Skip to main content

Rencana Manusia

Setelah menulis tentang kebingungan terkait pencarian kerja di post sebelumnya (“Selalu Dalam Kebingungan, Memang Manusia”), kali ini saya menulis rencana saya selama minimal enam bulan kedepan. Kenapa judulnya rencana manusia? Selain karena saya manusia, tapi yang lebih penting adalah sebagai pengingat bahwa selain rencana manusia, ada juga rencana Allah, yang tentu selalu lebih baik (seperti tidak meloloskan saya di pendaftaran kerja pertama beberapa waktu lalu).
Yang Benar-Benar Aku Inginkan
Saya (sangat) sering bertanya ke kawan-kawan, “setelah lulus mau ngapain?” jawabannya pun macam-macam. Ada yang ingin langsung kerja, ada yang lanjut S2, ada yang mau buat start up, dan jawaban lain nya. Namun, ada satu orang yang tidak saya tanya yakni diri saya sendiri. Yang saya sadari, terkadang saya lebih sering bertanya pada orang lain padahal jawaban yang saya butuhkan ada pada diri saya sendiri. Pun, akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya. “Setelah lulus, mau apa?” kuliah S2.
Mengapa Kuliah?
Kenapa kuliah menjadi pilihan ha luntuk dilakukan setelah lulus? Tidakkah bosan kuliah? Tidakkah ingin langsung dapat gaji yang lumayan gede? Ingin! Tapi, toh, setelah cari sana-sini, ternyata dengan menjadi sarjana strata satu, tidak banyak kesempatan yang bisa didapatkan. Dalam konteks ini, kesempatan yang saya maksud adalah menempati posisi strategis di lembaga/institusi ataupun menjadi pengajar di perguruan tinggi.
Mungkin, dulu masih bisa jadi dosen dengan modal ijazah S1, tapi toh akhirnya juga harus S2. Lha, sekarang, jadi dosen harus S2 (minimal). Saya yang S1 ini bisa apa selain kuliah lagi? Selain untuk memperluas kesempatan juga untuk menambah ilmu. Makin spesifik makin asik toh?
Lantas, Kuliah di Mana?
Sebelum sampai ke sana, saya sebutkan dulu kriteria tempat kuliah yang saya ingin: punya jurusan terkait keamanan IT, riset nya banyak, makanan negaranya beragam, memungkinkan saya dan istri bareng-bareng, dan direkomendasikan.

Rencana 6 Bulan Kedepan
Beberapa waktu lalu, dosen pembimbing saya menanyakan kabar kelanjutan pendidikan S2 saya. Duh, saya aja belum kepikiran lagi, lha ini sudah ditanya. Untungnya, pertanyaannya berujung pada opsi rekomendasi perguruan tinggi yakni Australia National University (ANU) dan University of Trento. Pada akhirnya, sampai saat ini saya lebih condong memilih University of Trento karena ada course tentang keamanan, riset nya very high (http://www.topuniversities.com/universities/university-trento) , makanannya beragam (hasil gugling saja), direkomendasikan, dan istri saya tertarik ambil S2 fisika di sana.
 
Rencana Kedepan Hanya Kuliah?
Paling tidak, untuk enam bulan kedepan, kuliah jadi target utama walaupun sepanjang perjalanan ada beberapa hal yang juga ingin saya lakukan sebagai atau bukan sebagai langkah untuk kuliah S2. Apa saja yang ingin saya lakukan? Punya passport, TOEFL di atas 600, presentasi paper di konferensi internasional, dapat beasiswa LPDP, diterima di University of Trento, hahahaha.
Setelah itu apa? Tunggu saja, sampai saya bertanya lagi kepada diri saya tentang apa yang akan saya lakukan nanti. Mungkin akan saya tulis lagi di blog ini. Sekali lagi, setiap orang punya jalan dan cerita masing-masing. Tak perlu iri, tak perlu sedih, tak perlu berkecil hati, berjuang semaksimal mungkin adalah pilihan terbaik bagi semua jalan dan cerita. Semoga kita dipertemukan di suatu persimpangan.

Salam,
Aryya Dwisatya W

Comments

  1. Semangat Aryya! Jangan lupa juga untuk menimba ilmu agama :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu

Popular posts from this blog

Hari pertama : Salam kenal dari BangSat

Salam kenal, Ca-Kawan :D Setelah sekian lama nge-blog karena keinginan sendiri tanpa keterikatan dan tuntutan maka sekarang saya sedang mencoba menaklukkan tantangan Bang Claude yakni “ Tantangan Ngeblog 30 Hari ”. Maklum, orang bergolongan darah B kan suka tantangan :p. Kalau biasanya saya bisa ngeblog sesuka hati, maka sekarang saya harus ngeblog dengan beberapa kriteria yang mungkin tidak asing, tapi tak begitu mudah dilakukan. Konsisten dan On Demand . Inilah poin penting yang menurut saya menjadi dasar diadakannya chalange ini. Oke, nama saya Aryya Dwisatya Widigdha. Saya biasa dipanggil Yayak, Aryya, Dwi, Satya, Widi, atau bahkan BangSat. Tiap nama panggilan punya sejarah masing semisal Yayak adalah nama panggilan dari orang-orang yang paling pertama mengenal saya seperti orang tua, saudara, teman sejak TK/SD. Aryya, panggilan dari rekan-rekan SMP dan SMA. Dwi, Satya, dan Widi merupakan panggilan yang kerap kali dilayangkan oleh kawan-kawan blogger, pecinta IT, dan

Tricky Installation RouterOS on Windows 10 using Hyper-V

Hi, After two days wondering and trying to find why i can't install RouterOS on Windows 10 using Hyper-V, i have found that the solution for undetected interface is very simple. It is jsut change from default Netowrk Adapter to Legacy Network Adapter. So, here is it, my new tutorial. Hope you enjoy and don't hesitate to ask.

Mengenal Bener dan Pener

Pendahuluan Beberapa waktu yang lalu ramai jadi perbincangan tentang pernyataan agama yang tidak mewajibkan warung-warung untuk tutup ketika bulan Ramadhan. Banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Namun lagi-lagi, pernyataan apapun bisa diinterpretasikan berbeda dengan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Screenshot Twit Mencoba Berpikir Namun kawan, apakah yang disampaikan oleh Pak Lukman tersebut salah? Saya pribadi menilai bahwa yang disampaikan oleh beliau tidak salah sama sekali. Pun, sebelum ini, sebelum pernyataan tersebut keluar kita santai-santai saja ketika ada warung buka ketika bulan Ramadhan, dengan catatan. Dengan catatan di sini berarti sang pengelola warung mengerti antara bener dan pener seperti yang dimengerti oleh orang jawa. Bener lan Pener Orang Jawa memahami bukan hanya tentang bener melainkan juga pener. Bener dapat diartikan betul, tidak salah sedangkan pener dapat diartikan sesuai atau tepat. Bila digambarkan dalam skema pe