Hari pertama kerja rasanya memang luar biasa. Masih ingat
cerita saya di tulisan lalu yang berjudul rencana manusia
tentang rencana saya selama beberapa waktu ke depan? Well, baru beberapa waktu
dan sudah ada perubahan rencana seperti perubahan tujuan universitas dan
rencana kerja. Kali ini, yang akan saya bahas adalah perubahan rencana kerja
saya yang masih ada kaitannya dengan menarik kembali kata-kata yang telah saya
ucapkan.
Kronologi
Rabu, 18 Mei 2016, mulai
“bekerja” di proyek X
Rabu, 15 Juni 2016, melamar pekerjaan sebagai DevOps/System
Administrator di PL
Rabu, 22 Juni 2016, melamar pekerjaan sebagai DevOps di YB
Kamis, 23 Juni 2016, mendapat tawaran part-timer di proyek X
Kamis, 23 Juni 2016, mendapat tawaran kerja full time untuk
proyek Y di Jakarta
Jumat, 24 Juni 2016, menerima tawaran part-timer di proyek X
Jumat, 24 Juni 2016, membatalkan lamaran sebagai DevOps di
YB
Jumat, 24 Juni 2016, memberitahukan ketidaktersediaan untuk
bekerja full time pada proyek Y di Jakarta
Senin, 27 Juni 2016, hari pertama “bekerja” part-time di
proyek X
Senin, 27 Juni 2016, membatalkan lamaran di PL.
Sejujurnya, menjadi DevOps di YB
ataupun PL memang menjadi keinginan saya sendiri sehingga saya membuat lamaran.
Tapi, ternyata ada hal-hal yang datang tidak terduga dan begitu saja seperti
datang tawaran proyek X dan Y. Alhasil, pada akhirnya, saya harus menarik
kembali kata-kata yang telah saya ucapkan baik ke YB dan PL. Sejujurnya kurang
enak juga, tapi seperti yang selalu saya bilang ke kawan-kawan saya bahwa saya
ingin bekerja di Bandung, dan untuk sementara waktu, sebagai part-timer saja.
Kan, mau menyiapkan kebutuhan untuk S2 nanti.
Untungnya, baik YB dan PL sama-sama mau mengerti dan
menerima keputusan saya (di setiap email awal yang saya kirimkan, saya
menceritakan keadaan, keinginan, dan rencana saya untuk beberapa waktu kedepan).
Semoga YB dan PL makin gemilang seterusnya.
The X-Project
(Keren juga kalau ditulisnya The
X-Project hahaha). Ada beberapa alasan mengapa pada akhirnya saya memilih
menjadi part-timer di proyek X. Saya pernah bekerja dengan leader proyek X, proyek
X memungkinkan saya untuk tetap di Bandung walaupun mungkin ada waktu harus ke
kota lain, gaji nya lumayan, dan yang tidak kalah penting adalah keren serta
menantang! Untuk urusan gaji, ketika ditawari pertama kali, saya tidak melakukan
negosiasi sama sekali, toh menurut saya itu sudah sangat cukup, lebih malah.
Setelah menerima tawaran proyek
X, saya berniat menjalani 3 pekerjaan yakni asisten riset di TLKM, part-timer
di proyek X, dan DevOps di PL. Namun, saat menjalani “hari pertama” (saya
menganggapnya hari pertama, tapi kalau de facto, saya ikut proyek ini sudah
satu bulan), saya jadi sadar bahwa saya harus totalitas untuk proyek ini.
Mengapa harus totalitas? Karena
gajinya besar? Bukan! Saya merasa bahwa pekerjaan ini bukan semata-mata untuk
mencari uang, tapi lebih dari sekedar materi. Saya merasa sedang dididik,
diberi kesempatan untuk benar-benar berinteraksi dengan manusia, dengan sistem,
dan banyak hal lain nya. Seperti yang sering dibilang di kampus, yang paling
berkembang bukan yang paling banyak meminta, tapi yang paling banyak beraksi
dan memberi. Saya ingin totalitas di proyek ini. Toh insyaallah bisa menjadi
ladang pahala kalau manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Terlebih,
asisten riset di TLKM kan lagi libur sampai agustus karena asisten yang lain
sedang KP, hehehe.
Akhir kata, semoga saya (dan kita
semua) bisa totalitas di jalan yang sedang kita tempuh. Baik itu yang sedang
KP, part-time, full-time, atau berjuang menyelesaikan Tugas Akhir.
Terima kasih, Mas.
Salam,
Aryya Dwisatya W
"Terimakasih Mas" hahahaha
ReplyDeleteYou know lah, Fik wkwkkw
Delete