Yasudah, akhirnya, waktu di Lumajang jadi 8 hari sedangkan di Bondowoso 6 hari. 

Sebenarnya, ada positifnya juga sih di Lumajang lebih lama, karena Nova sama sekali belum pernah bertemu dengan saudara di Bago (komplek keluarga, mirip seperti di Curahdami) yang jaraknya sekitaran 10 KM dari rumah. Jadi, mestinya lebaran kali ini jadi yang pertama untuk ke sana.

Reuni Keluarga
Seperti yang saya bilang barusan, jadinya kami pulang ke Lumajang tanggal 7 Juli karena ada reuni keluarga jam 9 pagi. Berangkatlah kami sekeluarga dari Bondowoso puku 06.30 dan sampai Lumajang sekitar pukul 9. Tepat waktu kan? Sebenarnya iya, tapi saat sampai, kami masih bersilaturahmi ke rumah Mbah dan saudara-saudara Nova di Lumajang kota, alhasil, berangkat ke Tempeh sekitaran pukul 10.30 an.

Kata Mas Amri, acara sudah mulai dan sudah masuk tahap yang sangat penting, makan-makan! Wah, bisa gawat ini, biasanya saat reuni keluarga, makan-makan jadi acara inti sebelum penutupan dan pembubaran. Dalam hati, “masih ‘nututi’ gak ya?”. Alhasil, saya mencoba pulang secepat mungkin, ya paling 80-100 KMPJ, seperti waktu malam-malam kalau pulang dari kegiatan OSIS. Alhamdulillah, sampai di rumah, acara belum selesai, saudara yang datang masih duduk-duduk setelah makan. 

Ada satu kalimat yang benar-benar membuat saya lega bisa datang ke reuni keluarga walaupun terlambat, “Lek Yayak iki, aku percoyo bakal teko, kan wes janji.”, Lek Bud. Artinya, “Kalau Yayak ini, saya percaya bakal datang, kan sudah berjanji.”.  Acara dilanjutkan dengan foto-foto di akhir kegiatan.


Djoyodirjo's descendants

Sholat Ied
Untuk pertama kali, saya tidak sholat idul fitri dengan bapak, ibuk, dan mas di Tempeh karena tahun ini harus sholat Ied di Bondowoso. Nah, uniknya, setelah Sholat Ied di Bondowoso ini, langsung dilanjutkan dengan makan bersama di masjid depan rumah (Sejak dulu saya paling senang makan bersama rame-rame). Alhasil, rame lah suasana pagi itu. Selesai? Tentu tidak.

AKB-AR
Anggota Keluarga Besar Abd Rahman
Sama halnya seperti di Tempeh, setelah sholat, pasti jalan-jalan dulu ke rumah tetangga dan saudara di sekitaran untuk silaturahmi. Nah, serunya, lebaran kali ini katanya penuh dengan petasan. Tidak tanggung-tanggung, ukurannya sebesar lengan orang dewasa (saya bingung, bagaimana cara buatnya, dulu pas SMP aja buat seukuran minyak kayu putih capek nya minta ampun. Ternyata, bahannya langsung beli, jadi bukan beli yang kecil terus dikeluarkan dan dibungkus ulang). Beruntung, ada Dona si Gawl yang nge-vlog serunya acara setelah Sholat Ied.


Setelah Ini
Saya tidak tahu bagaimana lebaran-lebaran setelah ini. Yang saya harapkan, seluruh keluarga selalu mendapatkan kelancaran, kemudahan, dan kekuatan dalam setiap urusan. Tidak lupa juga, semoga sehat selalu dan panjang umur.


Comments

Popular posts from this blog

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Maniak-it.com Pindah

Maniak-it.com Pindah   Logo bangsatya.com Sehubungan dengan expired nya domain maniak-it.com maka maniak-it.com dipindah ke main.bangsatya.com . Sebenarnya bukan tanpa alasan memindahkan maniak-it.com ke main.bangsatya.com , banyak hal yang menjadi alasan pemindahan ini yaitu Maniak-it.com tidak terlalu sering diupdate sedangkan bangsatya.com begitu sering diupdate. Distribusi traffic tidak merata dan ingin dimeratakan hanya ke bangsatya.com Pendapatan adsense dari bangsatya.com jauh dari maniak-it.com sehingga diharapkan dengan beralihnya traffic maniak-it.com ke bangsatya.com maka pendapatan adsense makin meningkat. dll Nah, itu dia beberapa alasan dipindahnya maniak-it.com ke main.bangsatya.com. Jangan khawatir, layanan yang ada di maniak-it.com tetap bisa dinikmati di main.bangsatya.com tanpa terkecuali. Pengguna akan tetap bisa menikmati: Backlink generator : http://main.bangsatya.com/backlink-generator.php Proxy Checker : http://main.bangsatya.c

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan