Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Catatan Perjalanan

Bro-Bro dengan Circle-K

Sangat jarang bagi saya untuk menyebutkan merek dagang pada tulisan-tulisan saya yang lalu. Namun, untuk kali ini secara sadar saya mencantumkan nama Circle-K Bandara Juanda sebagai ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan saya. Kelaparan 03.00 saya tiba di Bandara Juanda untuk menunggu pesawat yang take off pukul 9 pagi. Berbekal laptop yang hanya tahan 1,5 jam padahal ketika pertama beli (dua tahun yang lalu) bisa tahan sampai 3 jam. 04.00 saya masih menikmati koneksi internet gratis menggunakan SSID free@wifi.id yang putus setelah digunakan untuk beberapa menit. Sekedar untuk upload foto selama menghilang dan tulisan konfirmasi atas hilangnya diri saya di kampus untuk beberapa waktu. 05.00 saya sudah mati kutu karena laptop sudah mati da hanya handphone dengan berbagai keterbatasannya membuat saya tidak leluasa berselancar di dunia maya. Insting untuk bertahan hidup muncul dan membuat saya menyusuri lorong Bandara Juanda seperti orang kebingungan meskipun

Meniadakan Lupa

“Barang siapa mengenal dirinya maka ia mengenal Tuhannya” Itulah kalimat pembuka ceramah oleh Pak Agus Syihabudin tadi malam di acara ITB Spiritual Camp. Memang benar, bukan untuk kali pertama saya mendengar pernyataan tersebut. Bukan hanya tadi malam. Justru sejak dahulu pun saya sudah tahu, tapi toh sampai sekarang saya masih belum benar-benar mengenal diri saya sendiri, masih ada saja hal yang belum saya gali. Mungkin demikian pula dengan rekan-rekan sekalian. Akhirnya saya pun sadar salah satu alasan mengapa saya belum bisa mengenal diri saya sendiri yakni karena satu sifat manusia, lupa. 3 Faktor Penyebab Lupa Bagaimana bisa kita mengenal diri sendiri ketika lupa masih terlalu lekat dengan diri kita? Baru saja kita mengenali sedikit diri kita lalu mencoba mengenal bagian lain dan yang terjadi adalah lupa pada bagian yang lebih awal. Lantas, bagaimana bisa kita bisa mengenal bila lupa masih menjadi raja? Adapun beberapa faktor penyebab lupa yakni Kes

Menempatkan Sabar

“Seringkali saya tidak mendengarkan khotbah sholat Jumat karena tertidur ketika itu, tapi sekalinya mendengarkan khotbah Jumat kemarin, rasanya benar-benar tercerahkan.” Begitulah kesan saya pada sholat Jumat yang lalu. Sungguh saya sangat mengiyakan apa yang khotib utarakan pada waktu itu. Rasanya seperti menyegarkan otak dan hati kembali untuk melanjutkan hidup. Siang itu, setelah kenyang menikmati kelapa madu bersama rekan-rekan sebelum sholat Jumat, saya duduk di dalam masjid agak dekat dengan khotib. Jujur, awalnya saya mengira khotbah kali ini biasa saja karena topik yang diangkat begitu umum yakni sabar yang artinya menurut sang khotib adalah menahan diri. Tak ada perasaan tersentak   maupun kagum baik pada sang khotib maupun ucapan yang beliau utarakan. Hingga akhirnya, muncullah sebuah kalimat yang membuat saya berpikir hingga saat ini. “Seharusnya, kita bersabar bukan hanya ketika menerima hasil. Justru, bersabar harus dilakukan ketika menjalani suatu prose

Merajut Impian Melalui Tulisan

Seorang kawan blogger pernah berkata, “Sebaiknya mimpi ditulis supaya kita selalu ingat dengan apa yang kita impikan” –Dina Kamila 20.11.2013 Lantas sekarang saya ingin menambahkan pernyataan rekan saya tersebut. Impian perlu kita tulis bukan hanya agar kita ingat tentangnya melainkan juga agar dengan perlahan ia menyugesti kita bahwa ia perlu diperjuangkan hingga akhirnya ia benar-benar menjadi kenyataan. Kali ini saya akan bercerita tentang beberapa impian yang telah saya tuliskan dan telah menjadi kenyataan. Pada tulisan sebelumnya, yakni pada Mengakhiri Tulisan di Kampus , saya dengan terang menyebutkan bahwa alasan saya lebih meningkatkan intensitas pulang ke kosan agar bisa memandangi impian saya. Ya, benar, dan alhamdulillah perlahan, satu demi satu, impian saya tersebut terwujud. Dari impian awal hingga tambahan yang kini tertempel di dinding kamar saya, satu persatu impian saya bisa membuat saya tersenyum. IP 4 Semester III Buruk Baik Meng