Skip to main content

Melaksanakan Rencana yang Tertunda

 Ada banyak rencana dalam hidup saya yang terlaksanakan, tapi tentu ada pula yang tidak. Yang tertunda? juga tidak kalah banyak.

Pada 2016 lalu, saya berencana untuk kuliah S2 di Italy, mengambil fokus Security, tapi toh tidak jadi. Pada 2020, saya berencana untuk kuliah S3 di Italy atau Netherland, tapi toh lagi-lagi tertunda. Selain sama-sama ingin mengambil Security, saya juga ingin kuliah di luar negri karena ingin bisa berhaji lebih cepat karena katanya....untuk haji di luar bisa lebih cepat karena kuota melimpah. Namun apadaya, sampai sekarang saya masih di Indonesia.

Mendaftar Haji

Alhamdulillah, bulan februari lalu saya dan istri sudah berhasil mendapatkan porsi haji setelah tertunda selama lima tahun. Prosesnya apakah mudah? Bisa dibilang demikian. Secara umum, yang harus dilakukan adalah:
  1. Datang ke bank, dalam hal ini yang sudah tehubung ke Siskohat, membuka rekening haji dan melunasi biaya minimal pembukaan porsi. Dari sini, bank akan memberikan bukti pelunasan setoran awal yang perlu untuk dibawa ke Kemenag
  2. Datang ke Kemenag, dalam hal ini dipakai untuk memproses request dari bank. Jika bank tempat pembukaan rekening sudah terhubung dengan Siskohat, petugas Kemenag akan tahu bahwa ada request pemrosesan porsi haji pada hari itu sehingga hanya perlu melanjutkan proses yang ada. Jika lancar dan syarat sudah lengkap, waktu di Kemenag hanya  1-2 jam.
Daftar syarat, sebenarnya bisa dilihat detil di https://www.sepulsa.com/blog/ini-dia-syarat-dan-cara-daftar-haji. Namun, yang kemaren tidak diantisipasi adalah, jika pendaftar adalah suami istri, juga perlu disiapkan fotokopi buku nikah.

Setelah proses di Kemenag selesai, petugas Kemenag menyarankan untuk menginstall aplikasi Haji Pintar untuk melihat nomor porsi dan estimasi waktu keberangkatan. Setelah dicek, estimasi berangkat adalah 31 tahun lagi. Artinya, karena sekarang saya berumur 26 tahun, maka kemungkinan berangkat di umur 57 tahun. Lama? Iya. Apakah berangkat? Semoga, jika sudah rejeki, pasti berangkat kan? 

Bismillah saja, toh ikhtiar pertama sudah dilakukan.

Comments

Popular posts from this blog

Wirid Sesudah Sholat

Assalamualaikum, Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi tentang beberapa dzikir sesudah sholat yang saya amalkan beserta beberapa penjelasan pun sekaligus pengharapan yang ada di dalamnya. Basmalah (33x) Dalam memulai setiap pekerjaan, hendaknya kita memulainya dengan membaca basmalah supaya pekerjaan tersebut dinilai sebagai ibadah. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata: “Tafsirnya adalah: Sesungguhnya seorang insan meminta tolong dengan perantara semua Nama Allah. Kami katakan: yang dimaksud adalah setiap nama yang Allah punya. Kami menyimpulkan hal itu dari ungkapan isim (nama) yang berbentuk mufrad (tunggal) dan mudhaf (disandarkan) maka bermakna umum. Seorang yang membaca basmalah bertawassul kepada Allah ta’ala dengan menyebutkan sifat rahmah. Karena sifat rahmah akan membantu insan untuk melakukan amalnya. Dan orang yang membaca basmalah ingin meminta tolong dengan perantara nama-nama Allah untuk memudahkan amal-amalnya.” ( Shifatush Shalah , ha

Sobat Upgrade Plus-Plus

 Pada bulan april lalu saya membuat tulisan tentang pilihan saya untuk menjadi sobat upgrade ketimbang harus membeli sepeda balap baru yang harganya mencapai paling tidak 6 juta rupiah. Bulan demi bulan, saya mencoba mengganti komponen sepeda Polygon fork rigid saya mulai dari bottom bracket, hub free hub, ruji, dan yang paling baru adalah pedal di hari minggu lalu. Sebenarnya, saya punya prinsip, upgrade semaksimal mungkin sampai tidak bisa diupgrade atau costnya tidak efektif lagi. Contohnya, fork rigid ini sudah susah untuk diganti ban jadi ban balap karena ukuran rangka sepedanya terlalu kecil dan akan perlu pemotongan manual, jadi cerita mengganti ban balap harus diurungkan. Selain itu, FD nya juga sudah patah dan mencari FD yang sejenis lumayan susah dan biasanya malah harus ganti semuanya yang mana berarti mesti merogoh kocek lebih dalam. Upgrade Plus-Plus Balik ke cerita saya april lalu, salah satu alasan saya tidak mau beli sepeda balap baru ya karena harganya sangat mahal bag

Belajarlah Wahai Anak Muda!

Dahulu kala hiduplah seorang lelaki tua bernama Doyanta yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reot di samping sungai. Tak ada yang bisa dibanggakan dari rumahnya, hanya sebuah gubuk dari bambu yang mungkin akan dengan mudah diterbangkan oleh angin pada zaman sekarang, betapa tidak, peti kemas saja yang begitu berat di Tanjung Priok bisa roboh tertiup oleh angin di zaman yang sudah edan ini. Rumah nya tak begitu besar malah dapat dibilang kecil, tak ada penerangan selain lilin kecil yang memberikan sedikit pencahayaan ketika malam hari selain rembulan yang terkadang pun pergi meninggalkan dirinya. Hidupnya sepi, sendiri, tak ada yang tau bagaimana masa lalu lelaki tua tersebut. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk merebahkan tubuhnya yang kurus kering itu di kursi yang tak jauh lebih gemuk dari butuhnya, mungkin sama ringannya. Matanya menerawang jauh menembus hutan, gunung, dan mungkin lautan. Beberapa waktu dia asyik hidup dalam dunianya sendiri, lalu lalang