Skip to main content

Posts

Sang Kenangan

Ku panggil hadir semua kenangan yang pernah terekam, Dalam keheningan ku merasakan, Ku dengar setiap ucapan yang dulu syahdu, Dalam ketentraman ku menikmati, Semua hadir membawa ceritanya masing-masing, Kembali berbagi menambal lubang-lubang di hati, Munyeka kesedihan yang mungkin masih tersesisa, Datang waktunya bagi kemenangan masa lampau tuk bercerita, Betapa ringan dirinya dahulu untuk terbang, Karna begitu banyak pujian yang terlayangkan, Itu dulu, Kemenangan masa lalu, Berganti sang cerita pahit membeberka kembali karpet kusut penuh sobekannya, Seperti luka pada kulit yang tak bisa hilang bekasnya, Mengingatkan betapa sakitnya direndahkan, Betapa sakitnya diremehkan, Suasana hening, Tak sepatah kata terucap dari setiap kenangan yang kupanggil dari memori ingatanku, Satu per satu ku panggil, Tak ada yang mau bercerita, Semua diam, termenung dalam kenangan, Hujan turun sesaat, Meramaikan sepi yang hinggap, Kini ia telah pergi, Bersama mendungnya awan, Dan datangnya terik siang,  

Kamu Nggateli sekali

Kau Begitu Nggateli “Raimu iku jan nggemesi, pingin tak jejek I ae” (Mukamu itu nggemesin, jadi pingin tak tendangi terus). Sepertinya itu adalah kalimat yang pas untuk saya ucapkan kepada seorang yang memiliki wajah nggateli (menyebakan). Disini saya tidak berbicara tentang tampan atau tidak seseorang, tapi lebih bagaimana seseorang ini menyajikan wajahnya ketika berbicara, nggateli jan! Entah hanya saya saja yang berpikir demikian atau seantero jagat juga beranggapan hal yang sama. Memang benar saya baru mengenal dia, tapi wajahnya itu lho, nggateli . Hahahasem. Selain wajah yang nggateli seakan tak ada yang benar kecuali dirinya, gerak-gerik mulutnya pun begitu mempesona, hingga keinginan saya untuk memukulnya begitu keras, hahahasyu. Terlebih, pandangan matanya yang seakan merendahkan atau memang dia yang terlalu tinggi derajatnya hingga tanpa merendahkan pun orang lain terlihat rendah, sangat membuat saya ingin menyodokkan dua jari ini ke matanya. Maaf kepada pembaca yang kuran

Trik ByPass Waktu Tunggu Indowebster

Trik ByPass Waktu Tunggu Indowebster Sebelum saya mulai masuk ke pokok bahasan, sebenarnya judul Trik ByPass Waktu Tunggu Indowebster saya rasa kurang tepat akrena sebenarnya di sini bukan dijelaskan cara menghilangkan atau melewai proses tersebut. Trik yang akan saya bagikan ini lebih tentang bagaimana caranya kita dapat mendapatkan link download dengan waktu yang lebih singkat. Biasanya, butuh waktu puluhan detik hingga download link yang kita inginkan muncul. Namun, dengan trik ini,  waktu tunggu yang awalnya puluhand etik itu dapat berubah menjadi 1 detik. Cara ini sebenarnya sempat populer beberapa tahun lalu, tapi bukan pada situs Indowebster. Bila anda sering download di rapidshare pada beberapa tahun lalu, anda mungkin menemukan trik untuk membypass waiting time disana. Trik yang digunakan sama, yaitu dengan memanipulasi variabel yang disetting oleh pihak indowebster. Dalam hal ini, kita menggunakan browser IE atau Google Chrome dan memanfaatkan sedikit javascript. Anda ha

Meningkatkan Jumlah Pengunjung Website Menggunakan Backlink

Meningkatkan Jumlah Pengunjung Website Menggunakan Backlink Generator Anda seorang admin web? Anda ingin website anda memiliki pengunjung dalam jumlah banyak?  Kalimat tanya tersebuy biasnya merupakan kalimat standar yang digunakan seorang yang menyediakan jasa pembuatan backlink. Backlink sendiri merupakan sebuah tautan balik di website tertentu menuju website tertentu pula. Misalkan, situs bangsatya.com ini memiliki backlink di situs lain, maka akan ada tautan di situs lain yang mengarah ke situs bangsatya.com. Ada beberapa manfaat backlink , diantaranya adalah: Meningkatkan page rank Meningkatkan jumlah pengunjung Situs lebih populer di Serach Engine Saya akan menjelaskan secara sederhana mengapa backlink dapat berdampak sedemikian hebatnya. Ketika anda memiliki backlink di situs lain, terlebih situs tersebut merupakan situs yang sangat ramai dikunjungi orang. Tentu hal ini akan membuat kemungkinan situs anda dikunjungi juga semakin besar. Hal ini dikarenakan backlink  di si

Saya Bertemu Orang Indonesia

Saya Bertemu Orang Indonesia Lho, mas bukannya orang Indonesia ? Mas bukannya lagi di Indonesia ? Apa mas lagi liburan di luar negeri? Mas lagi sakit ya? Tenang, belum apa-apa saya sudah dibanjiri berbagai pertanyaan. Saya akan berbagi pengalaman saya bertemu orang Indonesia yang baru saja saya alami. Mungkin tidak kali ini saja saya bertemu orang Indonesia , tetapi mungkin baru kali ini pertemuan tersebut saya angkat menjadi sebuah tulisan. Pada hari minggu, 19 Agustus 2012 kulaksanakan sholat idul fitri bersama keluargaku. Tempat yang kumaksud tidak jauh dari tempat tinggalku, jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah yang memberikan kenyamanan padaku. Ditemani ratusan jamaat lain dan dimandikan sinar matahari pagi, kudengarkan khutbah yang disampaikan oleh khotib tadi. Sekitar pukul 07.30 akupun pulang,seperti biasanya aku dan keluargaku bersiap untuk silaturahmi ke rumah tetangga dan keluarga. Di samping rumahku ada rumah emakku, yaitu seorang yang amat berjasa mengasuhku ketika

(Kita) Hidup dalam ketidakpastian

(Kita) Hidup Dalam ketidakpastian Sudah berapa lama kita hidup di dunia ini? Sepuluh tahun? Lima belas tahun? Tiga puluh tahun? Enam puluh tahu? Entahlah, tapi saya baru hidup sekitar 17 tahun di dunia ini. Saya ingin berbagi opini saya mengenai hidup yang saya jalani. Mungkin bila ada yang beranggapan “masih muda aja udah belagu ngajari yang lebih tua”, saya bisa memakluminya. Namun, apakah umur menjadi penghalang bagi seseorang untuk berbagi dengan orang lain? Tentu tidak. Baru tadi pagi ketika saya mendengarkan khotbah Sholat Idul Fitri di sekolah dasar saya dahulu bermandikan sinar matahari yang memberikan rasa hangat, saya menyadari mengenai apa yang saya tulis sekarang ini. Ya, tentang kehidupan bahwa kita sering kali hidup dalam ketidakpastian . Mengapa saya menyebutnya seringkali? Saya tidak menyebut selalu hidup dalam ketidak pastian karena memang ada juga hal yang pasti dalam hidup ini seperti kematian. Wahai teman, pernahkah anda menyadari bahwa banyak sekali ketidakpastian