Skip to main content

Pertama Kali ke Ranu Klakah

Sebagai penduduk asli Lumajang, sepertinya saya cukup kurang jalan-jalan ketika SMA karena baru bulan lalu sampai ke Ranu Klakah. Selain Ranu Klakah, saya juga belum pernah ke Stasiun Klakah, hehe. Namun, akhirnya bulan lalu sampai juga dengan bersepeda.

Stasiun Klakah

Sebenarnya, rute ke ranu dan stasiun ini cukup jauh, paling jauh dibanding rute-rute lain, tapi buat saya ini lebih ringan karena elevation gainnya tidak semengerikan ke Loji Besuksat atau ke Senduro, jadi tinggal tahan kayuh terus saja.

Selain itu, hal yang cukup seram di rute ini adalah, karena saya tidak pakai helm karena belum punya, disalip truk besar cukup bikin takut, tapi toh alhamdulillah bisa sampai dengan selamat dan aman.

Pintu Masuk Ranu Klakah

Ranu Klakah
Ranu Klakah Pagi Hari



Ketika sampai di sana sekitar jam 7 pagi, warung-warung masih belum buka. Mungkin karena memang masih terlalu pagi, alhasil hanya bisa foto di jalan utama saja. Jam segitu juga tidak ada biaya untuk masuk, tinggal masuk saja bebas lewat pintu utama yang hanya bisa dilewati motor dan pejalan kaki. Entah karena masih pandemi sehingga wisata ini ditutup atau memang terlalu pagi saja hingga portal pintu masuk masih ditutup.

Kalau ditanya apakah mau sepedahan ke sini lagi, sepertinya nanti nanti dulu hehe. Walaupun sekarang sudah ada helm, tapi kalau sudah harus papasan dengan truk besar, mending cari rute lain saja.


Sekian, salam sehat.

Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

Sobat Upgrade Plus-Plus

 Pada bulan april lalu saya membuat tulisan tentang pilihan saya untuk menjadi sobat upgrade ketimbang harus membeli sepeda balap baru yang harganya mencapai paling tidak 6 juta rupiah. Bulan demi bulan, saya mencoba mengganti komponen sepeda Polygon fork rigid saya mulai dari bottom bracket, hub free hub, ruji, dan yang paling baru adalah pedal di hari minggu lalu. Sebenarnya, saya punya prinsip, upgrade semaksimal mungkin sampai tidak bisa diupgrade atau costnya tidak efektif lagi. Contohnya, fork rigid ini sudah susah untuk diganti ban jadi ban balap karena ukuran rangka sepedanya terlalu kecil dan akan perlu pemotongan manual, jadi cerita mengganti ban balap harus diurungkan. Selain itu, FD nya juga sudah patah dan mencari FD yang sejenis lumayan susah dan biasanya malah harus ganti semuanya yang mana berarti mesti merogoh kocek lebih dalam. Upgrade Plus-Plus Balik ke cerita saya april lalu, salah satu alasan saya tidak mau beli sepeda balap baru ya karena harganya sangat mahal bag

Belajarlah Wahai Anak Muda!

Dahulu kala hiduplah seorang lelaki tua bernama Doyanta yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reot di samping sungai. Tak ada yang bisa dibanggakan dari rumahnya, hanya sebuah gubuk dari bambu yang mungkin akan dengan mudah diterbangkan oleh angin pada zaman sekarang, betapa tidak, peti kemas saja yang begitu berat di Tanjung Priok bisa roboh tertiup oleh angin di zaman yang sudah edan ini. Rumah nya tak begitu besar malah dapat dibilang kecil, tak ada penerangan selain lilin kecil yang memberikan sedikit pencahayaan ketika malam hari selain rembulan yang terkadang pun pergi meninggalkan dirinya. Hidupnya sepi, sendiri, tak ada yang tau bagaimana masa lalu lelaki tua tersebut. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk merebahkan tubuhnya yang kurus kering itu di kursi yang tak jauh lebih gemuk dari butuhnya, mungkin sama ringannya. Matanya menerawang jauh menembus hutan, gunung, dan mungkin lautan. Beberapa waktu dia asyik hidup dalam dunianya sendiri, lalu lalang