Ketika membuat tulisan ini saya sadar bahwa
saya harus bangun pagi untuk menghadiri kuliah pagi pukul 07.00 besok. Saya
sadar bahwa ada kuis IMK yang harus saya hadapi besok dan saya harus belajar.
Saya mengerti sekali bahwa ada proyek yang harus saya kerjakan saat ini. Namun,
saya lebih tahu bahwa saya harus menulis sekarang, menuliskan kenangan indah
yang saya dapatkan hari ini sebagai pengingat di kala saya lupa. Karena semua
yang saya dapatkan hari ini terlalu indah untuk terlupakan walau hanya sekejap
saja.
Merasa Hidup
“Kau akan merasakan benar-benar hidup ketika keberadaanmu diakui.”—Aryya Dwisatya Widigdha
Pengakuan itu datang, sederhana memang walaupun
melalui pesan singkat, wall di facebook, jabatan tangan di kelas,
hingga hadiah yang dikirim dari email. Sederhana, tapi bermakna. Saya tidak
merasa hanya kuliah untuk duduk di kelas, mendengarkan dosen, mencatat,
mengerjakan tugas, ujian, mendapatkan nilai, dan lulus. Tidak sebatas itu.
Namun, nampaknya keberadaan saya dihargai di sana. Dengan senyuman yang
menyambut ketika pagi, guyonan yang silih berganti sepanjang hari, dan berbagai
hal lain yang membuat saya benar-benar hidup dan tidak sendirian meskipun
berada di perantauan. Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang
telah mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya. Pun untuk kalian yang
mendoakan tanpa harus berucap. Tanpa kalian dah
aku mah apa atuh. Terima kasih kawan-kawan Captcha.
Kalian
“Maneh dapet surat
cinta gak, Ya?”
tanya seorang kawan kepada saya beberapa minggu yang lalu ketika ada gathering Taplok-Mentor di Lapangan SR
petang itu. Sayangnya, saya tak mendapatkan surat cinta sama sekali. Jujur,
saya berharap ada yang memberikan surat kepada saya. Sembari bersembunyi dalam
petang, saya mundur beberapa langkah untuk mengasingkan diri dari kerumunan.
Tetap, masih berharap ada surat yang memang ditujukan pada saya, tapi nyatanya
tak ada. Waktu itu.
Namun kalian memang kalian. Kalian yang tidak
pernah mengecewakan saya. Mulai dari sekolah perangkat hingga beberapa jam yang
lalu kalian tetap bisa membuat saya tersenyum. Meskipun seringkali kalian tidak
melihatnya. Kalian yang bisa membuat saya euphoria
seperti setelah menghisap ganja. Kalian yang datang dengan kejutan walaupun
tidak susah untuk menebaknya. Ya, kalian.
“Seringkali hal yang kita lakukan dengan susah payah dan membutuhkan hati akan menghasilkan senyuman di kemudian hari”—Aryya Dwisatya W
Kue ulang tahun & donut kesukaan dari adik-adik & kawan-kawan |
Mungkin itulah ungkapan yang sangat bisa
menggambarkan apa yang saya rasakan sekarang. Saya tidak pernah menyangka rasa
sedih saya beberapa waktu lalu terbalaskan dengan rasa bahagia yang jauh dari ekspektasi
saya. Saya tidak menyangka bahwa hanya pop
mie yang saya baca sembari membaca tulisan kalian lah yang bisa men-distraksi
saya agar tidak meneteskan air mata. Saya berterima kasih kepada kalian untuk
semua pembelajaran yang kalian berikan kepada saya. Mungkin kalian berpikir
kalian saja yang belajar, tapi hal itu tidak benar. Karena di sini, saya juga
belajar. Saya belajar bagaimana menjadi kakak yang bisa mendidik adik-adiknya,
saya belajar menjadi manusia yang memanusiakan manusia, saya belajar menjadi
orang yang bisa merelakan diri untuk dikalahkan oleh adik-adiknya. Saya belajar
dan kalian adalah rekan belajar saya. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih
untuk semua yang kalian berikan kepada saya. Banyak-banyak lah belajar dan
mencoba, tak masalah ketika kalian salah, tapi belajar lah dari kesalahan itu.
Saya yakin kalian bisa menjadi orang-orang besar di mulai dari kampus ini. Perangkat
Mentor OSKM ITB 2014
Surat 'cinta' yang butuh pop mie buat nahan air mata |
Awalnya dinding ini kosong, sampai akhirnya datang kado spesial dari kalian |
Kamu
Tanpa kamu-kamu sekalian, saya bukanlah
siapa-siapa. Tanpa kamu-kamu sekalian, saya hanya lah seorang lelaki yang
memiliki banyak kekurangan. Tanpa kamu-kamu sekalian, tidak akan ada bara di
lilin yang saya tiup tadi malam. Tanpa kamu-kamu sekalian, nampaknya saya tidak
akan belajar sebanyak ini.
Maaf bila selama ini saya kurang bisa
memberikan rasa nyaman pada kalian. Maaf bila saya terkadang agak keras kepala.
Maaf bila terkadang saya kurang berperasaan. Tapi yang jelas, berada di antara
kalian adalah kehormatan bagi saya dan tumbuh bersama kalian adalah salah satu
alasan mengapa saya bahagia. Perangkat Taplok OSKM ITB 2013.
Salam,
Aryya Dwisatya W
Lelaki 20 tahun yang sedang bahagia
Comments
Post a Comment
Tanggapilah, dengan begitu saya tahu apa yang ada dalam pikiranmu