Skip to main content

Selalu Dalam Kebingungan, Memang Manusia


Assalamualaikum, apa kabar? Sudah lama juga rasanya tidak menulis di blog, hampir satu bulan lamanya. Ternyata, ada banyak hal yang bisa terjadi dalam satu bulan bahkan dalam satu hari. Pun, dalam satu bulan itu, bisa saja perasaan manusia berubah-ubah. Saya akan bercerita beberapa hal yang terjadi baru-baru ini.

Kebingungan Pertama
“Wah, dia udah apply kerja nih”, “Wah, dia udah dapet kerja nih”, “Wah, dia” dan hal-hal lain terucap dalam batin itu membuat saya cukup kebingungan. Sejujurnya, saat ini saya sudah mempunyai pekerjaan yang penghasilannya bisa dikatakan cukup. Namun, tetap saja ada keinginan untuk menambah terlebih mengingat nanti-nanti ada kebutuhan yang lebih banyak seperti pindah rumah, les bahasa inggris, biaya melahirkan, dan lain-lain. Alhasil, saya mendaftar ke salah satu perusahaan IT yang ada di Bandung sebagai seorang System Engingeer. Diberikanlah tes kepada saya ini selama beberapa waktu, dan akhirnya pun hasilnya keluar. Nilai saya tidak memenuhi standar. Diberilah kesempatan kedua untuk mencoba, pada kali ini saya yakin nilai saya lebih tinggi walaupun mungkin tidak sesuai standar. Toh, sampai sekarang belum dihubungi lagi yang dapat diartikan mungkin memang saya belum memenuhi standar mereka. Bingung lah saya, karena salah satu pekerjaan yang saya inginkan pupus.

Setelah itu pun, saya kembali apply ke perusahaan IT yang ada di Bandung, dua perusahaan, tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan tanggapan. Yah, mungkin masih belum. Btw, kok daritadi Bandung terus? Sejujurnya sejak awal saya berniat untuk bekerja di Bandung, sudah nyaman. Saya sadar, ada banyak kesempatan di jakarta, tapi Jakarta, bukan Bandung.

Kebingungan Kedua
Setelah kegagalan pertama dalam mencari pekerjaan itu dan penantian terkait lamaran yang belum ditanggapi, melamarlah saya ke salah satu perusahaan IT di Jakarta. Lho, kok sekarang mau di Jakarta? Tunggu dulu, walaupun tempatnya di Jakarta, saya tetap bersikeras untuk di Bandung, oleh karenanya saat melamar saya bilang bahwa ingin bekerja remote dari Bandung. Untungnya, hal yang demikian dimungkinkan. Tertarik lah diri ini, dan insyaallah beberapa hari lagi interview. Semoga dilancarkan dan dimudahkan serta diberikan yang terbaik. Amin.

Lalu, mana kebingungan keduanya? Karena harus di tinggal di Jakarta 1-2 bulan saat awal kerja? Bukan! Justru kebingungan kedua itu hadir saat masa-masa akan melakukan interview yakni datang tawaran pekerjaan di Jakarta juga. Kali ini datangnya dari dosen, kalau yang ini, sejujurnya sangat tertarik, tapi kan sudah mau interview kan sayang dan tidak etis kalau hilang tanpa kabar. Terlebih, kalau gagal di yang satu, masih bisa menerima pekerjaan ini. Terus? Tiba-tiba juga, ada kemungkinan kontrak dengan beberapa lembaga berdasarkan info dari salah satu dosen juga. Tambah bingung kan? Ada 3 kesempatan yang seperti bersamaan dan mutual eksklusif.

Yah, mungkin memang manusia selalu begini, kapanpun selalu bingung. Saat dilanda kegagalan bingung pun ketiga diberikan kesempatan yang banyak juga bingung. Duh, manusia.
Semoga kita selalu mendapatkan yang terbaik.
Amin.

(Selesai ditulis pukul 15.40)
** Update **
Dan sekali lagi, kebingungan bertambah saat dua kesempatan kembali datang. Alhamdulillah.

Comments

Popular posts from this blog

Setahun Bekerja dan Tinggal di Belanda

Sekarang sudah Desember 2024, artinya, sudah tepat 12 bulan sejak pertama kali aku mulai bekerja di Swisscom DevOps Center Rotterdam. Sebenarnya, sudah ingin menulis sejak enam bulan lalu, tapi kuurungkan sambil menunggu tepat satu tahun, selesai performance review untuk tahun 2024, dan menyelesaikan keseluruhan siklus musim di negara empat musim ini: winter, spring, summer, autumn. Balik lagi ke perihal pekerjaan ini, pekerjaan yang sebenarnya tidak aku bayangkan akan aku jalani jika ada yang bertanya, "Mau kerja di Belanda?", di sekitaran Mei 2023. Sebab, pada saat itu memang tidak ada rencana sama sekali. Aku, dan keluarga, sudah merasa nyaman bisa hidup di Lumajang dengan remote   working perusahaan Singapura. Bisa dekat dengan keluarga, dapat gaji di atas rata-rata, beban kerja tidak gila-gilaan, biaya hidup terjangkau, mau apa lagi? Tapi, toh, nyatanya aku di sini, berarti memang ada hal lain yang aku kejar.  Mendapatkan Pekerjaan di Belanda Sebenarnya, tidak ada alasan...

Pengalaman Berangkat Haji Tanpa Antri dari Belanda (2025)

Alhamdulillah.Pertama-tama, aku ingin mengucapkan syukur pada Allah yang sudah memberikan izin dan kuasa sehingga aku dan Nova untuk berhaji pada tahun 2025 ini dengan proses yang baik, lancar, dan nyaman. Di tulisan ini, aku coba untuk berbagi detil bagaimana kami bisa berangkat haji dari Belanda dengan periode waktu yang singkat, kurang dari 2 tahun sejak tinggal di Belanda. Suasana setelah Tawaf Ifadah dan Sholat Sunnah Keinginan Berhaji Pada tahun 2021 lalu, kami sudah melakukan pendaftaran haji reguler di Indonesia, aku pernah tuliskan prosesnya di  https://blog.aryya.id/2021/03/melaksanakan-rencana-yang-tertunda.html . Sayangnya, waktu tunggu untuk haji reguler kami adalah sekitar 30 tahun. Bagi kami, waktu 30 tahun bukanlah waktu yang singkat. Belum tentu tenaga yang kami punya di usia saat itu akan optimal untuk beribadah di tempat yang nan jauh di sana terlebih dengan cuaca yang sangat panas. Beberapa waktu setelahnya, kami melihat salah satu teman kami dan istrinya berang...

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.